'Aku tidak mungkin bilang kalau aku ini korban perkosaan. Lebih baik kucari cara lain agar teman-temanku menyangka kalau si taehyung itu seorang penjahat kelamin. Tapi bagaimana caranya...'
"Ah!!! Aku ada ide."
Kata jimin sembari mengendap-ngendap ke ruang uks. Kebetulan ada seorang siswa perempuan disana.
"Jimin?"
"Hyorin noona, tadi aku disuruh untuk memberikanmu obat."
"Hm.. Kenapa tidak petugas uks saja yang melakukannya. Kau kan masih kelas dua, biasanya siswa jaga kan harus kelas tiga, jimin?"
"Oh aku kebetulan lewat. Jadi aku hanya menjalankan apa yang disuruh saja."
"Baiklah, mana obat yang harus kuminum?"
"Ini."
Jimin menyerahkan obat itu. Lalu pergi dari sana untuk mencari taehyung.
"Hey kau!"
Taehyung mengabaikan jimin. Dia sudah tidak peduli lagi dengan apa yang dilakukan anak itu. Karena jimin lah yang membuatnya harus menjalani hidup yang berat. Ya pergi ke sekolah, ya harus bekerja paruh waktu sekaligus.
"Seosaengnim memanggilmu. Katanya kau disuruh untuk berjaga di uks."
Ya, taehyung memang mengikuti kelas akselerasi. Karena itulah sekarang dia sudah kelas tiga, sementara jimin masih duduk di kelas dua sekolah menengah atas.
Tanpa menjawab perkataan jimin, taehyung berbalik menuju tempat yang dikatakan jimin padanya.
'Hm.. Berani sekali kau bersikap dingin padaku. Sekarang rasakan akibatnya..'
Kata jimin, sebelum akhirnya berlari menuju kelas dan berpura-pura mengatur nafas.
"Hosh... Hosh... Aku melihat taehyung akan melakukan hal buruk pada hyorin noona di ruang kesehatan.. Hosh.. Cepat!! Hentikan dia!!!"
Lalu teman-teman sekelasnya mulai berlarian ke arah ruang kesehatan. Suara kaki mereka kencang sekali sampai kelas sebelah dan beberapa guru ikut mengikutinya.
'Hahaha lihat bagaimana aku berhasil membuatmu pergi dari sekolah ini, kim taehyung..'
Kata jimin, karena begitu sampai disana, tepat seperti dugaanya. Taehyung baru saja meletakkan tubuh hyorin diatas kasur. Karena wanita itu pingsan setelah menenggak obat tidur dosis tinggi yang diberikan jimin.
"Kim taehyung!!"
Satu tamparan mengenai wajahnya dengan telak.
"J-jung seonsaengnim.."
"Ini tidak bisa diterima. Kau mengecewakan, taehyung."
"Tapi, seonsaengnim. Apa salahku?"
"Semua beasiswamu akan kucabut. Begitupun statusmu sebagai siswa disekolah ini."
Sungguh disayangkan, murid berprestasi seperti taehyung harus putus sekolah. Tidak masalah jika dia hanya dikeluarkan dari sekolah ini, tapi dengan catatan buruknya sebagai seorang pelaku pelecehan seksual. Jelas tidak ada jalan bagi taehyung untuk dapat meneruskan pendidikannya diseantero negeri ini.
"Aku tidak melakukannya, jimin yang menyuruhku."
"Jangan mengada-ngada. Kau pasti terkejut karena aku berhasil menggagalkan rencanamu. Iya kan?!"
"Jimin, kenapa? Apa yang membuatmu begitu membenciku?"
"Kau seorang penjahat kelamin. Semua orang benci orang sepertimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Balas Dendam
FanficPenindasan yang diterima Taehyung adalah kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh Jimin.