Mengayuh Sepeda

8.5K 395 3
                                    

Bagi saya menjaga Taqwa dan Keimanan itu sepertihalnya seseorang yang sedang mengayuh sepedanya dalam perjalanan menuju tujuan akhirnya ke surga. Dalam perjalannya ada kalannya kita akan melewati jalan yang mulus saat mengayuh sepeda menuju tujuan yang diinginkan. Namun ada saatnya ditengah perjalanan kita akan dihadapkan dengan rintangan yang bisa menyebabkan kita terjatuh dan harus berhenti sejenak untuk bangkit kembali demi melanjutkan perjalanan.

Dalam mengayuh sepeda, setiap orang memiliki kemampuan dan pengalaman yang berbeda, ada Ia yang kuat dan berpengalaman dalam menghadapi rintangan yang dihadapi, ada Ia yang mudah terjatuh ketika menghadapi rintangan, ada Ia yang sulit bangkit ketika sudah terjatuh dalam menghadapi rintanga dan adapula Ia yang mudah untuk bangkit ketika menghadapi rintangan ditengah perjalanan.

Selain itu dalam sebuah perjalana, ada kalannya kita akan menemui orang lain yang akan membersamai kita dalam mengayuh sepeda untuk menuju impian yang sama. Sebagian orang yang masih belajar mengayuh sepeda, beruntung ketika Ia akan ditemani oleh orang lain yang mengajarkannya cara mengayuh sepedanya hingga Ia mampu mengayuh sepedannya sendiri. Sebagian yang lain ketika telah berpengalaman dalam mengayuh sepedannya, Ia akan berusaha untuk membimbing orang lain yang sedang belajar mengayuh sepedanya untuk berbagi kebermanfaatan. Dan pada akhirnya, kita semua akan memiliki pasangan untuk bersama mengayuh sepeda menuju tujuan yang sama-sama diimpikan, karena dengan mengayuh sepeda bersama, rintangan yang dihadapi juga akan ditanggung bersama, begitu pula saat terjatuh menghadapi rintangan, kita akan lebih mudah bangkit saat dua orang berusaha bangkit dari rintangan, selain itu tentu saja akan jauh lebih menyenangkan ketika kita memiliki teman didalam perjalana menuju tujuan yang diinginkan.

Namun sebelum itu semua, kita harus memahami bahwa tidak semua orang mau mengayuh sepedannya untuk menuju tujuan akhir penciptaannya, ada diantara kita bahkan yang memilih untuk tinggal dan tidak melakukan perjalanan kemanapun didalam waktu kesempatan hidupnya. Ada pula diantara kita yang ditengah perjalannya memilih untuk berhenti mengayuh dan menyerah dengan rintangan yang sedang dihadapi.

Maka pastikan kita untuk terus bergerak menuju tujuan dan menikmati proses dalam perjalanan, walau seberat apapun rintangan yang sedang kita dihadapi. Karena hidup adalah sebuah proses cerita yang seharusnya dinikmati sebagaimana mengayuh sepeda yang merupakan proses dalam menjaga iman dan taqwa, rintangan adalah setiap ujian yang datang, terjatuh adalah proses futur (lemahnya iman) dalam beribadah, bangkit adalah proses menuju tingginya keimanan, belajar mengayuh adalah proses dalam menuntut ilmu, mengajarkan orang lain untuk mengayuh adalah dakwah, hingga sampainya kita ke tujuan akhir ialah saat kita menginjakkan kaki di Surga.

Kayuhlah sepeda mu, carilah teman terbaik untuk menemani mu dan nikmati perjalanannya. Hingga suatu saat engkau akan sampai ke tujuan akhir untuk beristirahat dan mensyukuri segala kisah disepanjang perjalanan.

HIJRAH STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang