3

9 2 9
                                    



Jongno-gu, Seoul

Sena dan Wonwoo pun telah tiba di salah satu toko buku terbesar di Seoul, yaitu toko buku Kyobo.

"Wow, ini bagus sekali!" ucap Sena,

Sena terkagum – kagum dengan toko buku ini, Wonwoo yang melihat reaksi Sena pun terkekeh. Wonwoo menarik tangan Sena untuk mengikutinya agar tidak tersesat karena tidak memperhatikan jalan.

"Kau mau membeli buku apa disini?" tanya Sena,

"Sastra?" jawabnya,

Sena memanyunkan bibirnya,

"Aku rasa kau tidak akan membacanya," ucap Sena

Wonwoo menutup buku yang ia baca saat ini, lalu ia menyejajarkan tingginya dengan Sena.

"Aku akan membacanya jika kau menginginkannya, ayo ke kasir" ucap Wonwoo

Wonwoo meninggalkan Sena yang masih mematung di tempat. Jantung Sena berdegup dengan kencang, pipinya pun memerah.

"Astaga, kenapa pipiku memanas" gumam Sena,

"Ya Jeon Wonwoo! Tunggu aku" ucapnya,

Sena pun mengejar Wonwoo yang sudah meninggalkannya cukup jauh, Wonwoo menghentikan langkahnya.

"Cepatlah" ucap Wonwoo

-----"-----

"Abis ini kita mau kemana lagi?" tanya Sena,

"Bukannya kau ingin makan siang bersamaku? Ayo kita lakukan itu," jawab Wonwoo,

"Baiklah, ayo kita makan bersama!" ucap Sena dengan riang,

"Cepat naik dan tunjukkan arahnya padaku" ucap Wonwoo.

Sena pun menaiki motornya dan menunjukkan arahnya.

Cafe

"Apa kau sering kesini?" tanya Wonwoo,

Sena mengangguk,

"Makanan disini enak dan juga pemandangannya bagus, makanya aku sering kesini" jawab Sena,

Wonwoo tersenyum.

"Terimakasih telah memberi referensi tambahan cafe padaku," ucap Wonwoo,

Lalu, mereka berdua pun menyantap makanannya kembali. Sesudah makan bersama, Wonwoo mengajaknya pergi berjalan – jalan sebelum pulang. Sena pun menyetujuinya.

"Tapi jangan lupa antar aku pulang," ucap Sena

"Iya, tenang saja aku orang yang bertanggung jawab" ucap Wonwoo

Mereka berdua pun berjalan beriringan menikmati angin sepoi – sepoi malam hari. Sedari tadi, Wonwoo mencari – cari kesempatan dan akhirnya datang juga kesempatannya. Wonwoo menggenggam tangan Sena, dan membuat Sena sedikit terkejut. Mereka berdua pun tersenyum.

"Aku rasa kita berkencan malam ini" ucap Wonwoo,

"Kenapa kau mengatakan itu? Apa ada alasannya?" tanya Sena

"Karena kita berjalan beriringan, makan bersama, bahkan bergandengan seperti ini" ucap Wonwoo

"Kalau begitu kita tidak usah bergandengan saja," ucap Sena

Wonwoo mendekatkan wajahnya.

"Tapi aku mau menggandengmu, jadi jangan lepas gandengan ini" ucap Wonwoo

Jantung Sena kembali berdegup kencang, begitu juga dengan Wonwoo.

Setelah menikmati angin di malam hari, Wonwoo pun mengantar Sena pulang.

Le PasséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang