9

18K 2.5K 408
                                    


Bruk!

Lagi dan lagi, pria itu pingsan setelah beberapa langkah beranjak. Sungyoung menjerit tertahan dan berlari menghampiri.

"Mingyu-ya... " panggilnya dengan tangis kecil. Tangannya menepuk-nepuk pipi Mingyu, mengangkat kepala pria itu ke atas pahanya.

"Mingyu.. Bangunlah!"

"Mingyu, kenapa kau jadi seperti ini? Kenapa kau mulai berubah? Apa tidak bisa kau seperti ini selamanya dan bersamaku saja?"

Pria itu masih tak sadarkan diri. Sungyoung bingung harus apa sekarang. Ke dokter? Pasti akan sama saja. Mingyu pingsan bukan karena penyakit medis.

Diletakkannya perlahan kepala Mingyu dilantai, Sungyoung berlari menuju kamarnya. Mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas.

"Sehun-ah.. "

"Youngie, waeyo? Kau menangis?"

"Sehun, bisakah kau menolongku?"

"Apa? Apa ini tentang Mingyu?"

"Ya. Kumohon datanglah ke apartemenku. Bila perlu kau ajak Chanyeol. Aku mohon! Hikss.. Sepertinya Mingyu akan kembali normal sebentar lagi." ucap Sungyoung dengan tangisnya.

"Baiklah! Aku akan segera kesana. Tunggu!"

***

Sungyoung terduduk lemas di atas sofa, ada Sehun disebelahnya yang terus mengusap bahu Sungyoung. Mencoba membuat gadis itu sedikit tenang. Sementara Mingyu dan Chanyeol ada di dalam kamar.

"Uljima, Youngie!"

"Aku takut.. Aku sangat takut Mingyu pergi dan melupakanku begitu saja."

"Kau pasti sudah mencintainya!"

Sungyoung mengangguk mantap. "Aku tak bisa mengelaknya lagi. Aku sangat mencintai si bodoh itu!"

Sehun menghela nafas panjang, tersender disofa dengan wajah frustasinya.

Cklck!

Pintu kamar terbuka, Chanyeol keluar dari sana sendirian. Dihapusnya kasar jejak air mata yang sedari tadi membanjiri pipinya, Sungyoung setengah siap untuk mendengar semuanya.

"Apa kalian sudah melakukannya?" tanya Chanyeol yang kini duduk dihadapan Sehun dan Sungyoung.

Sungyoung terdiam, tak mampu menjawab walau hanya dengan sebuah anggukan. Tentu itu membuat Sehun langsung menatapnya tajam.

"Youngie, kau sudah tidur dengan pria itu?" tanyanya tajam.

"Aku kelepasan!"

Brak!

Sehun menendang keras meja kayu dihadapannya. Membuat kedua orang itu terkejut bukan main.

"Kau ini bodoh atau apa, hah? Kenapa bisa dengan mudah menyerahkan mahkotamu sedangkan kau sendiri bahwa tau kau akan dilupakan nantinya?" bentak Sehun seraya berdiri. Sungyoung tetap bungkam dengan kepala tertunduk.

"Aku tau kau mencintainya, tapi apa kau tidak bisa mengendalikan otakmu sedikit? Kau sendiri yang akan menanggung semua lukanya, Han Sungyoung!!"

"Kau tak mengerti, Oh Sehun! Aku sendiri bahkan tak bisa berkutik ketika menerima semua perlakuannya. Aku ingin melawan, ingin berontak. Tapi sesuatu seolah mencegahku. Aku juga tak ingin terjadi bahkan... "

"...Aku tak ingin mencintainya. Tapi sekali lagi, aku tak mampu mengendalikan diriku sendiri!"

Gadis itu kembali terisak cukup keras. Tentu saja Sehun marah, ia merasa kesal dengan kebodohan wanita yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Sehun sendiri menyalahkan dirinya karena tak bisa menjaga Han Sungyoung dengan baik.

Baby Kim (Mingyu Seventeen) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang