Secret

54 21 3
                                    

"Belum tau deh kita liat nanti aja, saat ini gue mau ngerasain ke iri an orang-orang terhadap gue. Tugas lo cari siapa yg nge post artikel itu. Okey!"

"Oke Ra!"

*tengteng
Bel masuk berbunyi, dan tak lama kemudian Pa Aziz masuk ke kelas, Pa Aziz adalah guru musik dan guru yg paling muda disekolah, disaat yg lain memanggilnya bapak guru, gue lebih memanggilnya kakak, secara dia itu umurnya baru 20tahun, ganteng, cerdas, pintar musik lagi dan lebih pentingnya lagi dia itu mantan gue.

"Selamat pagi semuanya!"

"Pagi pak!!"

Semuanya serentak nge jawab dan cuma gue yg diam. Gue sadar saat ini gue lagi diliatin ka Aziz karena kelakuan gue.

"Oke hari ini bapak mau ujian!"

Gk ada hujan gk ada badai gk ada kabar apapun, tiba-tiba ka Aziz ngumumin buat ujian

"Kok dadakan sih pa?!"

"Pa saya belum belajar!"

"Minggu depan pa!"

"Cepat bawa buku kalian ke ruang musik sekarang atau nilai kalian akan kosong semester ini!"

Semua yg awalnya protes langsung terdiam karena ancaman ka Aziz, semua nya pergi ke ruang musik dengan cepat.

"Hari ini ujian nya adalah kalian bermain piano secara free style dengan durasi 5menit, tapi ingat! Jangan ngaur! Kita mulai dari absen pertama"

1 jam kemudian

"Kalian ini sudah bapak kasih tau jangan bikin melodi asal-asalan. Oke absen selanjutnya"

Gue gk tau ka Aziz ngomong apa karna telinga gue tertutup earphone

"Absen selanjutnya!"

"Ra, giliran lo!"

Gue kaget tiba-tiba Rini nyenggol gue

"Apaan sih Rin!"

"Absen selanjutnya!!!"

"Itu loh udah giliran lo Ra"

"Absen se------ "

"Iya kak sebentar!"

Gue maju ke depan menghampiri ka Aziz dulu

"Ra! Kamu abis ngapain sih aku udah manggil daritadi"

"Ya maaf gk denger"

Gue pergi dan duduk didepan piano, gue ngeletakin jari-jari gue diatas piano dan mulai memainkannya

Gue memulai dengan melodi yg lembut, dan lama kelamaan tempo nya semakin cepat. Semua orang terdiam dan menikmati permainan gue, sampai melodi terakhir selesai semua orang bertepuk tangan tak terkecuali dengan kak Aziz

"Perfect!! Bapak mau Kalian semua harus mencontoh Nara!"

"Sulit bisa kayak Nara pak, kan bapak dulu ngajarin si Nara secara khusus dirumah"

Tiba-tiba Claudia ngomong hal yg gue gk mau ingat, gue cuman bisa diem nahan emosi gue

"Apa maksud kamu Claudia?"

"Dulu kan waktu bapak pacaran sama Nara, tiap hari bapak ke rumah Nara ngajarin piano dengan penuh cinta sampai sekarang Nara jadi sehebat itu, gimana kami bisa ngikutin Nara? Kalau gitu Bapak mau jadi pacar aku dan ngajarin aku juga"

Fuck it! Claudia bener-bener bikin gue malu, gue pergi keluar ruangan secepatnya daripada gue ngamuk disini. Gue pergi ke kelas.

"Claudia! gue harus beri dia pelajaran!"

Love Is BlindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang