Gadis itu sekarang terbaring di atas kasurnya sambil mengingat pertanyaan dari salah satu penggemarnya.
"Ssshhh... Masa lalu ya??" gumam nya, lalu terukir senyum miris di bibir nya. Sekarang ia mengingat masa lalunya yang bisa dibilang sangat membekas di ingatannya. Seram? Ya. Sakit? Tentu. Marah? Sangat. Benci? Tidak. Itulah yang ia tanyakan ke pada dirinya.
12 tahun yang lalu.
Tepatnya saat ia berumur 4 tahun.
Ia terbangun dari tidur panjang nya setelah koma selama 2 Bulan lamanya. Ia menatap ke arah sekitar. Ruangan putih, tak ada seorang pun. Apa aku mati?? Batin gadis mungil yang sekarang tergeletak tak berdaya di atas ranjang rumah sakit.
Rumah sakit? Ya rumah sakit. Tubuhnya tak berdaya kedua lengannya diperban dari lengan atas sampai jari jari nya, semua dipenuhi dengan perban putih. Hanya tersisa satu ruas ujung jari yang tak diperban.
Hanya itu bagian lengannya yang tak terluka. Kakinya, Kaki kirinya hanya bagian lutut kebawah yang diperban, berbeda dengan kaki kanannya seluruh bagian dari kaki kanannya diperban, bagian pinggang dan perut nya pun ikut di perban. Untung saja kepalanya tidak ikut di perban.
Apa yang terjadi? Kenapa hampir seluruh tubuhku di selimuti kain ini? Ada apa?? Apa aku mati?? Batin gadis itu
Tit. Tit. Tit.
Terdengar suara pendeteksi jantung yang terletak di sebelah ranjang nya.
Berarti aku belum mati. Syukurlah.
Drap. Drap. Drap.
Terdengar suara derap kaki ke arah kamarnya. 'Siapa?' gumamnya.
Klik. Pintu terbuka lalu muncullah seorang dokter, dari wajahnya ia seperti berumur 20 tahun keatas. Dokter itu mendekat kearahnya dan duduk di sebelah nya, lalu dokter itu tersenyum manis ke arahnya, Meraih tangan mungilnya lalu mengusapnya lembut.
Tampan. Itulah pikirnya.
"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa masih sakit? Akhirnya kau sadar juga setelah 2 Bulan tak sadarkan diri, Hufftt" dokter itu menghela napas panjang lalu senyum ke arah gadis mungil di hadapannya, ia berdiri lalu memeriksa keadaan gadis itu.
2 Bulan? Batinnya.
"Setelah diperiksa keadaanmu jauh lebih baik sekarang, apa kau ingat apa yang terjadi padamu?? Siapa yang melukai mu?? Apa kau ingat??"
Deg.
Mama. Batinnya
Ia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Baiklah, mungkin kau tidak percaya pada siapapun. Tapi percayalah padaku akan aku jawab semua pertanyaan yang ada di otak mungilmu." ia menarik napas lalu menatap gadis di hadapannya.
"Apa kau ingat namamu? Siapa namamu?"
"Zey, Zeyvra. " ucap gadis itu lirih hampir tak terdengar.
"Zeyvra? Hanya itu? Tak ada yang lain? "
Gadis itu hanya menggeleng.
"Baiklah Zey. Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada keluargamu. Atau apa masalahmu, seorang buruh bangunan membawamu kesini, wajahnya terlihat pucat saat menggendongmu, terlihat dari matanya ia menahan tangis.
Dia bilang waktu itu dia sedang memeriksa rumah kosong di sekitar tempat tinggalnya untuk membangun pertanian, saat itu dia mencium bau darah yang keluar dari sebuah rumah tua kecil. Dan ia memasuki rumah itu, lalu melihatmu sudah tergeletak di lantai, dikelilingi darah di seluruh tubuhmu, dia sangat terkejut.
Dia langsung menghampirimu, memeriksa mu masih hidup atau tidak. Dia menempelkan Jari telunjuknya ke hidungmu dan kau masih bernapas. Tanpa berpikir panjang dia menggendongmu lalu membawamu kerumah sakit ini. Saat ia sampai di rumah sakit, aku yang melihatnya langsung menghampiri kalian.
Aku terkejut dengan apa yang aku lihat, aku langsung merebutmu dari gendongannya dan tanpa berpikir panjang aku langsung memeriksa keadaan mu, dan membersihkan tubuh mu dari darah. Dan lagi, Kau membuatku sangat terkejut.
Banyak sekali sayatan sayatan di kaki dan tanganmu, ada yang terlihat baru, dan ada juga yang hanya bekas lama. Seluruh badanmu biru lebam. Aku menahan tangis saat melihat keadaanmu. Mengenaskan sekali. Saat aku buka bajumu,
Ada luka bakar di bagian bahu sampai lekukan pinggang dibagian kiri. Dan ada banyak sayatan di perutmu, Kau kembali membuatku menangis melihat keadaan mu." Jelas pria itu, saat ini pria itu menahan air matanya agar tidak jatuh.
Mengingat kejadian 2 Bulan lalu, dia menarik napasnya dalam. Lalu ia melanjutkan ceritanya.
"Setelah itu dengan cepat aku mengobati lukamu dan memerbannya, ada kejanggalan saat aku mengobatimu. Seluruh badan mu terluka, tapi kepala dan lehermu tidak terluka sama sekali. Begitu pula dengan wajahmu, sangat bersih.
Tak ada luka atau bekas goresan sedikitpun. Setelah kami selesai mengobatimu kami memindahkan mu keruang VVIP. Tak lama kau dipindahkan polisi datang untuk investigasi, semua orang yang tinggal di sekitar rumah tua itu ditanyai polisi, tapi sampai sekarang ia tak menemukan pelakunya.
Apa kau mengingat apa yang terjadi padamu waktu itu?"
"Mama, waktu itu mama membawa Zey ke tempat itu, Zey gatau tempat itu dimana, waktu itu malam, semuanya gelap. Mama sama papa memang sering mukulin Zey.
Kata mama itu karna orang tua Zey sayang sama Zey, makanya mereka sering mukul Zey, kata mama Zey gak boleh ngeluh, gak boleh nangis, Zey harus terima pukulan dari mama sama papa dengan hati yang senang, jadi pukulannya gak sakit, tapi mama bohong tiap mama sama papa mukuli Zey rasanya sakit, walaupun Zey udah nerima dengan senang hati tapi rasanya tetep sakit.
Kata papa kalau orang tua Zey habis mukulin Zey, Zey harus senyum bukan Nangis. Jadi setiap mereka mukulin Zey, Zey senyum gak nangis. Tapi mereka kadang kalau marah mukulin Zey ama kayu, tapi Zey tetep gak nangis om. Zey kan sayang sama mama sama papa." jawab Zey sambil tersenyum manis ke arah dokter itu.
Ucapan Zey langsung membuat dokter itu menangis di depan zey. Lalu ia memeluk gadis mungil yang bernama Zey.
"Om kenapa nangis?? Zey gak jahat kok, Zey gak mukul om kok. Zey anak baik." ucap gadis itu, di dalam pelukan om dokternya.
Dokter itu lalu melepaskan pelukannya, dan mengusap lembut pipi gadis mungil dihadapannya, yang terlihat bingung.
"Sekarang kamu gak perlu takut ada om dokter disini. Om akan jagain kamu. Om bakalan marahin orang-orang yang jahat ke kamu, yang mukul kamu, yang bikin kamu sakit, bakal om suntik mereka semua. "
-•-
ciao💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Scratches
Mystery / ThrillerNovel ini bukan tentang percintaan remaja. Tapi tentang masalah hidup modern, kepercayaan, pengkhianatan, kebohongan, kesombongan, psycho, kesetaraan, gaya hidup, hacker, tunanetra., kesetiaan. kekerasan, kejujuran, dan Kecerdikan. Semua akan dikema...