'Cemen banget lo. Gitu aja protes. Manja.' cibir Rapmon.
Apa salahku:( mengapa sifat mereka berbeda tidak seperti biasanya:(
'Gue pilih lagu Star-15&. Yuju nyanyi part Yerin, Eunha part Jimin.' perintah Rapmon.
Secara refleks, aku membulatkan mataku tak terima. Ya jelas saja, lagu tersebut bukan lagu yang mudah. Apalagi saat high note.
'Ya kali! Lagu itu kan susah! Apalagi bagi gue! Mending Yuju!' protesku lagi memberanikan diri.
'Lo kan katanya bisa nyanyi, ada yang bilang juga kalo suara lo lebih bagus dari gue. Terus katanya lo juara 2 lomba nyanyi kemaren. Ya elah! Masa gini aja ngeyel. Yang namanya penyanyi beneran tuh ya terima semua lagu dengan genre dan tingkat kesulitan yang beda-beda. Dan lo? Kaya gini aja udah ngaku jadi penyanyi? Suara pengamen pinggir jalan aja lebih bagus dari lo. Bagus juga sifatnya. Ga kaya lo yang ribet dan pilih-pilih.' cerocos Yuju panjang yang seketika membuatku menahan air mata.
'Kan.. Kan.. Juara 1 nya lo. Gue ke dua. Ka.. Ka.. Lo orang lain ngomong suara gue le.. Lebih ba.. Bagus dari lo. Yaudah sih kan itu opini orang lain. Gue sendiri juga ga.. Ga ngerasa ko.. Kalo suara gue jauh lebih bagus dari lo.' jelasku terbata-bata karena menahan tangis dan kehabisan kata-kata.
'Udah bacot. Ayo mulai!' ujar Rapmon sambil menekan tombol.
'I- I'm a little star bicheul ppumneun shining star~
kineun jom jagado mudae wieseon bichnal star~' senandung Yuju merdu.'eu..meun jeonghwaghage haneum haneum gajigo~
nol junbidwaeisseo nal banjjagil junbido dwaeisseo~
and it's al.. Alright~ will be ok~
geu jagdeon sog.. Sogsagimi~' senandungku pula sedikit terbata-bata yang kalah merdu dengan Yuju.
Kami pun bernyanyi bersama, karena sebelumnya aku sempat menahan tangis. Vokalku pun tidak bisa konsentrasi sama sekali, banyak yang false. Hingga di puncak lagu, ya high note.'sumi cha ollado meomchuji malgo deo keuge oechyeo uh oh oh ohhhh~' senandungku yang sangat tidak sempurna. Karena di part tersebut nada naik begitu cepat dan emosiku belum teratur.
'Aaaaaaaaa~' High note Yuju menggelegar lebih dari sangat sempurna.
Yerin POV
Jalanan sangat macet sore ini, ya mungkin karena jam pulang kantor. Hampir satu jam, aku dan Tae sama sekali belum sampai di toko kue.'Anjir macet banget.' rengek Tae.
'Jadi gimana?' tanyaku berniat mencairkan suasana.
'Lo sih! Beli kue ditempat macet gini! Mana rada jauh dari sekolah! Bikin bensin gua abis aja. Gantiin.'
'Eh?'
'Gamau tau gua.'
'Kan lo nanya yang Eunha suka. Ya disitu. Lagian tinggal 500 meter lagi.'
'Dari pada telat. Mending sekarang lo turun,'
'Lah? Ko? Apa hubungannya? Kalo lo ga niat mending gausah ikut dari awal. Kita juga ga harapin lo ikutan ko. Bye gue turun!' sahutku sambil turun dari mobil Tae dengan kesal. Aku pun berlari menuju toko kue tersebut meninggalkan mobil Tae yang masih tersendat macetnya jalanan.