2

659 22 1
                                    

Matahari bersinar cerah. Terlalu cerah untuk ukuran matahari di musim penghujan.

Dengan vespa tuanya, Haikal berangkat menuju kampus sebelah. Rencana ikut acara bersama Ketut tempo hari terealisasikan.

Gambaran singkat tentang acara "Lawatan Semarang" ini adalah kunjungan ke beberapa tempat bersejarah di Semarang. Di setiap objek akan ada diskusi singkat bersama narasumber. Baik penyelenggara maupun peserta merupakan mahasiswa sejarah yang sama-sama masih belajar. Untuk berpindah mengunjungi objek demi objek, rombongan acara ini menggunakan motor. Mirip pawai.

Sebelum berangkat, dilakukan pembagian motor, supir, dan penumpangnya.

"Mas sama saya yaa?" Seorang perempuan, berjilbab lebar warna merah muda, tiba-tiba datang mengguncang konsentrasi Haikal dengan pesonanya.

"Mas?" tanya perempuan itu sekali lagi. Karena Haikal masih bengong.

"Eh, iya. Tapi saya pakek vespa, Mbak. Gapapa?"

"Vespa? Waah malah seneng saya. Hehehe."

Sebelum berangkat, karena termasuk golongan orang-orang yang mudah akrab dengan orang baru, setelah berkenalan, keduanya langsung akrab.

"Panggil Haikal saja."

"Mas Haikal lah. Kan Mei lebih muda."

"Oke Dek Mei."

Setelah berkenalan, diketahuilah bahwa perempuan ini adalah Mei, nama lengkapnya Ameilia Lijuan. Mahasiswa sejarah semester empat yang merupakan salah satu panitia penyelenggara.

Perempuan berwajah oriental ini lahir di Semarang. Tumbuh besar di Semarang. Dan berniat menghabiskan masa tua hingga menutup mata di Semarang pula.

Yang paling penting, Mei adalah alasan Haikal bersyukur diberi kesempatan ikut acara ini.

"Di Semarang terus nggak bosen, Dek?"

"Mei sering ke luar kota kok. Cuma berkunjung tapi. Karena satu-satunya tempat Mei kembali ya Semarang."

Percakapan sederhana di perjalanan yang membuat Haikal semakin terpesona.

***

Semarang, Sejarah dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang