1004 : Kenalan

4 0 0
                                    

"Kan, Kan, sempak emang. OKAN!" Teriak lelaki yang berprawakan turunan timur tengah.

"Muncrat, onta gila!" Ucap Okan, lalu membersihkan tangan dan gadgetnya ke Megan, lelaki di sebelah kirinya.

"TAE! Bau onta nanti gua!" Megan sibuk menghindari tangan Okan.

"Bicik lu semua. Itu ada cewe cakep." Protes Rahul.

"Mana?" Tanya Okan dan Megan berbarengan.

"Itu yang lagi di tukang bakso." Menunjuk ke arah perempuan tadi dengan dagunya.

"Eleuhh, meuni geulis pisan." Ucap Okan melihat perempuan itu. Mereka bertiga langsung menopang dagu dan tetap memperhatikan perempuan itu.

"Ga nyesel gua hari ini sekolah." Timpal Megan.

"Ben! Denger!" Ucap Rahul, Ben tetap memainkan gadgetnya.

"Hmm.." tanpa mengalihkan pandangannya.

"Yang pertama kali liat itu cewe gue! Dan lu kayanya ga tertarik, jadi jangan pernah tertarik atau coba menarik di depan dia. Dia udah gue tag." Jelas Rahul panjang lebar.
"Anjir, lu onta! Yang ngeliat dia di sekolah ini tuh babe, terus dia punya babeb gitu??" Okan meminta penjelasan.

"setidaknya, selama Ben ga ikut, kita aman. Itu maksudnya oon!" sanggah Rahul sambil menjitak Okan. Megan hanya tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya.

"Bang," panggil seorang perempuan yang terlihat seperti adik kelas.

"Iya?" Tanya ketiganya menampilkan senyum cerah. Mereka menghentikan aktivitasnya, kecuali Ben.

"Bang Ben," panggil perempuan itu lagi.

"Ben, deui, siah." Okan menggerutu dengan khas Sundanya. Melihat Ben tak bergeming dari posisinya, Megan langsung mengambil gadget Ben tiba-tiba.

"Tae kuda!" Ucap Ben kesal. Megan memberikan isyarat untuk melihat perempuan yang datang pada Ben.

"Kenapa Ca?" Tanya Ben kembali normal.

"Disuruh mama nyalain paket data bang, mama ngechat." Jelas Vianca.

"Adek lu, kan, Ben?" Tanya Rahul sedikit kaget.

"Hmm.." Gumam Ben.

"Yaoloh, meuni cantik pisan." Timpal Okan.

"Caca, kalo temen kamu ada yang cantik bilang dapet salam dari Rahul." Pinta Rahul percaya diri.

"Kang Okan juga, Ca."

"Caca, Caca, sksd banget sih lu sama adek gua. Nyuruh pula." Sergah Ben.

"Adek lu, adek gue juga, Ben." Ucap Rahul sok manis.

"Biji lu meletak! Lu piker gue sama lu bakalan nikah, adek gue jadi adek lu?? Nikahin tuh onta!"

"Vianca," Vianca mencoba melerai.

"Megan Setya, aku setia kok." Ucap Megan mengulurkan tangan, menandakan kenalan. Vianca membalas uluran tangan dengan senyuman.

"Jangan lama-lama cina! Kang Okan." Senyum Okan merekah saat berjabat tangan dengan Vianca.

"Rahul, pemilik saham minyak di Dubai." Serbu Rahul.

"Lepasin Onta!" Lerai Ben.

"Gue balik ke kelas ya semuanya." Ucap Vianca lalu meninggalkan mereka berempat, dengan tetap menatap kepergiannya.

"Anjing, mesum lu semua!" Ben menjitak tiga sahabatnya bergantian yang mencoba kabur dari dari dirinya.

TO BE CONTINUED

Ben.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang