twenty three

5K 848 14
                                    

Terima kasih kepada readers yang masih setia menunggu apdetan ini~♡ maaf juga karena udah mulai slow update😢. Happy reading~~
























KRIIINGGGG

Bel istirahat pun berbunyi. Semua murid pun keluar kelas berjalan menuju kantin.

Berbeda sama Nasya, dia hanya terdiam di tempat duduknya sambil memerhatikan ponselnya. Lebih tepatnya menatap chat Guanlin. Dia udah nyepam chatnya Guanlin tapi gak ada respon.

"Kemana sih tuh anak? Dari pagi ampe istirahat gak balik"
"Apa dia cabut?"
"Tapi tasnya disini"
"Au ah"

Daritadi Nasya udah menggerutu kesel. Somi menghampiri Nasya yang keliatan bete.

"Sya, kantin kuy"

"Yaudah ayo"

Dengan malesnya, Nasya berjalan ke kantin bareng Somi. Mereka berjalan di lorong sekolah yang rame.

Tiba-tiba mereka pas-pasan sama Sinta. Somi hanya tersenyum kepada Sinta begitupun sebaliknya. Namun, berbeda sama Nasya, ia menatap datar Sinta. Saat Sinta menatapnya, dia menyeringai dan lewat begitu saja.

Perlahan Nasya menghentikan langkahnya, membiarkan Somi berjalan di depannya.

Dengan cepat Nasya memutar balik badannya dan menarik kerah seragam Sinta serta memojokkannya ke dinding.

"Dimana Guanlin?"

"Apaan sih!? Main narik-"

"GUA TANYA DIMANA GUANLIN!?"

Seketika mereka menjadi pusat perhatian. Habis udah kesabaran Nasya dan terhapus sudah kata lembut dalam kamus hidup Nasya. Nasya bawaannya sensi deh kalo berurusan ama Sinta/?

"Emangnya Guanlin gue kantongin? Mana gue tau" bela Sinta.

"Bilang detik ini juga" kata Nasya dingin.

"Dibilang-"

"1"

"Gua gak-"

"2"

"Batu banget sih dibil-"


BUGH


Nasya meninju dinding tepat samping wajah Sinta. Jika gak tepat, mungkin wajah Sinta yang jadi korban.

Dengan posisi tangan yang masih sama, dinding tersebut perlahan mengeluarkan cair merah pekat yang berasal dari tangan Nasya.

Tiba-tiba Somi menepuk pundak Nasya, "Sya, apa-apaan sih? Lo kok gini sama Sinta?"

"Diem Som" kata Nasya tanpa mengalihkan tatapannya dari Sinta.

"Gua tanya sekali lagi, dimana Guanlin?"

"Susah banget sih gue bilangin. Gue bilang GAK-TAU"

"Lo gak tau?"

"Kagak"

"Lo gak tau?"

"Iya gue gak tau"

"Badan lo bau parfum Guanlin dan lo bilang GAK TAU!?" bentak Nasya pada kata terakhir kalimatnya.

Seketika Sinta terdiam. Somi yang masih ada di belakang Nasya menatap Sinta dengan tatapan bingung. Dengan rasa penasaran yang tinggi, Somi mendekat pada Sinta.

"Iya ini bau parfum Guanlin"
"Lu tadi sama Guanlin, Sin?"

Sinta terdiam. Dia merasa semakin terpojok. Matanya udah mulai gak fokus pada keadaan.

Tiba-tiba sebuah tangan seseorang mendorong Nasya, membuat cengkraman pada baju Sinta terlepas dan juga membuat Nasya terjatuh.





"Guanlin?"

Jangan lupa voment~💕

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang