twelve

6.2K 991 8
                                    

Nasya berjalan ke kantin dengan tatapan kosong. Ia pun langsung duduk bareng Guanlin dan kawan-kawan tanpa berbicara. Yang duduk disana pun bingung, termasuk Lisa dan Nara.

"Ngapa lu Sya?" tanya Somi.

"Jangan bengong" kata Samuel.

"Komuk anjir mukanya Nasya" kata Daehwi lalu ia ketawa dan diikuti oleh Jinyoung dan Hyungseob.

Berbeda dengan yang lain, Lisa, Nara, dan Guanlin pun terdiam sambil menatapi wajah Nasya. Mereka merasakan aura yang berbeda dan menyadari sesuatu keanehan dari Nasya.

"Baaaa!" Teriak Nasya. Semuanya pun melihat dia.
"Pada khawatir gua bengong yak?"

Somi pun memukul pundak Nasya, "Anjir gue udah panik kampret"

Nasya tertawa dengan puas.

"Untung gua ngetawain komuk lu Sya"

"Anju lu Wi"

Nasya menoleh ke Guanlin yang ternyata masih menatapnya. Guanlin pun tersenyum lega dan dibalas dengan Nasya dengan hal serupa.

Saat Nasya beralih menatap ke Lisa dan Nara, tatapannya berubah, mengisyaratkan kode. Lalu ia kembali tersenyum kepada yang lain.

"Gua mau beli cemilan dulu ah. Di kelas aja. Males di kantin" kata Nasya

"Ya ini kenapa lu ke kantin woi?" tanya Sejeong.

"Mencari suasana baru. Sumpek juga kelamaan di kelas"

"Bodo Sya bodo" lelah Yoojung.

Nasya pun ketawa, "Ampun ghais. Gua duluan ya"

"Iya"

Semuanya pun berlambai ke Nasya dan mereka melanjutkan gurauan yang lain. Gak lama setelah Nasya pergi, ponsel Nara dan Lisa pun bergetar.

👑

Nasya memejamkan matanya, menikmati angin kencang yang menerpa wajahnya. Ya, sekarang Nasya berada di rooftop. Tau rooftop? Gak tau? Cari dulu di mbah gugel/?

Gak lama, Lisa dan Nasya pun dateng nyamperin Nasya.

"Ada apaan, Sya?"

"Jadi gini,"

"Halo, sahabatku"

DEG

Nasya terdiam. Ia kenal suara ini, bahkan ia tau orang yang menelponnya.

"Darimana lu tau nomor ini?"

"Gampang banget nyari nomor lo. Gak ada yang lebih susahan lagi apa?"

"Kalo gampang, berarti lu udah nemu nomor gua pas gua dituduh"

"Gak ada urusan banget gue"

"Apaan?"

"GAK-ADA U-RU-SAN"

"Anjing lu Sin"

Sang penelpon pun tertawa, "Selo dong bossqu. Kasar banget mulut lo"

"Mending gua kasar mulut. Daripada lo? Otak lo kasar ampe gak bis digunain. Oh iya lu gak punya otak"

"Bangsat lo Sya"

"See? Sekarang siapa yang kasar mulutnya?"

"Sini lo, Sya. Ketemu sama gue. Gak takut gue sama lo"

"Jaman main fisik? Udah abad ke 21 broooo. Sekarang mah mainnya ngotak"

"Anjing"

"Waduh"

"Bacot lo Sya"

"Demi apa dia nelpon lu, Sya!?"

"Seriusan dia nelpon kayak gitu"

"Kita liat dulu aja apa yang bakal dia lakuin. Jangan gegabah, Sya" Nasya pun mengangguk lalu memeluk Lisa dan Nara.

"Makasih ghais. Makasih banget atas kepercayaan kalian ke gua"

"Itu gunanya sahabat"

Mereka pun tertawa bersama.

Maap banget cuman bisa apdet satu😭😭 sebenernya udah ada bayangan cuman gak sempet ngetiknya😢😢😢

IM SO SORRY😔🙏

Who Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang