'Ya gue kan kaya gini demi lo Rin.'
Deg deg deg
'Makasih ya.' sahutku sambil memberikan senyuman manis.
'Yaudah ayo ke rumah Eunha.' ajak Tae.
'Yu.'
Kami pun menuju parkiran, aku rasa ini pertama kalinya jalan beriringan dengan Tae. Biasanya dia selalu mendahuluiku dan aku di belakangnya. Saat kami berada di mobil, Tae segera menyalakan mobilnya dan kita menuju rumah Eunha.
'Enak anjir wanginya. Kayanya enak tuh.' sahutnya sambil sesekali melirik bungkus kue yang di pangkuanku.
'Pasti enak.' balasku.
'Lu udah pernah coba?'
'Udah.'
'Rasanya kaya gimana?'
'Enak, banget malah.'
'Lebay lu.'
'Ih serius.'
'Awas loh ntar kalo ga enak, kita harus nge-date.'
'Ih apaan anjir,'
'Bilang aja lu berharap gue bilang kue itu ga enak.'
'Ge er.'
'Terus kenapa lo takut? Kan katanya udah pasti enak.'
'Yang takut siapa?'
'Huh, jujur aja kek. Gue tau lo melebihi gue tau diri gue sendiri.'
'Oh.'
--
Kami pun sampai di rumah Eunha. Yang ternyata SowJin juga baru sampai.
'Ciee udah baikan nih.' sindir Sowon.
'Ya dong. Si Yerin mah gampang luluh ama gue.' sahut Tae.
'Luluh darimana?' tanya ejekku.
'Udah ayo masuk.' sela Jin.
Kami pun memasuki rumah Eunha bersamaan. Tim dekor pun terlihat sudah menyelesaikan pekerjaan mereka.
'Eh udah pada dateng.' sapa Suga yang sedang santai di ruang tengah rumah Eunha.
'Yuju gimana?' tanyaku.
'Oh iya, gatau. Bentar gue pc dulu.' kata Jungkook.
'Cie.' sindir singkat Tae pada Jungkook tanpa respon.
'Woy mereka udah otw. Ayo persiapan.' teriak Jungkook sambil mengalihkan pembicaraan.
Kami pun menyiapkan kue, kado, dan posisi yang tepat untuk Eunha.
Eunha POV
Ya benar, aku kalah besar soal challange tadi. Saat ini Yuju dan Rapmon sedang mengantarku pulang.'Woy, ngelamun mulu kenapa? Mikirin besok ya?' sindir Rapmon yang sedang mengemudi sambil sesekali melihat ke belakang.
'Ga dewasa emang, cuman masalah gini aja sampe panas dingin gitu. Apalagi masalah besar hahaha. Ga inget umur lo na.'cerocos Yuju.
Umur? Oh iya, hari ini kan hari ulang tahunku:( tapi tak ada satupun yang mengingatnya.
'Kacang! Kacang!' gertak Rapmon.
Huh, akhirnya sampai di depan rumahku. Rasanya aku butuh tidur.
'Makasih ya, udah anterin.' kataku sambil keluar dari mobil Rapmon.
'Kita boleh main dulu ngga?' tanya Yuju.
'Oh? Boleh. Ayo.' ajaku tidak selera.
Kamu bertiga pun membuka pintu depan rumahku.