Fix You - Part 12 - morning sickness?

47.2K 1.4K 11
                                    

Author POV

Akhir-akhir ini Trey kualahan mengurus dua perusahaan besar ditangannya. Revi ditunjuk Trey untuk mengurus perusahaan keluarga Pattiraga, sementara dia akan fokus diperusahaan Winata yang bergerak dibidang ekspor-impor.

Trey dan Revi sedang makan siang disalah satu restaurant dekat kantor mereka.

"Rev gue percayain perusahaan sama lo." Trey menepuk bahu Revi.

Revi mengangguk. "Lo tenang aja."

Trey melirik jam tangan yang melingkar ditangannya. "Gue mau balik dulu."

"Jemput istri?"

Trey tersenyum. "Iya"

Revi tersenyum. "Akhirnya jadi Pedofil juga lo. Haha!"

Trey mendelik. Sialan! Batinnya.

"Cinta itu gak mandang usia." Kata Trey bangga.

"Sok bijak lo!"

Saat Trey berdiri ingin pergi Revi kembali berbicara. "Eh Bro, Kemarin sicewek gila itu nyari lo."

Trey mengernyit. "Cewek? Gila? Siapa?"

"Cecilia" kata Revi malas.

Tiba-tiba perasaan Trey tidak nyaman mendengar nama itu. Seperti.. Bencana "Oh"

"Dia ngotot mau ketemu ma lo, tapi gue bilang aja lo udah nikah dan jangan ganggu lo. Eh dia malah nangis."

Trey tertawa. "Oh ya?"

Revi mengangguk. "Malas banget gue ngeliat dia. Bedak nya itu loh bro...! Hahaha!"

Trey tertawa melangkah pergi. "Ah udah gue mau balik. Jemput bini gue" Revi mengangguk hanya melambaikan tangannya.

---

Nia POV

Hari ini kami disuruh menginap dirumah orang tua Trey. Kami disambut dengan hangat oleh Mama dan Papa mertuaku. Mereka satu-satunya orang tua yang ku punya sekarang.

"Kapan dong cucunya?" Tanya Mama saat kami sedang bersantai bersama sambil menonton TV.

Aku tercekat, semuburat merah memenuhi pipiku. Ku lirik Trey dia nampak santai.

"Secepatnya.." Trey merangkulku. Ok wajahku mulai gosong. "Emang maunya berapa Ma?"

"Sebisa Nia aja." Papa mertua ku kini ikut-ikutan. Membuat Mama dan Trey tertawa sementara aku menunduk malu.

Duh, jadi gue disuruh kesini buat bikin anak gitu?

"Gimana Nia?" Kata Papa.

"Eh-uh i-iya Pah."

Kedua mertuaku tersenyum lembut. Aku bersyukur mempunyai mereka yang menyayangiku seperti anak kandung mereka.

"Kak Nia, yang banyak yah!" Celetuk Rikha.

Astaga.

Keluarga ini sukses bikin mukaku merah.

Malamnya...

Aku duduk diranjang king size kamar Trey, dengan punggung bersandar dikepala ranjang.

Trey baru selesai membersihkan diri. Dia keluar hanya memakai boxer sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk.

Aku menahan nafas. Meskipun dia suamiku tapi aku belum terbiasa disuguhkan pemandangan seperti ini.

Punggungnya itu loh, bikin turn on. Otot perutnya, dada bidangnya, lengan kekarnya, kilau badannya jika berkeringat.

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang