hai semua ni aku lanjut lagi ceritaku.... klo ada keritik dan saran yang membangun komen ya..
Pov Autor:
Pria itu mengemudi dengan sangat cepat, hanya istrinya yang ada di fikirannya. ia tidak memperdulikan keselamatan dirinya sendiri. beberapa kali ia menerobos lalu lintas, tidak perduli banyak suara klakson mobil yang berbunyi dan umpatan kasar akibat tindakan nya. yang ia ingin hanya cepat sampai rumah dan menemui separuh jiwanya yang mungkin sekarang sedang terancam bahaya. sesampainya ia rumah ia melihat banyak mobil polisi yang telah terparkir rapi di depan rumahnya. seketika bayangan istrinya yang celaka akibat ia tidak datang tepat waktu melintas di kepalanya layakny film yang sedang di putar. dengan langkah yang lemas dia turun dari mobil dan melangkah menuju pintu rumah. saat dia membuka pintu ia berlari memeluk tubuh istrinya yang sedang berdiri di dekat seorang polisi.
"ya tuhan, syukurlah kamu selamat. kamu tidak apa apakan? tidak ada sesuatu yang terjadi padamu Arra?" namun sang istri membrontak dan mengacungkan jari telunjuk di depan wajah pria tadi.
"dia..! ya dia pak polisi!! dia yang saya laporkan.!! tangkap dan jebloskan dia kepenjara agar dia membusuk disana.!! saya yakin dia telah mencelakai dan membunuh seseorang.. saya takut jika saya yang akan menjadi korban kejahatan berikutnya.. jadi saya mohon pak polisi tangkap dia!" pria itu berdiri kaku. seluruh tubuhnya bergetar karena sakit hati yang ia tanggung. sakit hati yang disebabkan oleh orang yang memiliki separuh jiwanya. sakit hati bagaikan dihujam beribu pisau yang kasat mata. sakit hati yang menyebabkan sulit untuk bernafas. dengan tangan yang gemetar dan dingin dia berusaha meraih istri yang sangat di cintai sepnuh hati. namun penolakan sang istri yang berlindung di belakang tubuh polisi semakin membuat hatinya hancur dan mati rasa. dengan suara yang lirih seakan menahan semua luka yang ada ia berkata.
"Arra kenapa kamu berfikir aku akan menyakiti dan membunuhmu? apakah kamu tidak pernah sedetikpun percaya bahwa aku akan selalu melindungi dan membahagiakan mu sesuai dengan sumpah pernikahan kita?" tanya lelaki itu dengan wajah yang sangat terluka dan suara yang serat akan kesedihan air mata pun menetes."aku tidak pernah sedetikpun percaya padamu! aku membencimu! kamu telah menghancurkan kehidupanku!! lagipula aku menemukan noda darah yang ada di pakaian mu! jadi sudah jelas kamu telah melukai atau bahkan membunuh seseorang!"
"hanya dengan melihat noda darah dikemejaku kamu berfikir aku telah membunuh seseorang? begitu tidak percayanya kamu terhadap aku. aku Andreas suami kamu Arra! baiklah jika kamu tidak menganggap ku sebagai suami mu. anggaplah aku sebagai sahabatmu SMA mu yang kamu percayai Arra.!" teriak Andreas dengan gusar. ia tidak percaya Arranya dapat menyimpulkan bahwa dia seorang pembubuh hanya karena melihat noda darah yang ada di kemejanya. ia sungguh terluka karena Arranya mampu berkata mungkin ia akan membunuhnya juga. rasanya hati nya sudah tidak mampu lagi untuk menrima semua perkataan Arra yang membuat hatinya semakin hancur.
"maaf pak Andreas. anda kami tahan karena ada laporan bahwa anda bersalah. mari ikut saya dan jelaskan semua di kantor." ujar bapak polisi dan segera menahan tangan Andreas untuk di borgol setelah tangan nya di borgol Andreas mendekati Arra dan berkata.
"apakah kamu tidak ingin menolong suami mu? atau sahabatmu? atau orang yang sangat mencintaimu Arra? jika kamu berkata 'ya' aku akan sangat senang dan itu cukup untuk mengobati ssluruh luka hatiku Arra. tapi jika kamu berkata 'tidak' itu akan cukup untuk membunuh hatiku yang sekarat Arra. jadi apa jawaban mu?"dengan tersenyum sinis Arra menjawab "aku ingin kamu membusuk di penjara dan hatimu mati apa itu lebih dari kata 'tidak' Andreas Putra Sanjaya? jika masih kurang aku akan mengatakan hal hal yang lebih menyakitkan lagi, apa kau mau mendengarnya?" dengan hati yang sangat sakit Andreas menjawab "apa kamu puas Arra telah membuat hatiku mati? lalu apa yang kau inginkan agar kau lebih merasa BAHAGIA? karena aku akan berbaik hati mengabulkannya sebelum hatiku hilang sepenuhnya? kuharap kau meminta hal yang menguntungkan jika tidak kau akan menyesal."
Arra tersenyum semakin lebar karena telah berhasil membuat Andreas merasakan sakit yang ia rasakan selama ini.. dengan tenang Arra menjawab "Aku tidak menginginkan apapun selain menyaksikan kehancuran hatimu sehingga menjadi puing puing yang tak berharga.. oh bukan. bukan menjadi puing puing karena puing puing dapat disatukan kembali akan tetapi aku ingin hati mu hancur sehancur-hancurnya menjadi debu yang tidak berharga tertiup angin dan mengihilang tanpa bekas. apakah itu bisa? Andreas Putra Sanjaya?"
"Baiklah jika itu maumu. Arrana Kusuma atau mau ku panggil Arrana Sanjaya? dan satu hal lagi ketika aku keluar dari kantor polisi aku akan menjadi Andreas yang kau mau. aku sarankan berkemaslh dan berdoa supaya kau tidak pernah bertemu denganku. jika tidak akan ku wujudkan semua perkataan mu tentang kehidupan yang hancur.!!" setelah mengucapkan kalimat itu Andreas berbalik dan pergi namun ada sesuatu yang Arra rasakan disudut hatinya yang paling dalam saat ia mendengar nada suara yang Andreas gunakan. Arra menyadari ia telah kehilangan sesuatu namun ia tidak mengetahui apa yang hilang. hingga hati kecilnya berbisik bahwa ANDREASnya telah HILANG....Yess udah aku lanjutt ya ... itu di media fotonya Andreas ... menurut aku itu yang cocok menggambarkan Andreas ... tapi pendapa masing masing berbeda ya .. kalian mungkin punya tokoh yang menurut kalian pantas memerankan Andreas... so fine aku ga melarang atau menghalangi jadi hidupkan imajinasi kalian sendiri yaa gyuuuss. happy reading
®®®©©©© :*:*
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Not Perfect
Romance"aku mengerti bahwa aku tidak sempurna. Tapi aku bisa yakinkan bahwa cintaku lebih dari kata SEMPURNA hanya untuk Mu" "aku tidak perduli tentang segala hal, namun satu yang aku perdulikan dan aku mau yaitu KAMU" "kalian semua tidak berhak terhadap h...