HAPPY READING GUYSS
---------------------------------------------------------------
"Iya gw tau, sebelum gw anter lo plg ke rmh gw mau ngajak lo ke suatu tempat dulu. Tenang aja gw gk bakal apa-apain lo." Ucap Darren dgn nada misterius"Hah? Kemana emang? Awas aja lo sampe aneh-aneh ke gw." Kata Vanya dgn nada yg mengancam tapi bagi Darren suara Vanya terdengan lucu
Darren tidak menjawab pertanyaan Vanya dan ia langsung menuju ke tempat tersebut.
Selama perjalanan mereka diam saja tidak ada satupun yg membuka suara.
---------------------------------------------------------------Selama perjalanan 45 menit mereka berdua sampai ke tempat tujuan.
"Ya ampun jauh banget tempat yang lo ajak" ucap Vanya sambil sedikit menggerutu
"Diem, sukur-sukur an lo gw ajak ke sini. Udah iku gw skarang" kata Darren sambil menarik tangan Vanya.
Vanya sedikit blushing saat Darren menarik tangannya karena Darren memegang tangannya dgn lembut dan ia merasa nyaman.
"Kita udah sampe, duduk dulu di kursi coklat itu." Ucap Darren dengan menunjuk bangku taman berwarna coklat tersebut.
Vanya langsung duduk dan disusul dgn Darren disebelah nya. Entah mengapa jantung Vanya berdebar kencang dan perutnya seperti ada kupu-kupu terbang. Selama ini Vanya gk pernah merasakan ini.
"Apa gw suka sama Darren?" Batin Vanya dalam hati tapi langsung ia membuang pikirannya jauh-jauh karena itu hal yg mustahil jika ia menyukai Darren, mereka baru saja ketemu tadi pagi.
Disini sejuk berbeda dgn kota mereka yg panas karena disini bukit dan lumayan jauh dari kota yg terdapat banyak polusi.
"Disini sejuk banget beda sama di kota kita yang panas ya minta ampun" ucap Vanya tanpa sadar.
"Iya disini sejuk banget mangkanya tempat ini jadi tempat terfavorite gw dari gw kecil" ucap Darren dgn nada pelan tapi terdengar sedih.
"Emang lo dulu kalau ke sini bareng siapa?" Ucap Vanya kepo
"Sama papa gw, tapi skarang udh gk bisa lagi" ucap Darren dgn terseyum kecut ke arah Vanya
"Why?" Tanya Vanya yg sangat penasaran saat ini.
"Papa gw udah meninggal waktu gw umur 14 thn" tanpa Darren sadari air mata menetes dari sakah satu matanya.
"Eh sorry gw gatau kalo papa lo udh gk ada." Ucap Vanya menyesal.
"Gapapa gw udh biasa kok" ucap Darren dengan senyum sedikit terpaksa
Keadaan kembali awkward selama 5 menit. Mereka berdua saling menikmati suasana bukit itu yg sejuk dan hilang ke pikiran masing-masing. Dan akhirnya Vanya membuka pembicaraan.
"Btw sekarang kalo lo kesini bareng siapa?"
"Sendirian, knp? Kok lo kepo?" Ucap Darren dgn nada jail
"Sendirian? Mungkin sama pacar lo, mantan lo, hewan peliharaan lo?" Ucap Vanya asal.
"Lo ini lucu ya" kata Darren dengan ketawa garing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu dan Dia?
Fiksi RemajaCinta di masa-masa SMA memang slalu menyenangkan bagi banyak org. Tapi tidak untuk Vanya siswi SMA Pelita Hati karena ia harus merasakan sakit yg dalam dan ia tidak bisa melupakan nya dalam waktu singkat dan memerlukan dukungan dari org sekitar nya...