일 ㅡ 1.

379 39 3
                                    

Hari ini merupakan hari kedua masa orientasi siswa di sekolah. Jadwal pada siang kali ini adalah menonton demo lapangan yang ditampilkan oleh kakak kelas. Setelah itu, murid-murid baru dipersilahkan mendatangi stan-stan milik setiap ekstrakurikuler yang ingin diikuti.

Suasana sekolah saat ini sangat ramai, karena banyak alumni sekolah yang datang untuk menyaksikan juniornya yang sedang mendemokan ekskulnya masing-masing.

Sana duduk di tepi lapangan sekolah, bersama beberapa teman sekelompoknya.

"Mau ikut ekskul apa lo San?" tanya Yerin.

Sana mengedarkan pandangannya ke sekeliling, "Gatau nih Yer. Gue bingung. Lo mau ikut ekskul apa?"

"Gue sih kepikiran buat ikut hockey, lo? Ikut gue aja? Setau gue hockey sekolah kita bagus banget, udah ke taraf internasional" jelas Yerin.

"Boleh deh."


ㅡ ♡♡♡♡ ㅡ

"San, lo ngambil ekskul apa jadinya?" tanya Momo kepada Sana yang sedari tadi hanya memandangi kertas dengan tulisan 'Angket Ekstrakurikuler Siswa'.

Sana awalnya diam tapi akhirnya menjawab, "Hm, hockey."

Momo menatap Sana tidak percaya, "WKWKWKWKWK? SEORANG MINATOZAKI SANA? IKUT HOCKEY?"

Seketika mereka menjadi pusat perhatian, ini semua berkat suara Momo yang seperti lumba-lumba Antartika.

"Berisik anjir," ujar Sana sambil menepuk lengan Momo.

"Lagian, lo kesurupan apaan coba?" tanya Momo sekali lagi. Momo tau, Sana paling tidak suka ikut ekstrakurikuler olahraga. Sejak SMP, Sana hanya mengikuti ekstrakurikuler seperti English Club.

"Itung-itung tambahan olahraga, gue olahraga cuman pas pelajarannya doang."

"Untung gue gak kebo kayak lo, jadi gue mutusin buat ikut KIR," ujar Momo sambil mengisi angketnya.

"Mo? Gue gak salah denger kan?" tanya Sana memastikan. Pasalnya, Momo sejak SMP tidak pernah ikut ekskul yang berhubungan dengan akademik, ia selalu mengikuti ekskul yang seperti voli, teater, dan semacamnya.

"Iya, gak budeg lo. Masih normal kok," ujar Momo sambil melirik Sana.

"Tanda-tanda akhir dunia nomor 1 : seorang Hirai Momo ikut KIR," kata Sana sambil mengacungkan jari telunjuk kanannya dan menyipitkan matanya.

Momo menyenggol tangan Sana, "Ye bisa aja lo daki kuda."

"Kalo gue dakinya, lo torpedonya ya?" Sana hanya menaik-turunkan alisnya.

"Hhh, untung temen gue," kata Momo sambil mengelus-elus dadanya.




ㅡ ♡♡♡♡ ㅡ

You were the shadow of my light,
did you feel us?




"Siapa dah?" sungut Yuta sambil meraba-raba kasurnya untuk mencari handphonenya. Ternyata ada di dekat kakinya.


"Halo?" ujarnya tanpa membuka mata.

"WOY!"  Suara teriakan di seberang telepon membuat mata Yuta terbuka dengan sempurna.

"Santai woy, siapa ini?"

"Nayeon. Ahelah untung temen, kalo gak tadi absen lo gue kosongin."

"Hehehe, baik amat sih neng. Makasih Nay. Kenapa dah? Ganggu gua tidur aja lu"

Yuta emang gak tau diri. Biarin aja.

"Anjeng lo Yut. Siapin property buat acara games hari Sabtu, disuruh kak Jaewon."

"Acara apaan?"

"Biasa, sama anak baru."

"Oh yaudah."

"Ajak Johnny sana Yut."

"Iya, selow."


Bip.




"BANG!" panggil Yuto, adik Yuta satu-satunya.

"OY YUTO! KENAPA?" teriak Yuta, karena kalau ia tidak berteriak, suaranya tidak akan terdengar sampai lantai bawah.

"NIH ADA KIRIMAN!"



Kiriman?


Oh!

"BENTAR. GUA TURUN AWAS DIBUKA"

Yuta baru ingat, Ia pernah memesan jaket bomber couple berwarna merah maroon untuknya dan Jisoo.

"Apaan tuh bang?" tanya Yuto.

"Kepo lu To," ledek Yuta kemudian kembali ke kamarnya diatas.


Additional Cast :

Hirai Momo
(from TWICE)

Adachi Yuto(from PENTAGON)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adachi Yuto
(from PENTAGON)

Adachi Yuto(from PENTAGON)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

《 a. n. 》

Hello, to all of you who read my story.
Sebenernya ini bukan cerita pertama gue, tapi yang kedua. Yang pertama udah gue unpublish, karena belum niat mau selesai-in.

Anyway I want to give a warning because this story may contain some harsh words, be wise, ya!

It would be nice if you leave some comment here, supaya gue bisa improve buat ke depannya, and also kalo mau vote dan share juga gak papa, gue akan berterima kasih banget.

Terima kasih, and I hope you enjoy this story. :) ♡

snapgram :: yutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang