Prolog

12 2 0
                                    

Satu persatu siswa dan siswi SMP 34 Gemilang Bandung berhamburan menyerbu kantin. Saking kelaparannya, jika dilihat-lihat, mereka jauh lebih mirip dengan zombie. Seram.

Gadis itu sedang membayangkan peristiwa itu di menit-menit menuju bel istirahat. Clara melirik sekali lagi ke arah jam dinding, tepat lima menit sebelum istirahat. Clara menoleh ke sebelahnya, dimana sobat prianya duduk, Alfa.

"Lo nitip?" Alfa menggeleng sambil terus fokus pada catatan yang terpampang di papan tulis.

Lalu Clara beralih pada dua karibnya yang duduk tepat di belakangnya.

"Kalian mau nitip?"

"Eh?" Radit, pria berkacamata itu menggeleng kaku.

"Fan, lo?" Pria yang dipanggil juga ikut menggeleng.

"Oke! Bye!" Clara berbalik menghadap ke depan, "Bu! Saya izin ke toilet! Kebelet!"

"Sebentar lagi istirahat Clara" sahut guru Ekonomi itu.

"Yah Bu, udah gak tahan!"

"Yasudah cepat sana"

Clara pun bersorak dalam hati. Cepat-cepat ia berlari keluar dari dalam kelas, menuju kantin. Setibanya di pintu kantin, ia mengontrol napasnya lebih dulu.

"Satu dua tiga"

Lagi Clara berlari, kali ini sasarannya adalah yang utama, gerobak Mie Ayam Kang Jono.

"Kang! Pesen dua ya?!"

"Siap neng"

Clara tersenyum sebelum akhirnya menduduki salah satu tempat di area kantin. Dan tak lama pesananpun sampai. Clara menerimanya dengan senyum yang selalu setia mengembang.

"Makasih" ucap Clara sambil memberikan dua lembar uang sepuluh ribuan.

"Sama-sama"

Tetttt

Clara bertepuk tangan ria mendengar bunyi bel pertanda istirahat. Meja yang ia tempati cukup untuk menampung tiga sahabatnya dan satu calon suaminya. Ah, mengingat itu jadi membuat Clara merona sendiri.

Lima menit berlalu, dan keadaan kantin benar-benar sudah sangat ramai. Clara masih setia memasang senyum cantiknya sampai Afan, Alfa dan Radit datang, sampai ketiga orang itu mendapati pesanannya, dan sampai pria itu datang dengan elegan dan tampannya. Dia adalah, calon suami Clara, Arya Adi Akasa. ^_^

"Kang, satu ya?" Pinta Arya yang tak lepas dari pandangan Clara.

"Yah, abis Den Arya."

"Gitu ya? Oke deh, makasih Kang"

Arya berbalik dengan raut kecewanya.

"Arya!! Sini" Clara memanggil pujaannya dengan volume yang sungguh tidak tertahankan, membuat Afan, Alfa dan Radit menutup gendang telinga mereka rapat-rapat.

Dengan ragu Arya pun berjalan mendekat, "lagi?"

Clara mengangguk senang.

"Nih" Arya menyodorkan uangnya sambil meraih semangkuk mie ayam milik Clara.

"Gak mau, lo makan disini, bareng kita, lagi"

Arya tampak mendesah berat, namun ia tetap duduk bergabung dengan Clara, Afan, Alfa dan Radit. Ya, kecintaannya pada Mie Ayam itu membuatnya terpaksa dekat dengan gadis sebodoh dan seberlebihan, Clara.

"Diabisin ya!" Kata Clara terdengar menjijikan.

"Ahh, sedeket ini, jantung gue bisa makin cenat-cenut nihh".batin Clara menjerit kegirangan.

I Won't Say A WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang