Hermione masih menatap Draco dengan pandangan terkejut, dia tidak yakin haruskan ia mempercayai ucapan Draco atau tidak. Hermione memang sudah menduga jika mungkin saja Ron memang benar telah berkhianat darinya tetapi mendengar itu semua melalui orang lain lebih menyakitkan.
"Aku melihat dengan kepalaku sendiri Granger, jika kau masih belum percaya." Ucap Draco.
Hermione menghela nafas berulang kali, pikirannya membenarkan apa yang dikatakan Draco tetapi hatinya tidak. Ia belum bisa menerima fakta bahwa Ron berselingkuh di balik punggungnya.
Memang sifat Ron akhir-akhir ini aneh namun Hermione tak pernah berfikir jika semua akan serunyam ini.
"Atas dasar apa aku harus percaya padamu, Malfoy ?" tanya Hermione seolah memang ia tak mengetahui kebenaran yang diucapkan Draco.
Draco hanya berdecih tak suka akan pertanyaan Hermione.
"Jika kau ingin bukti kau bisa ikut aku besok, bagaimana?"
"Tidak, aku tidak butuh bantuanmu."
"Granger, don't be stubborn. Hingga kapan kau akan mempertahankan pernikahanmu dengan Weasley, di saat sebentar lagi ia akan memiliki anak dari ra----," Ucap Draco dengan cepat.
Draco merutuki dirinya, bagaimana mungkin ia bisa keceplosan hingga mengatakan anak Weasley tetapi bukan anak Hermione.
Hermione tampak kaget, bagaimana mungkin Draco mengetahui akan hal ini.
Jika sampai orang lain bahkan seorang Draco Malfoy sudah mengetahui kebenaran jika Ron memiliki anak dari wanita lain berarti besar kemungkinan berita itu benar.
Seketika pertahanan Hermione runtuh. Sungguh ia ingin pergi jauh dari Ron tetapi ia masih sangat menyayanginya. Memang terdengar bodoh. Di saat seperti ini seharusnya Hermione berfikir menggunakan otaknya tetapi hati Hermione berkata lain. Terlalu banyak kenangan yang indah bersama Ron, bahkan sejak mereka masih menjadi teman.
"Granger tawaranku masih sama, bagaimana ?"
Hermione hanya mengeleng sebagai jawaban. Mungkin untuk beberapa hari ini Hermione perlu mengasingkan diri, sesampai di rumah nanti Hermione akan menulis surat untuk Ron.
Hati Hermione belum sekuat itu untuk bertemu Ron secara langsung.
Mengabaikan keberadaan Draco, Hermione memilih untuk segera berapperate.
Samar-samar ia masih mendengar suara Draco.
"Granger, jika kau menerima tawaranku aku siap membantumu kapan saja."
•••
Hermione tiba di rumah disambut dengan pemandangan memilukan. Di sana Hermione melihat seorang wanita bersama Ron di dekat ruang tamu. Mereka saling berteriak satu sama lain.
Hermione berdeham pelan membuat dua orang itu memfokuskan pandangannya ke arah Hermione.
"Hermione kapan kau pulang?" tanya Ron dengan nada khawatir, cemas dan mungkin bersalah.
Sedangakan wanita yang berdiri di samping Ron justru tersenyum menghina, ia memandang Hermione dengan tatapan mencemooh.
"Hermione Granger si pahlawan dunia sihir," Ucap wanita di samping Ron diikuti dengan dengusan pelan.
"Hermione Weasley." Tegas Ron.
"Hingga kapan Ron kau mempertahankan wanita mandul itu?" Tanya wanita itu yang memukul telak Hermione.
"Hermione, ini tidak benar." Bantah Ron ketika ia melihat mata Hermione memerah tetapi ia masih tetap berdiri di sana.
"Oh ya, hingga kapan kau akan menutupi semuanya Ron. Aku di sini mengandung anakmu." Ucap wanita itu kembali yang membuat Hermione membelakkan mata.
"Ron, apa itu benar?" Ucap Hermione terbata.
Ron hanya diam tak berani memandang Hermione.
"Kuanggap itu sebagai jawaban benar Ron, selesaikan urusanmu. Aku pergi dulu." Ucap Hermione sambil bersiap melangkahkan kakinya keluar rumah.
"Hermione aku bisa menjelaskan semua. Kumohon jangan pergi."
"Ron, aku butuh waktu."
Hermione berusaha menahan isakan tangisnya. Selama ini usaha Hermione untuk mempertahankan rumah tangganya sia-sia, memang hal ini bukan sepenuhnya salah Ron. Hermione mencoba mengerti perasaan Ron yang menginginkan anak, tetapi hingga kini Hermione tak kunjung bisa memberikannya. Satu hal yang ia sesali kenapa Ron tidak menceraikannya saja dari pada berselingkuh di belakangnya. Tapi sanggupkah Hermione menerima semua ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Recovery (Dramione)
FanfictionAll characters belong to J.K Rowling. Jika Hermione dan Draco menyerah saat itu, mereka tidak akan sampai di titik ini. Bersama dalam luka mereka berdua saling mengobati. Membuat takdir bahagia untuk mereka berdua. Recovery. Dedicated for all of Dra...