Battle 3

70 13 0
                                    

Citadel

---Higekiri P.O.V---

"

Kanpai!!"

Haha. Para toudan berpesta di asrama ini. Akhirnya musuh di Era Enkyou berhasil dikalahkan.

"Ayo bersulang untuk pertarungan pertama Higekiri dan Hizamaru!"

"Haha. Mutsunokami kau terlalu melebih-lebihkan."

Sebenarnya di antara kami juga ada yang terluka. Karena melihat kami bersenang-senang, mereka jadi lupa akan sakitnya.

Di ruang sebelah ada Jiroutachi dan Taroutachi yang baru datang dari workshop. Begitu ada Fudou dan Jiroutachi, mereka langsung tanding minum.

"Yosh! Sekarang lawanmu Jiroutachi, Fudou. Selamat bertanding!" Nihongou meninggalkan ruang sebelah karena harus diperbaiki.

"Hik! Hik! Yosh! Hik! Ke sini kau... Hik! ...nona Jiroutachi... Hik! ...aku akan melawanmu! Hik!"

"Nona? Kau jelas ingin mati, Fudou!"

Lihat Jiroutachi itu. Dia bersemangat mengambil kendi sake baru. Toudan dari ruanganku pindah ke ruangan mereka. Seperti biasa. Mereka pasang taruhan.

"Otoutou-chan~ Kau tidak ikut?" tanyaku sambil mencubit pipi adikku ini. "Daritadi kau diam saja. Apa kau merindukan Anko-chan?"

Blush...

"Hahaha. Mukamu jujur sekali, em... anu..."

"Anija! Jangan bilang kau lupa namaku lagi!" Dia memalingkan mukanya.

"Hahaha. Melihatmu marah, aku semakin berharap kau ini perempuan. Muuu..."

Adikku malah melawan. Aku kan mau ambil serpihan makanan di rambutnya. Bukan menciumnya~

Lihatlah adikku ini. Dia menutupi mukanya dengan tangan. Rambutnya jadi ikut tertutup. Kuambil tangannya dan... Lihat, mukanya merah sekali!

"ANIJA! SUDAH KUBILANG KAU MABUK! AYO KITA KE KAMAR!"

Eeto... jadi hening. Yang lain jadi melihat adikku. Hora... Mukanya semakin merah.

"Tidak, tidak! M-m-maksudku... aku membicarakan... ee... to... anu... Maksudku!! Apa yang kalian dengar barusan... kami... kami cuma kakak adik... JADI MANA MUNGKIN KAMI 'BEGITU'!!"

"Minna... Lihat betapa mabuknya adikku?" Kulingkarkan tanganku di bahunya. Mereka jadi tertawa melihat perlawanan adikku ini.

Mengerjainya seperti ini tidak bisa dilakukan kalau aku masih berupa pedang. Ya, kan?

"Konbanwa."

Ng? Ada Toudan baru yang datang. Badannya tinggi dan ramping dan rambutnya seperti warna teh.

"Aku Uguisumaru. Yoroshiku."

Tapi siapa yang membawa pedang baru? Mungkinkah Anko-chan? Dia memilah-milah pedang di Kastil Edo. Tidak masalah. Semakin banyak Toudan, kami akan semakin kuat. Mereka tampak senang menyambut Toudan baru itu.

"Psst!"

Adikku menoleh ke arah teras. Benarkan... Itu Mikazuki!

"Jangan berisik, ya. Onegai...," dia berbisik di sana.

Kami merindukan si pedang tua itu. Kami langsung keluar menemuinya.

"Mikazuki. Kupikir kau tidak selamat..." Adikku langsung menyalami tangan Mikazuki. Dia sudah sangat sehat seperti pedang baru.

Lords of Time (Hiatus For A While)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang