Baru Dua

7.3K 526 74
                                    

"Jangan merubah diri hanya karena ingin ternilai sempurna di hadapan orang lain." -Bunda

«»

"Bulan, mau pesen apa?"

Bulan menggeleng pelan menjawab pertanyaan dari Putri, "gue bawa bekel," ujar Bulan yang membawa tatapan aneh dari teman-temannya. Pasalnya Bulan tidak pernah yang namanya membawa bekal dari rumah. Biasanya ia juga akan semangat jika ditawari makanan dengan teman-temannya.

"Tumben amat," ujar Putri, " Bawa apaan lo?"

Bulan meringis mendengar jawaban sekaligus pertanyaan Putri. Perlahan, Bulan membuka risleting tas tupperwarenya, lalu mengeluarkan kotak bekal berisi sayuran-sayuran rebus. Dan yang ditakutkan Bulan terjadi saat itu juga, mereka menertawakannya.

"Sejak kapan lo jadi suka beginian?" Tanya Angel di sela-sela tawanya, "ampun dah."

"Gue aja gendut biasa aja, Lan," Sania menimpali.

Bulan berdecak sebal, "ngomong badan lo gendut sekali lagi gue tabok lo ya!" ujar Bulan kepada Sania yang membuat sang empunya hanya tertawa saja.

"Kemaren gue naik sekilo, anjir."

"Jadi berapa?"

"46,"

"Bodo amat, Nyet," lagi dan lagi, Bulan berdecak sebal.

Teman-teman yang lain hanya tertawa saja. Entah tertawa karena ucapan Putri atau suara sebal dari milik Bulan tadi.

"Dah ah, gue mau pesen makanan dulu ya," ujar Putri yang segera pergi meninggalkan Bulan dan teman-teman.

Bulan membuka tutup bekalnya, lalu air yang ada di tutup bekal bagian dalam menetes mengenai sayuran yang ada di dalamnya. Bulan mulai menusuk satu per satu dari sayuran ke dalam mulutnya. Dari mulai kentang, brokoli, dan wortel.

"Gembulku..."

Suara ceria dari seseorang yang berdiri di samping Bulan membuat ia mendongak, ditatapannya wajah lelaki itu.

"Hai, kotokku," ujar Bulan tersenyum manis ke arah Riko. Bulan udah gak ngambek lagi sekarang.

Riko tersenyum, lalu meletakkan dua buah piring yang berisi nasi putih dengan sayur capcay ke meja. Ia lalu bergeser ke meja samping untuk mengambil bangku dan membawanya ke samping Bulan.

"Nih buat kamu," Riko menggeser satu piring kepada Bulan.

"Aku mau makan ini aja," ujar Bulan. Riko yang baru menyadari apa yang Bulan bawa menatap gadis itu lekat-lekat.

"Kamu jadi?" Bulan mengangguk lucu.

Riko menggeleng kepalanya, "nggak ada." ujarnya yang langsung meraih bekal Bulan, "apa-apaan kamu makan begini doang."

Riko menutup kotak bekal Bulan, kemudian lelaki itu menggeser piring makanan tepat di depan Bulan sebagai pengganti bekal tadi.

"Tapi Rik," suara Bulan mulai memelas.

"Ini gak sebanyak biasanya kok. Aku udah nyuruh mak'e buat ngurangin porsinya," ujar Riko.

Bulan menatap piring di depannya, ia menelan salivanya. Sebenarnya Bulan juga lapar, karena sejak pagi tadi Bulan sama sekali belum memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

"Makan, ya?" Bujuk Riko.

"Iya deh," Bulan nyengir. Lalu mulai memakan makanan tersebut. Riko tersenyum saat berhasil membujuk kekasihnya ini untuk makan.

Karena Riko tahu, Bulan tidak menyukai sayur-sayuran yang hanya direbus tanpa memakai apapun. Dan Riko tak mau Bulannya ini menyakiti dirinya sendiri hanya karena berat badan.

The Fat Girl Problems [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang