'Haha, gantian dong. Kalo saya panggil kamu Queenb?'
'CIE TIKUNGAN TAJAM.' sahut Yuju sambil memasuki kelas dengan santai.
'Pagi ju.' sapa Jhope tak berdosa.
Yuju pun perlahan mendekati meja Jhope.
'Sin, tumben ga bareng Jungkook?' tanya Yuju sedikit menyindir.
'Ngga aja.' jawabku.
'Kenapa?' tanyanya lagi mengintrogasi.
'Ya ngga kenapa-napa ju. Ngurusin banget sih, emang harus setiap hari Sinb berangkat bareng Jungkook? Mereka pacaran aja ngga.' jelas Jhope dengan nada sedikit tinggi.
'Ko lu yang sewot sih? Gue ga nanya dikit pun ke lu. Ga bisa ga ikut campur urusan orang lain?' sindir Yuju tak kalah pedas.
'Yang ikut campur urusan orang lain itu lu apa gue?'
'Lu.'
'Oh, ngeintrogasi Sinb kenapa ga sama Jungkook? Itu urusan lu juga? Gue kira cuman urusan mereka berdua.'
Yuju pun terdiam mendengar perkataan Jhope.
'Aku balik ke bangku ya,' pamitku meninggalkan mereka berdua yang sedang perang dingin.
Ini sudah hampir masuk, tapi batang hidung Jungkook belum sama sekali terlihat. Apa ia tak masuk hari ini?
'Teeet teeett jam pelajaran telah dimulai, para murid dan pengajar dipersilahkan bersiap.'
Belum juga pemberitahuan tersebut berhenti, seorang guru sudah masuk ke kelas. Dan Jungkook belum juga datang.
'Selamat pagi.' sapanya terdengar killer.
'Pagi.' balas kami dengan tempo yang teratur.
'Pagi ini, kita melanjutkan materi tentang geometri, bla bla bla.'
Aku belum siap belajar, aku masih khawatir tentang Jungkook saat ini.
Tak lama kemudian, melalu jendela aku melihat seorang namja yang sedang disetrap. Dibawah terik mentari pagi ia berdiri dengan satu kaki yang diangkat. Ia pun menengokan kepala ke arah kelasku. Dan ya! Itu Jungkook! Dia terlambat!
Aku bingung harus apa, jika aku izin ke toilet, aku masih risih dengan guru killer ini. Saat aku kembali melihat jendela, terdapat Jungkook dan seorang yeoja berambut pendek yang datang memberikannya minum. Dan ya! Itu Eunha!
Aku berusaha menghindar menatap jendela lagi, aku tak mengerti pada diriku sendiri, kenapa melihat mereka rasanya sakit?
--
'Teeet teeett waktunya istirahat, para murid dan pengajar dipersilahkan.'
Pemberitahuan tersebut membuatku segera berlari menuju lapangan, tepatnya dimana Jungkook yang disetrap.
'Jungkook!' teriakku padanya sambil berlari. 'Kamu telat? Ko bisa?' sambungku saat sudah berada dihadapannya sekarang.
'Iya aku telat, tadi aku jemput kamu. Kamu berangkat bareng Jhope?' tanyanya balik cemas.
'Iya,'
'Kenapa?'
'Ya gapapa,'
'Aku telat gara-gara jemput kamu loh. Aku nungguin lama, terus mamah kamu pulang dari pasar dan ngomong kalo kamu udah berangkat.'