Part 14

2.4K 104 9
                                    

Mereka sampai di salah satu hutan yang terletak di pinggir sebuah desa. Entah itu desa apa Ravenna tidak tahu. Blackbird kembali terbang entah kemana setelah ia memberi hormat pada Ravenna dengan menundukkan kepala.

"Dimana kita?" Tanya Ravenna.

"Burn B. Desa Burn B" jawab Jack.

"What?" Bukan karena tidak mendengar dengan jelas apa yang diucapkan Jack, justru Ravenna merasa aneh dengan nama desa tersebut.

"Di luar istana banyak hal yang sangat aneh dan konyol, bahkan hal yang tak terpikirkan itu ada Raven" ucap Helena dengan nada jenaka.

"Well, kau benar" balas Ravenna.

Mereka kemudian melangkah menuju Desa Burn B. Namun tidak dengan Helena. Dia diam ditempatnya.

"Ada apa?" Ucap Ravenna.

"Aku tidak bisa" ucap Helena.

"Aku tidak bisa ikut dengan kalian. Leona telah mengetahui aku masih hidup. Aku harus pergi jauh dari kalian" lanjutnya.

"Apa?" Ujar Ravenna tidak terima.

"Tentu kita harus bersama Helena.." bujuk Ravenna.

"Mungkin benar kata kakakmu Rav. Kita harus berpisah" kata Jack.

"Apa?! Kau tahu, kita baru bertemu setelah sekian tahun dan kau ingin aku berpisah lagi dengan kakakku? Dan kau, Helena. Kenapa kau berfikir kita harus berpisah?! Tidak. Kita akan tetap bersama! Leona tentu tidak mengetahui kau masih hidup." ucap Ravenna tidak terima.

"Ravenna, kumohon. Aku tidak bisa bersama kalian. Kalian akan mudah ditemukan. Walau aku sangatlah ingin denganmu, tapi jika Leona menemukanku, semua akan berakhir. Kau tahu kan, aku dan Leona secara tidak langsung berbagi satu sumber kekuatan. Dia pasti akan segera mengetahui kalau aku masih hidup jika kugunakan kekuatanku lagi. Kau pasti bisa, kumohon" ucap Helena menjelaskan. Ravenna malah semakin bingung setelah mendengarkan penjelasan tersebut.

"Apa maksudmu kita mudah ditemukan? Aku sudah berhari-hari meninggalkan istana dan mereka baru menemukanku sekarang. Dan apa maksudmu dengan bila Leona menemukanmu semua akan berakhir?" Ucap Ravenna panjang lebar meminta penjelasan lebih.

"Ya. Kau sangat mudah ditemukan. Bahkan aku sudah merasakan keberadaanmu jauh sebelum kita bertemu karena sesuatu dalam tubuhmu, kau memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga mudah dirasakan siapapun. Beruntung Leona belum menyadarinya. Dan aku harus pergi jauh darimu, atau Leona akan mengambil seluruh kekuatanku dan mungkin aku akan masuk dalam kegelapannya" jelas Helena panjang lebar.

"Kalian pergilah.." lanjut Helena sebelum dia memeluk adiknya penuh kasih.

"Kumohon kau mengerti Ravenna" setelah mengucapkannya Helena pergi dengan menjadi kupu-kupu warna hitam yang sangat banyak" (*kalau tau itachi, biasanya itachi hilang pake gagak. Kalau ini pakai kupu-kupu)

"Kekuatan yang sangat besar katanya. Bahkan melindungi diri sendiri saja aku tidak bisa" gumam Ravenna.

"Dia benar. Kita harus cepat bergerak" ucap Jack.

"Kenapa Leona tidak bisa mengambil milikku?" tanya Ravenna dengan alis terangkat.

"Karena itu aturannya. Kau tidak bisa memiliki dua kegelapan sekaligus, Rav" jelas Jack.

Hening sejenak.. Mereka saling menatap satu sama lain.

"Baiklah.. ayo!" Ajak Ravenna setelah berpikir cukup lama.

Baru beberapa langkah berjalan. Ravenna menghentikan langkahnya. Dia berdiri mematung dengan memikirkan sesuatu.

"Tunggu dulu! Kita.. apa yang akan kita lakukan?" Tanya Ravenna kebingungan. Membuat Jack mengerutkan keningnya bingung.

"Maksudku.. aku tidak tahu mau kemana. Karena yang kupikirkan hanya melarikan diri dari istana" lanjut Ravenna.

Jack berfikir sejenak sebelum dia melanjutkan, "mungkin aku tahu suatu tempat dimana kita akan mendapat pertolongan"

"Benarkah?!"

Jack mengangguk mantap menanggapi respon Ravenna. Dan perjalanan mereka pun berlanjut.

"Jack" Ucap Ravenna.

"Ya?"

"Sebenarnya siapa kau?"

Jack terdiam sejenak setelah mendengar pertanyaan Ravenna.

"Aku Jack. Kau tau itu" jawab Jack yang tentunya bukan itu jawaban yang Ravenna inginkan.

"Katakan padaku yang sebenarnya Jack. Ini perintah" Akhirnya Ravenna menggunakan kekuasaannya untuk mendapat jawaban dari Jack.

"Maaf Tuan Putri, tapi perintahmu tidak mutlak untukku" Ucap Jack halus.

"Maksudmu?" Kini lagi-lagi Ravenna dibuat bingung olehnya.

"Karena aku bukan rakyatmu, Raven"

"Lalu?"

"Lalu apa lagi? Kau sudah cukup tau mengenai diriku"

"Haah.. baiklah, sekarang kita akan kemana sebenarnya?" Tanya Ravenna tidak sabar karena sejauh ini mereka belum sampai ditempat tujuan.

"Tunggu dan lihat saja Tuan Putri," ujar Jack sambil menyeringai yang anehnya Ravenna sedikit terpana melihat Jack. Sadarlah Ravenna, dia bisa saja musuhmu. Batin Ravenna.

●●●

The Darkness Princess (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang