Pagi ini aku terbangun tanpa orang itu disebelahku. mataku melihat ke arah jam di atas meja pukul 09.30 pagi. kemana dia pergi sepagi ini? ah.. sudahlah aku tidak perduli. lagi pula tidak melihat wajahnya di setiap pagi hari selalu membuat hariku cerah. aku berdiri dari tempat tidurku dan berjalan menuju kamar mandi. setelah beberapa saat aku keluar dan membersihkan tempat tidurku dan mengumpulkan pakaian kotor untuk di cuci. namun aku terhenti ketika menyadari di kemeja orang itu terdapat noda darah. aku panik.. bukan karena aku menghawatirkanya tapi aku panik karena pasti dia telah melukai seseorang atau bahkan membunuhnya. aku mencari hp dan menghubungi polisi . Agar dia ditahan dan semoga membusuk di penjara. setelah beberapa saat panggilan ku terjawab.
"Halo selamat siang, Ada yang bisa kami bantu? dengan siapa disana?"
"siang pak polisi. saya Arra. Arrana Kusuma. saya ingin melaporkan sesorang. pak"
"melaporkan siapa? dan apa kesalahan yang diperbuat?"
"saya ingin melaporkan sseorang yang bernama Andreas. orang itu telah mencelakai sesorang pak, saya ingin dia di penjara.""apakah anda mempunyai bukti?kami tidak bisa memenjarakan seseorang tanpa bukti ."
"tapi apa bapak tidak bisa menahannya? saya takut dia juga akan mencelakai saya . saya telah menemukan bukti kejahatannya
ada bercak darah di kemejanya. saya takut saya juga akan dibunuhnya"
"tenang . saya harap anda tenang. saya akan memberikan surat perintah penahanan. dan kami akan memeriksanya lebih lanjut. bisa anda berikan almat orang tersebut?"
"baik pak. jln. Jendral pahlawan no 56. block A. tolong cepat pak sebelum dia pulang dan membunuh saya."
"baik kami akan segera kesana kami harap anda bisa tenang."setelah panggilan di tutup aku segera bersiap" untuk melihat dia ditahan oleh polisi yang datang. aku sangat senang sekali akhirnya aku bisa bebas dari orang itu. semoga dia benar benar telah melakukan kejahatan atau telah melenyapkan seseorang agar dia di penjara seumur hidupnya. tapi tunggu dulu, jika dia tidak melakukan kejahatan dia tidak akan di hukum dan aku tidak akan pernah lepas dari orang itu.
Ah.. sudahlah. itu tidak masalah yang terpenting aku akan bebas dari orang itu selama berapa hari. Tiba tiba ide untuk merkam saat saat orang itu di tahan melintas di benakku. aku tertawa senang saat membayangkan wajahnya yang sombong dan angkuh itu perlahan memucat. tidak membuang waktu aku mempersiapkan semuanya.setelah selesai memasang cctv berbentuk bolpoint(hadiah dari orang itu waktu kami sma) dan memastikan bahwa cctv itu akan merekam dengan sempurna, aku menghubungi orang itu untuk segera pulang tidak mungkin kan. orang yang ingin di tahan tidak ada di tempat saat polisi datang. beberapa saat setelah nada sambung panggilan berakhir kemudian di susul dengan suara orang yang aku benci.
"halo arra? apa terjadi sesuatu? kenapa kamu menghubungi? tidak bisanya kamu menghubungiku ? jawablah Arra.??" orang itu terdengar cemas.
"tolong... tolong aku..."setelah mengucapkan itu aku langsung mematikan sambungan telepon. aku yakin setelah ini dia akan langsubg pulang dengan cepat.
~~~~~
Pov AutorDilain tempat, sebuah kamar yang bercat putih dan tercium bau obat obatan terdapat seoranv pria dan wanita. sang pria terbaring lemah setelah menjalani operasi. sedangkan sang wanita duduk di sisi tempat tidur. raut wajahnya teramat sedih terlihat dari air mata yang terus mengalir di wajahnya yang menunduk dan suara tangis yang keluar dari mulutnya meskipun dengan nada lirih. sang wanita tiba tiba mengangkat wajahnya dan berbicara.
"Andreas , sudah cukup kamu mempertahankan dia, lihat sekarang kondisimu! kamu terbaring lemah disini tetapi dia mana hah? dimana orang yang kau sebut sebagai istrimu? dia tidak mendampingi mu saat kamu berjalan tertatih dengan perut yang mengeluarkan banyak darah. istri macam apa dia hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Not Perfect
Romantizm"aku mengerti bahwa aku tidak sempurna. Tapi aku bisa yakinkan bahwa cintaku lebih dari kata SEMPURNA hanya untuk Mu" "aku tidak perduli tentang segala hal, namun satu yang aku perdulikan dan aku mau yaitu KAMU" "kalian semua tidak berhak terhadap h...