4

12 2 4
                                    


"Mari kita berkencan" ucap Wonwoo,

"Apa maksudmu?" tanya Sena,

"Aku ingin berkencan denganmu, apa itu kurang jelas?" ucap Wonwoo,

"Tidak, tapi-"

"Lalu, kau menerimaku?" Lanjut Wonwoo,

"Sebentar, dengarkan aku dulu" ucap Sena

"Aku akan mendengarkanmu jika kau sudah menjawab pertanyaanku,"

"Baiklah, aku mau! Sekarang dengarkan aku baik – baik-"

Wonwoo mendekati Sena.

"Apa yang harus aku dengarkan, sayang?"

"Bagaimana kau bisa menyukaiku? Kita baru bertemu 3 hari yang lalu" ucap Sena,

"Bagaimana aku bisa menyukaimu? Itu ceritanya panjang"

"Ceritakan padaku" ucap Sena

Wonwoo menggenggam tangannya,

"Aku akan ceritakan semuanya di jalan" ucap Wonwoo, ia pun menarik Sena untuk berjalan beriringan dengannya.

Mereka berjalan beriringan dengan bergandengan, namun tidak ada percakapan diantara mereka.

"Sebenarnya, pertama kali aku bertemu denganmu itu saat kita masa orientasi bukan 3 hari yang lalu. Apa kau lupa itu?"

"Yang mana?"

"Astaga, apa kau lupa kalau kau adalah partner masa orientasiku saat kita disuruh bertatapan?" tanya Wonwoo, Sena terdiam sejenak.

"Aku ingat itu! Lanjutkan ceritamu" jawab Sena

"Sejak saat itu, aku jadi sering memikirkanmu dan aku berpikir bagaimana aku bisa bertemu denganmu. Lalu, aku mendapatkan cara yaitu bermain basket-"

"Kenapa harus dengan bermain basket? Apa tidak ada yang lain?" tanya Sena

"Aku belum selesai bercerita, sayang"

"Baiklah, lanjutkan ceritamu"

"Aku sering bermain basket karena lapangannya berada di depan kelasmu, jadi aku pikir aku akan sering melihatmu jika bermain basket, dan akhirnya kita pun berkenalan lalu berkencan seperti sekarang." ucap Wonwoo.

Wonwoo menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Sena.

Wonwoo memegang kedua bahu Sena, mereka berdua bertatapan.

"Karena kita sudah resmi berkencan, tidak akan ada yang berani menyakitimu lagi, sayang. Aku janji itu" ucap Wonwoo, Sena tersenyum. Lalu, mereka tertawa bersama.

"Antarkan aku pulang sekarang, ibuku akan khawatir jika aku pulang telat tanpa mengabarinya," ucap Sena.

"Harusnya kau mengabarinya dulu, sayang"

"Aku tidak mungkin mengatakan kepadanya jika kita pergi bersama," ucap Sena

Wonwoo mengacak – acak rambut kekasihnya itu.

"Baiklah, sayangku" ucap Wonwoo.

August 14, 2011

Wonwoo memeluknya dari belakang, "Happy anniversary yang pertama untuk kita, sayang" ucap Wonwoo.

Sena membalikkan badannya, "Rupanya kau ingat dengan hari ini,"

"Tentu saja aku ingat, mana mungkin lupa dengan hari ini!" ucap Wonwoo,

"Kau selalu sibuk dengan basketmu jadi aku pikir kau melupakannya" ucap Sena,

"Tidak akan, sayang" ucap Wonwoo.

Le PasséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang