Chapter 3

315 35 3
                                    

Disclaimer: Sakura, Gaara, Sasuke, Naruto, shikamaru ataupun Ino bukan milikku. Mereka buatan Kishimoto Masashi-Sensei

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading Guys! Jangan lupa review

.

.

.

Hari selanjutnya dimulai, Gaara kembali bergabung dengan Sakura dan yang lainnya yang langsung mendapat delikan tidak suka dari Ino namun gadis itu tetap diam, seolah menerima keberadaan Gaara di sekitar mereka. Naruto yang memang mudah bergaul mulai mengakrabkan diri dengan Gaara, yang hanya mendapat respon seadanya. Sementara Sakura hanya tersenyum sesekali menanggapi celotehan Naruto, seperti hari-hari biasanya. Semua terjadi seperti kemarin. Ah satu hal berbeda, ada seseorang yang merasa terabaikan di sana.

Hari-hari selanjutnya pun berlalu, semuanya masih sama kecuali beberapa keadaan yang tak ditunjukkan saat manusia itu berkumpul di kantin, misalnya keadaan Sakura  yang setiap harinya di antar jemput Gaara, keadaan Sakura yang tak pernah sekali pun berbicara dengan Sasuke, keadaan Sakura yang setiap malamnya selalu berkomunisasi dengan Gaara, keadaan hati Sakura yang semakin tertaut pada satu manusia. Seperti yang terjadi hari ini

"Sakura, aku ingin bertanya sesuatu?" Gaara membuka suara, saat ini mereka tengah berada dalam mobil Gaara, mengulang rutinitas yang telah Gaara lakukan dua minggu terakhir, mengantar pulang Sakura.

"apa?" gadis itu menoleh pada Gaara yang masih memandang ke depan

"hari pertama aku di sini, aku mendengar kisah cintamu dengan Sasuke tentang..." Gaara menggantung kalimatnya, takut menyakiti gadis di sampingnya

"tentang cintaku yang tak berbalas" Sakura menyambungnya sambil menatap ke depan, Gaara hanya mengangguk lalu kembali bersuara

"tapi selama aku di sini, aku tak melihat itu" akhirnya Gaara menyuarakan apa yang tengah dipikirkannya sejak pertemuan pertamanya dengan Sasuke

"karena aku sudah menyerah, tepat sehari sebelum kau masuk" lalu keduanya terdiam, tak ada yang bersuara hingga hampir sepuluh menit selanjutnya.

"lalu apa artinya kau sudah tak mencintainya lagi?" Gaara bertanya namun tak ada jawaban yang terdengar hingga beberapa menit selanjutnya.

"kau diam berarti-"

"bukan, maksudku aku .... Aku tak tahu"

Sakura memotong kalimat Gaara, tak ingin pria di sampingnya salah mengartikan kediamannya. Lalu keduanya kembali terdiam hingga tanpa Sakura sadari mobil Gaara telah berhenti tepat di depan rumahnya. Namun mereka tetap diam, seakan masih banyak yang harus dibicarakan

"aku menyukai ... tidak ... aku mencintaimu Sakura" terucaplah kata itu.

Gaara memandang Sakura dengan tatapan damba, tatapan yang membuat kupu-kupu di perut Sakura beterbangan, tatapan yang membuat jantung Sakura kembali berdetak kencang, seakan akan ingin melompat keluar.

Wajah Gaara mendekat dan kembali Sakura tak bisa bergerak, seperti dejavu di hari pertama Gaara bertemu Sakura, wajah itu semakin dekat dan Sakura menutup mata sambil menahan nafas, menunggu adegan selanjutnya.

Gadis itu dapat merasakan sesuatu yang lembut dan basah menyentuh keningnya, mengantarkan sedikit kejut listrik ke seluruh sel tubuh Sakura, lalu kembali Ia merasakan kedua matanya dikecup secara bergantian, membuat kedua mata itu semakin erat terpejam, beberapa detik berlalu hingga Sakura mengira ini sudah selesai namun kembali Ia merasakan hidungnya disentuh sesuatu dan Sakura masih menutup mata, menunggu bagian terpenting wajahnya untuk disentuh

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang