Part 11

1.5K 79 0
                                    

'PLAKK!!'

Terdengar tamparan Leona pada pelayan setianya. Georgy. Leona sangat marah mengetahui Georgy dan pasukannya kembali tanpa hasil.

"Dasar tak berguna!! Menangkap seorang gadis saja tidak becus!!"

"Maaf Ratu" ucap Georgy.

Dengan geram Leona berkata, "Lepaskan Blackbird! Bawa dia bersamamu"

Leona menyuruh Georgy untuk melepas Blackbird, makhluk kegelapan yang sangat bengas dan berwujud burung besar yang mengerikan. Kemampuan indra penciumannya sangat tajam melebihi makhluk apapun.

"Baik Ratu" Georgy meninggalkan Leona dan segera menyuruh pasukannya untuk bersiap esok  hari mencari Ravenna.

"Kuharap kau bersembunyi dengan baik Tuan Putri"

●●●

Terdengar suara gemericik air saat Jack dan Ravenna berjalan membelah hutan menuju Underfield, sebuah kota tua yang masih berfungsi dengan baik hingga sekarang.

Setelah mereka sampai di sumber suara, yaitu sebuah sungai, mereka memutuskan untuk beristirahat.

"Bagaimana lukamu?" Tanya Jack yang sedikit khawatir melihat lengan Ravenna yang masih mengeluarkan sedikit darah.

"Sudah lebih baik" jawab Ravenna.

"Biar kubersihkan lukamu" tawar Jack.

Ravenna hendak menolak tapi Jack bergerak lebih cepat yang membuat Ravenna menurut untuk dibersihkan lukanya. Jujur, rasanya masih sangat sakit.

"Bagaimana bisa sudah lebih baik jika kau masih kesakitan seperti ini Tuan Putri" sindir Jack.

"Jangan panggil aku Tuan Putri! Sudah berapa kali kubilang"

"Ravenna.." sebuah suara perempuan yang lumayan familiar di telinga Ravenna menghentikan kegiatan mereka.

Ravenna menolehkan kepalanya pada perempuan yang memanggilnya tadi.

Dia terkejut bukan main. Bagaimana bisa..

"Helena.."

●●●

Helena berjalan menuju sungai untuk mengambil air.

Setelah sampai di sungai dia melihat seorang laki-laki dan perempuan asing yang sedang beristirahat di sungai itu.

Saat dia berjalan semakin mendekat pada kedua orang tersebut, Helena terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Perempuan itu bukanlah orang asing. Dia..

"Ravenna.."

Helena memberanikan diri memanggilnya walau masih ragu. Namun keraguan itu hilang saat perempuan yang dipanggilnya tadi menolehkan kepala padanya. Benar. Dia Ravenna.

"Helena.."

Ravenna memanggilnya. Benarkah? Benarkah Ravenna masih ingat padanya? Oh Tuhan!

"Ravenna.. apa yang kau lakukan?"

"A.. aku mencarimu"

Dan saat itu pula, kedua saudari itu saling berpelukkan erat melapas kerinduan mereka selama ini.

Ravenna menangis dalam pelukan kakaknya. Dia sangat merindukan Helena.

Jack memperhatikan mereka berdua. Dia senang akhirnya Ravenna menemukan kakaknya.

"Jack! Dia kakakku yang kuceritakan padamu, lihat! Dia masih terlihat begitu cantik!" Ucap Ravenna seolah - olah Jack mengenal Helena.

Ravenna sangat bahagia, ternyata hanya dibutuhkan sedikit waktu untuk mencari dan bertemu Helena.

"Apa kau baik - baik saja? Apa yang dilakukan Leona padamu? Dan siapa Jack?" Tenya Helena beruntun.

"Tidak, aku tidak baik. Tapi sekarang aku sangatlah baik. Dan Leona sangat kejam seperti biasa, bahkan dia mengurungku di ruang bawah tanah. Dia temanku, Jack. Dia membantuku untuk mencarimu"

Ucap Ravenna menjawab satu persatu pertanyaan Helena.

Helena hanya bisa diam dan mencoba mengerti dengan apa yang dikatakan Ravenna. Dia tidak bisa bicara sekarang, hanya perasaan bahagia yang sangat beasar yang dia rasakan sekarang. Dia pun yakin Ravenna merasakan hal yang sama.

"Syukurlah kau baik - baik saja" hanya itu yang bisa Helena ucapkan sambil memeluk adiknya yang sangat ia rindukan.

Jack tersenyum simpul melihatnya.

'KUUAAKKKK'

Terdengar suara seekor binatang buas yang memekakkan telinga ketiga orang yang tengah menikmati kebahagiaan mereka untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka bertiga terkejut dan langsung memasang posisi siaga. Jack didepan dengan pedangnya, Ravenna disebelah Jack dengan belati peninggalan ibunya, dan Helena berada dibelakang mereka dengan bola mata yang memerah.

'KRAKK!'

'BRAKK!'

'KUAAAKKKK!'

Akhirnya pemilik suara yang memekakkan telinga itu memperlihatkan batang hidungnya dengan menghancurkan beberapa pohon yang lumayan besar.

Jack, Ravenna, dan Helena sangat terkejut dengan apa yang ada di hadapan mereka bertiga. Blackbird. Burung yang sangat berbahaya dan memihak pada Leona.

Dibelakang Blackbird muncul puluhan pasukan kerajaan yang tentu saja bersiap untuk membawa kembali Ravenna.

Namun bukan hanya pihak Ravenna yang terkejut, Georgy pun membelalakkan mata ketika melihat Putri yang diduga tewas itu ternyata masih hidup.

"Helena.."

●●●

The Darkness Princess (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang