maaf

10 0 0
                                    

Sniff..sniif..
'Coklat'
Luna mengendus sesuatu yang berbau coklat. Sesuatu yang disukainya. Di menggapai gapai dalam tidurnya. Dia seperti mencari sesuatu. Saat dia menemukannya dia membawanya kemulut dan menggigitnya. Merasa ada yang aneh, luna mulai membuka perlahan matanya dan betapa terkejutnya dia saat membuka mata

"Udah ngegigit nya?"

Luna terdiam menatap makhluk yang berada didepannya. Wajah Haru berjarak 10cm didepannya dengan posisi berbaring mereng kesamping kearah luna. Menatap luna dengan tatapan datarnya.
Benda yang dikira luna coklat tadi ternyata adalah tangan haru. Dan tangan itu masih berada di mulutnya.
"Itu mau sampai kapan kamu gigit tangan aku?"

"Eh maaf" saat tersadar luna langsung melepaskan tangan haru dari gigitannya dan duduk dari posisi tidurnya.
Luna tampak kebingungan dan malu. Dia terduduk dengan tatapan bingung dan wajah memerah.
Haru menatap luna dan tersenyum tipis melihat tingkah luna yang salah tingkah karena malu.
"Ngapain masih disini? Gak mau pulang?"

"Eh pulang? Eh i-iya" jawab luna gagap. Sepertinya dia ketularan gagap jaya.
Luna bergegas turun dari kasur dan berlari menuju pintu.
Sesampainya didepan pintu luna berhenti dan berbalik arah.
Dia memandang haru yang sedang berbaring di kasur dengan tatapan kesal.
Haru yang menutup matanya dengan sebelah tangan tidak menyadari tatapan luna.
"Kenapa aku yang harus malu?" batin luna.

Dia berbalik lagi dan melangkah kearah kasur dimana haru sedang tidur. Luna mengambil bantal dan

Bukk! Bukk!

Dia memukul mukul haru dengan bantal yang dia pegang.
"Kenapa aku yang salah? Kan kamu sendiri yang salah sampai kegigit. Salah kamu sendiri kenapa ikutan tidur disini"
Racaunya dan terus memukul haru dengan bantal. Melampiaskan kekesalannya.

"Hei hei stop. Luna stop" luna tidak menghiraukan perkataan haru. Dia terus memukul haru dengan bantal.

"Luna!"

"Apa?!"

Luna balik membentak haru. Nafasnya tidak teratur karena kegiatan pukul memukulnya.
"Apa? Apa? Apaa!! Haa!!"

"Kenapa kamu yang marah?"

"Ya itu karena... Karena"

"Eh kenapa ya?"

Luna terdiam karena tidak bisa menjawab pertanyaan haru.

"Gak tau!" ucap luna akhirnya setengah berteriak. Dia tidak tau harus menjawab apa lagi. "Kamu kenapa disini? Kenapa ikut-ikutan tidur juga? Bukan salah aku kamu kegigit jadi kamu gak berhak marah sama aku" racau luna.

"Pertama, kenapa aku disini? Ini kamar aku jadi terserah aku mau ngapain disini. Kedua, Yang seharusnya nanya itu aku, kamu yang ngapain disini? .Ketiga, kapan aku marah?"

Skakmat.

Luna terpojok. Marah? Haru tidak ada marah saat luna menggigit tangannya tadi .jangankan marah, teriak kesakitan saja tidak. Padahal jelas luna menggigitnya dengan keras sampai berbekas di tangannya.

"Sudah sana keluar. Aku mau tidur lagi" usir haru dan kembali tidur.

Luna terdiam dan menyesali perbuataannya barusan. Kenapa dia selalu bertingkah kekanakan dan jahat pada haru. Padahal haru selalu baik padanya walaupun kadang mulutnya kasar. Untuk kejadian di kantin tadi siang luna juga sudah menyesali perbuatannya. Padahal haru menolongnya tapi dia malah teriak-teriak gak jelas.

"Maaf" ucap luna lirih.

Haru yang sudah memejamkan matanya beberapa detik tadi kembali terbangun dan duduk.
Dia memandang luna yang menundukkan kepalanya dan masih memegang bantal.

princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang