chocolate

12 0 0
                                    

Semuanya tidak berjalan sesuai rencanaku. Ya walaupun aku memang tidak terlalu memperhitungkannya sih tapi itu karena biasanya rencanaku memang tidak pernah gagal. Aku selalu bisa menjalankan semua rencana yang aku buat dengan sukses dan berfaedah. Sejak aku lulus smp dan mulai duduk di bangku SMA, daddy semakin ketat menjagaku. Hal itu membuatku semakin susah bergerak. Ditambah lagi daddy memindahkanku ke SMA yang sama dengan haru beberapa minggu yang lalu. Hal itu membuatku semakin susah kemana-mana karena haru selalu mengawasiku dan melaporkan segalanya pada daddy. Sebenarnya karena itu aku ingin sekolah disekolah yang berbeda denga haru tapi baru saja aku belajar satu semester, daddy sudah memindahkanku dengan berbagai alasan dan ancaman yang mau tidak mau harus aku terima. Seharusnya 5 hari yang lalu aku sudah harus masuk kesekolah itu karena semster baru sudah dimulai tapi ya itu aku kabur ke jepang untuk menonton konser oppaku tercinta. Aku pergi tanpa meminta persetujuan dari daddy. Entah hukuman macam apa yang akan dia berikan nanti padaku.

Ada sekitaran 1 jam perjalanan untuk menuju rumahku dari bandara. Saat sampai di indonesia dan keluar dari airport, orang-orang daddy langsung menghadang dan membawaku pulang . daddy pasti takut kala-kalau aku kabur lagi.
Ah menyebalkan.
Baru saja memasuki gerbang, aku melihat sosok tegap berpakaian rapi dengan style baju olahraganya, berdiri didepan pintu rumah sambil bersedekap.
Daddy.
Sepertinya dia menunggu kedatanganku.

Aku keluar dari mobil sambil menunduk. Dan melangkah kearah daddy.

"Sini" satu kata keluar dari mulut daddy. Aku mendongak dan melihat daddy membentangkan tangannya. Minta dipeluk!. Iuhh males banget. Daddy kan abis olahraga. Abis sepedaan pasti dan juga daddy penuh dengan keringat. Pasti lengket dan gak nyaman. Males banget kalau sampai nempel sama aku. Daddy kan tau kalau aku gak suka dipeluk-peluk kalau dia lagi keringatan gitu. Mau hukum aku dengan cara gini ya?

"Gak mau daddy bau!" ucapku dan mundur satu langkah.
Daddy maju mendekat dan memelukku erat. Aku meronta dan meminta dilepaskan tapi daddy diam saja dan semakin memelukku erat. Dan kulihat bodyguard daddy yang banyak dan berkumpul di sekitaran tadi, satu-satu pergi meninggalkan aku dan daddy. Lah pada mau kemana?
Aku terus meronta tapi daddy gak mau lepasin. Daddy kenapa sih?

"Kamu kenapa gak bilang sama daddy kalau pergi? Gak tau apa kalau daddy khawatir!? Kalau terjadi sesuatu sama kamu gimana?"
Aku hanya terdiam. Berhenti meronta. Kambuh lagi deh lebay daddy. Padahal kemanapun aku pergi pasti ada orang-orang daddy yang ngikutin aku. Jadi gak mungkin bakalan terjadi sesuatu padaku. Tapi yasudahlah, kalau daddy udah gini aku jadi merasa bersalah juga sudah kaburan sejauh itu.
Aku balik memeluk daddy.
"Maafin luna dad. Luna gak bakalan ngulanginya lagi"

"Janji?" daddy melonggarkan pelukannya dan menatapku setengah tak percaya.

"Iya daddy luna janji! Gak percayaan amat sih!" ucapku sambil mengerucutkan bibir kesel.
Daddy mengacak rambutku dan mencium puncak kepalaku dengan lembut. Huhuhu daddy bikin aku semakin bersalah aja. Padahal aku tadi mikir bakalan di marahin dan dihukum eh ternyata enggak .

"Yasudah sekarang sebaiknya kamu mandi terus makan malam dan istirahat. Kamu besok udah harus masuk sekolah"
Ah benar. sekolah. Sekolah Baru, orang-orang baru. Merepotkan.
Aku dan daddy memasuki rumah dengan daddy masih merangkulku di pundak. Kalau karyawannya di kantor tahu daddy yang seperti ini mungkin mereka gak bakalan takut sama daddy. Diluar sangar tapi dirumah malah kayakk... Ah sudahlah. Yang jelas Daddy is my hero.

***

Sekolah baru, lingkungan baru dan orang- orang baru. Serba baru dan asing. Dan sekarang aku disini. Berdiri ditengah lapangan asing yang tidak aku ketahui. Aku tersesat.
Iya benar. Aku tersesat.
Aku menyesali perbuatanku pagi tadi yang menolak tawaran haru untuk berangkat kesekolah bareng. Aku tidak mau orang-orang disekolah baruku ini tau kalau aku dan haru saling kenal dan juga aku tidak mau mereka tau siapa aku.

princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang