Salju pertama turun di Brisbane, Australia. Sepertinya seluruh penduduk di kota itu menikmati setiap titik salju yang turun dengan indah dan menyejukan. Tapi tidak dengan Diana, dari balkon kamarnya, ia hanya memberikan tatapan yang tidak dapat diartikan pada salju yang turun, ditemani segelas coklat panas ditangannya.
Bude Ririn.
Begitulah nama yang tertera di iphone saat mengeluarkan suara panggilan telepon.
"Halo, Dee."
"Halo, bude, ada apa?" tatapan itu masih sama.
"Kamu lagi dimana sekarang?"
"Brisbane, bude." mendengar itu Ririn hanya dapat menelan ludahnya kasar.
"Kamu lebaran kesini 'kan, Dee? Mbah mu merindukanmu, kami keluarga besar juga,"
"Iya, aku datang."
'Sedang apa sekarang? dengan siapa kamu disana? Apa kamu baik-baik saja?' rentetan pertanyaan itulah yang sebenarnya ingin dikeluarkan oleh Ririn, tapi ia menahannya."Yasudah kalau begitu, kami tunggu disini ya, have fun, Dee, bye!"
"Iya, terimakasih, bude." panggilan pun ditutup, aktivitasnya kembali ke sedia kala.
~~~~~~~~~~~~~
30 Juni
'LEBARAN - FAM'S TIME'
Tulisan yang muncul di iphone Diana sebagai peringatan hal yang akan terjadi hari itu. Diana melirik lalu mematikannya. Tak lama kemudian, panggilan seseorang dari sebuah mobil membuatnya menoleh dari benda itu.
"Mba Diana bukan? Saya Uber car mba." kata pria yang agak berisi itu dengan ramah dan dibalas dengan senyuman tipis dan anggukan.
"Mau dimasukin ke bagasi mba tasnya?" kata pria itu sambil mengambil koper kecil berwarna ungu bertuliskan, 'lihat boleh, ambil jangan. Di dalam ada Dinosaurus' dengan spidol gold dan silver.
"Tidak usah, ditengah saja." tepat setelah itu Diana masuk ke mobil dan duduk di sisi kiri supir.
"Ikutin maps saja ya pak."
"Baik, mba."
~~~~
"Assalamualaikum," sapa Diana sebelum masuk kerumah keluarga besarnya, setelah memberikan beberapa lembar uang ke driver Uber car.
"Walaikumsalam, Diana!!" Ririn menjawab dengan sangat antusias melihat Diana datang.
"Mbah, semuanya, Diana datang!!!" sambil menarik lengan Diana untuk bertemu dengan yang lainnya di ruang keluarga.
"Hai, semua." Sapa Diana lagi dengan senyum manisnya, semua keluarga tersenyum bahagia menyambutnya walaupun mereka sadar senyumnya tidak sampai mata seperti dulu. Ia pun salim dan disalimi oleh keluarga besar dari ibunya itu. Sampai di Mbah Ning, Diana di peluk dengan erat dan lembut. Tanpa disadari setetes air bening jatuh di pipi lembut Diana. Ia terlalu lupa rasanya air mata, pikirnya air matanya sudah habis sejak kejadian itu.
"Mba Diana!! Mba ayo makan sama aku!" kata bocah kecil yang sering dipanggil Toto. Diana membalas anggukan dan menggandeng Toto.
Setelah Diana pergi, hampir semua orang di ruangan itu menghela nafas berat.
~~~~
H+3 setelah lebaran keluarga besar Diana berencana untuk liburan disalah satu tempat di sekitar Semarang. Semua cucu Ning masuk dalam 1 mobil yang sama.
"Dee, kamu di depan kan?" Tanya Eko sambil membuka pintu mobil. Untuk kesekian kalinya Diana membalas dengan anggukan.
"Semuanya siap??" Tanya Eko lagi setelah semua cucu sudah masuk ke mobil.
"Siap boss.." Jawab mereka serempak
"Dee, kamu setel radionya ajah." Pancing Eko, karena dia tahu Diana selalu akan menyetel radio sesuai keinginanya dan tidak ada yang boleh mengganggunya.
"Ga usah, gak apa-apa, kok, mas, aku bawa headphone. Ada yang mau request?"
"Prambos, Mba Dee." Kata Raka adik Eko. Suara Desta dan Nycta Gina pun terdengar, Diana memakai headphone-nya dan mendengarkan lagu MYMP-Tell Where's Hurt.
Seisi mobil hanya dapat menghela nafas berat dan tenggelam dalam pikiran masing-masing tentang Diana.
'Diana..' panggil Eko lemah dalam hati untuk sepupunya itu.
TO BE CONTINUED
****
P.S maafkan bahasa yang aneh ya, baru banget bikin wattpad.
just leave comment and your vote yaa.
thank you for your notice on this wattpad ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ben.
Teen FictionHujan deras membasahi sudut kota ini. Ia hanya meninggalkan genangan dan kesejukan di tempat ia terjatuh. Terlebih lagi matahari perlahan menghilang dari keberadaannya. 'Sempurna.' Dengan menghirup udara khas sehabis hujan, Ben bergumam dalam hatiny...