Sesi Kesepuluh : Pertemuan

903 33 0
                                    

Padukan, serbuk kopi sepahit rindu.
Tanpa malu saling mengadu
Antara waktu tempat yang mengabu
Lalu, sama sama menjadi abu.

Tuhan mengizinkan kita bertemu, bukan sebuah kebetulan.
Kebetulan itu milik orang tanpa perasaan.
Selagaknya pertemuan berujung perpisahan,
Bukanlah kebetulan menerima luka derita
Semua berjalan sesuai alur cerita
Selaksa air mata melumaskan rindu,
Seirama dengan lagu penabur tangis,
Hati yang t'lah teriris.

🎭Orang Ketiga🎭

   Percayalah, aku bertemu kamu lebih dulu darinya, aku mengenalmu lebih dalam darinya. Sayangnya kau percayakan hatimu untuknya. Yang tak tau cara menunggu dan membingkis rindu yang sewaktu waktu berlalu.

   Katakan padanya, aku mau kamu. Tidak sesepele aku mengikhlaskan idolaku berbagi penggemar. Namun jiwa ini bergetar melihat kebersamaan yang ingin ku musnahkan.

  Hinalah, aku mengharap perpisahan dari sepasang pasangan kebanggaan. Yang tiap detik dihujani doa kelanggengan, lalu doa satu orang yang meminta keadilan atas nama rindu, terbuang(?).

  🎭Orang Ketiga🎭

Cinta itu kemauan untuk bersatu, membentuk suku kata padu. Antara 'Cin-' yang ditemukan dengan 'Ta' bukan, 'Lu-' yang disisipi 'Ka'

Menginginkan kamu adalah kutukan dari rindu yang selalu ku acuhkan. Karma dari pertemuan yang menuntut persatuan.

Mencintai itu semudah menyeduh teh manis di pagi hari, senikmat meminum es dikala siang, dan tertidur di kala malam. Namun, tidak dicintai itu membalik, sesulit meminum teh pahit di pagi hari, dan dihantui rasa segan akan cinta dikala tidur malam.

🎭Orang Ketiga🎭
Tidak dicintai, Juli 2017

Orang Ketiga #Watty2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang