Hati Seorang Ibu

17.7K 992 9
                                    

Sore itu aku duduk bersebelahan dengan seorang ibu dan putranya, kami sama-sama sedang menunggu makanan cepat saji di salah satu restoran di kota Malang.

Sore itu di akhir bulan Ramadhan, aku mengamati sedikit tingkah mereka. Sang ibu yang sangat menyayangi putranya, sedang berusaha mencari obrolan dengan putranya yang mulai beranjak dewasa, mungkin saat ini putranya sudah SMA dan memiliki dunianya sendiri. Seja awal mereka duduk disebelahku, sang anak selalu asik dengan gadgetnya, dan sang ibu terus berusaha ... Ia terus berusaha untuk mencari obrolan dengan putranya yang mulai beranjak dewasa dengan dunia barunya.

Sang ibu tiada henti untuk berusaha menyenangkan hati putranya dengan obrolan kecil dan berharap dapat menarik perhatiannya, namun sang putra hanya membalas dengan balasan ketus dan seakan memberi isyarat "ah apa sih ibu, sudahlah", tapi sang ibu tidak menyerah, berulang kali ia berusaha menarik perhatian putranya dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana, dengan hati-hati ia berusaha memulai mencari bahan obrolan yang dapat menarik perhatian putranya, terus dan terus sang ibu berusaha.

Yang saya pikirkan saat itu ialah, bagaimana perasaan sang ibu tak kala anaknya mulai berubah tak seperti dulu. Bagaimana perasaan seorang ibu ketika putra yang ia sayangi, ternyata sudah tak bisa menjadi penyejuk hati baginya yang semakin tua termakan usia.

Pikiranku kemudian melayang mengingatkan pada wajah ibu yang sedang ada dirumah, saat ini aku Mahasiswa semester akhir yang mungkin tanpa sadar pernah bertingkah seperti anak yang ada disebelahku. Aku berusaha mengingat apakah aku pernah bertingkah seperti anak ini kepada ibuku, aku takut tanpa sengaja bertingkah seperti ini kepada ibuku, pernahkah aku?

Sudah berapa banyak luka yang pernah kugores pada hati ibuku akibat tingkah bodohku? Sungguh tak pantas rasanya melihat hati ibu kita kecewa akibat tingkah kita yang kadang secara tidak sadar menyakiti perasaannya. Jangan pernah meremehkan sedikitpun ucapan yang pernah keluar dari lisan ibu kita, sungguh memuliakan ibu adalah hal yang utama bagi seorang muslim. Maka belajarlah unuk lebih peka dan berbakti bagi ibu kita, selagi Allah masih menghamparka surga melalui ibumu di dunia.

Sungguh jagalah hati dan perasaan ibumu, sebagaimana engkau menjaga harta dan mahkota yang paling berharga dalam hidupmu.

HIJRAH STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang