Prologue

1.4K 127 12
                                    

"Would you look into my eyes for a second? If you would, you'll see a lot of pain. And at this point i really need your company."

•••

Suara tawa memenuhi ruangan dengan dinding bercat abu-abu. Suara yang dengan sekali mendengar mampu membuat orang merasa bahagia. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh orang di dalam ruangan itu.

Kebahagiaan. Kebutuhan setiap orang. Tetapi mampukah kebahagian itu bertahan selamanya ? Jawabannya tidak.

Ada suatu titik dimana kebagian itu akan menghilang, dan tergantikan oleh luka.

Di sini, seorang Hermione Granger berharap ia bisa menghentikan waktu. Menahan semua kenangan indah yang ia miliki, dan merasakan kebahagiaan yang abadi.

Sudah cukup banyak luka yang tertorehkan di hati Hermione. Dan yang terburuk adalah dia kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya.

Dulu saat ia berhasil mengembalikan ingatan kedua orang tuanya, ia merasa semuanya sempurna. Tapi takdir berkata lain, orang tua Hermione meninggal dalam kecelakaan.

Hidup Hermione hancur, tetapi saat itu pula Ronald Weasley  datang ke hidupnya. Ron menjanjikan Hermione kebahagiaan. Tanpa berfikir panjang Hermione menerima tawaran Ron.

Singkat kata mereka menikah. Seperti apa yang diimpikan oleh Hermione selama ini.

Ron benar-benar menempati janjinya kepada Hermione. Dia memberikan beribu kebahagiaan untuk Hermione. Dan itu semua membuat Hermione semakin jatuh cinta kepada Ron.

Hermione membiarkan dirinya jatuh cinta kepada Ron karena ia yakin mereka tak akan berpisah. Setidaknya itulah harapan Hermione.

Mereka berdua telah menikah, dan Hermione yakin Ron sudah berubah. Ia akan memegang janji pernikahan mereka hingga ajal menjemput.

Meskipun begitu akhir-akhir ini Hermione merasa khawatir. Dia dan Ron menginginkan seorang anak, namun sudah tiga tahun menikah mereka belum juga dikaruniai anak.

Padahal Harry sudah hampir memiliki dua anak. Berulang kali Ron meyakinkannya bila apapun keadaannya ia tak akan meninggalkan Hermione.

Namun Hermione merasa itu semua tak benar. Tapi sebagian dari dirinya memaksannya untuk mempercayai semua ucapan Ron.

•••

"Granger." Sapa Draco Malfoy pada Hermione saat mereka tidak sengaja bertemu di sebuah pub. Meskipun Hermione sudah menikah Draco tetap memanggil Hermione dengan Granger.

"Malfoy."

Semenjak perang berakhir banyak hal yang berubah. Harry Potter telah berdamai dengan Draco Malfoy begitu juga dengan Hermione. Tetapi tidak untuk Ron.

Ia masih menaruh dendam pada Draco, bahkan ia ingin merebut semua yang Draco punya.

Hermione telah menikah tiga tahun dengan Ron, tetapi belum memiliki momongan.

Berbeda dengan Draco yang telah menikah dengan Astoria Grengrass dan dikaruniai seorang putra, Scorpius.

Meskipun Draco tidak mencintai Astoria tetapi ia sangat sayang dengan anaknya. Keluarga mereka nampak seperti keluarga bahagia layaknya pasangan lain. Terkadang Hermione merasa iri.

Ia juga ingi merasakan seorang janin tumbuh dalam rahimnya. Tidak Hermione tidak mandul, tetapi ia sendiri juga tak tahu mengapa ia tak kunjung hamil.

Ngomong-ngomong tentang Draco, hari ini dia tampak berantakan. Wajahnya terlihat frustasi. Hermione tak tahu apa yang terjadi padanya.

Mungkin dia sedang bertengkar dengan Astoria, istrinya.

Hermione mengabaikan Draco, dia berjalan kepojok ruangan pub dengan membawa sebotol firewhiskey. Hermione frustasi Ron sudah tidak pulang selama 5 hari.

Entah apa yang dilakukan pemuda berambut merah itu. Kemanapun Hermione mencari ia tak bisa menemukan keberadaan Ron. Bahkan Ron sendiri tak bisa dihubungi.

Kenapa Hermione tak meminta bantuan Harry ? Karena Hermione tak mau sahabatnya merasa khawatir.

Hermione masih menganggap dirinya bisa menangani semua masalahnya sendiri. Padahal itu hanya sebuah kebohongan yang diciptakan oleh Hermione sendiri.

"Granger, kenapa kau menolak saranku." Tanya Draco yabg tiba-tiba sudah berada di hadapan Hermione.

Hermione tetap bergeming.

"Ceraikan Weasley, Granger." Ucap Draco kembali.

Hermione tiba-tiba bangkit dan membanting sebuah gelas ke arah Draco.

Dia tak peduli anggapan orang lain tentang dirinya. Satu hal yang ia butuhkan sekarang.

Pulang ke rumah dan menangis hingga tertidur.

"Granger, aku harap kau segera menceraikan Weasley." Teriak Draco Malfoy seiring kepergian Hermione.

•••

Recovery (Dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang