Syafa Puspita Anggira

144 9 0
                                    

Maaf bila ada typo..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Syafa puspita anggira atau yang biasa dipanggil syafa adalah anak terakhir dari pasangan Surya Pratama dan Salma Aisyah. Syafa memiliki satu saudara yakni Abang nya yang bernama Muhammad Rahman Pratama, usia mereka hanya terpaut dua tahun. Rahman ini sangat menyayangi adik satu satunya ini, malah terlalu agresif sepertinya. Rahman juga sudah hafal 20 juz Alquran lho, gak heran makanya kalo perempuan perempuan lain banyak yang mengagumi Rahman bahkan tidak hanya sekedar kagum. Ditambah lagi postur tubuhnya yang tinggi, tegap, serta putih menjadi nilai plus untuk Rahman. Sekarang Rahman naik ke kelas 3 SMA jurusan IPA di salah satu SMAN di Jakarta, sedangkan Syafa baru akan memasuki jenjang SMA, dan kini Syafa ingin melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren daerah bandung.

Syafa juga sudah punya hafalan al qur'an tpi bru 5 juz, entah mengapa syafa sangat susah untuk mempertahankan hafalannya padahal stiap hari dia selalu muroja'ah bareng mas rahman. Maka dari itu syafa memilih lanjut sekolahnya di pesantren, menurut syafa jika ia masuk pesantren hafalannya akan cepat nambah karena dia akan punya banyak teman yang sama-sama menghafal alqur'an yang dapat saling memotivas. Umi dan abi nya syafa pun mendukung keinginan syafa yang ingin masuk pesantren karena masuk pesantren bukan lah hal yang buruk. Mas rahman pun juga mendukungnya walaupun dia sebenarnya tidak ingin jauh dari adiknya.

Syafa ini memiliki wajah yang putih bersih, manis dan selalu ceria. Matanya yang coklat memberikan kenyaman tersendiri disana bagi siapa saja yang melihatnya. Walaupun tubuhnya tidak terlalu tinggi tidak sedikit yang ingin mendekati syafa, oleh karena itu mas rahman benar benar menjaga adiknya ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang syafa berada di kamarnya sedang bersiap diri untuk pergi ke pesantren. Syafa yang sedang mengenakan kerudung berwarna merah marun yang senada dengan gamisnya tiba tiba teringat dengan kejadian tadi malam.

Flashback
"Assalamu'alaikum mas." ucap syafa mengetuk pintu kamar mas rahman.
"Mas.. Mas." panggil syafa karena salam dari syafa tidak mendapat jawaban.
"Wa'alaikumsalam. Kamu kenapa dek kok tumben malam malam gini ke kamar mas? Ini kan udah jam 11 kamu gak tidur? Besok kan kamu berangkat ke ponpes."
"Ihh mas ini aku boleh masuk gak? Kok jadi nanya trus sih?." ucap syafa yang belum memberi jawaban ke mas rahman.
"Oiya ywdh sini masuk, lagi kamu tumbenan amat ke kamar mas jam segini emang ada apa?." tanya mas rahman.
"Hehe maaf mas. Aku ganggu ya? Tadi mas udah tidur belum? Aku pengen ngomong sesuatu sama mas." ucap syafa.
"Mas belum tidur kok tadi mas sedang tadarusan ajah. Emang mau ngomong apaan dek? Oiya ngobrolnya di balkon ajah yuk kayaknya asik tuh." ucap mas rahman sembari memberi saran.
"Yaudah ayuk." jawab syafa.
Mereka jalan kerarah balkon. Setelah di balkon keduanya diam.
"Kamu mau ngomong apa de, kok malah diem?." tanya mas rahman memecah keheningan.
"hmm mas.. Makasih yaa." ucap syafa yang langsung memeluk mas rahman. "Makasih mas udah jadi abang terbaik yang syafa punya, makasih mas udah mau ngejaga syafa, syafa sangat bersyukur bisa punya abang kayak mas ramhan. Syafa senang sekali. Syafa gak tau apa syafa bisa jauh dari mas. Rasanya syafa ingin terus sama mas, syafa gak mau jauh dari mas." lanjut syafa yang telah meneteskan air mata dipelukan mas rahman.
Mas rahman yang mendengarnya pun rasanya ingin juga meneteskan air mata karena memang dia juga sangat menyayangi adiknya itu. Dia tidak ingin jauh dari adiknya itu. Mas rahman berniat ingin melepas pelukannya itu tetapi syafa semakin mengeratkan pelukannya seperti tanda ia tidak ingin melepas pelukannya itu. Mas rahman yang mendapat respon itu pun akhinya hanya bisa mengusap pelan kepala syafa. "Kamugak perlu makasih sama mas, itu tanggung jawab mas jagain adik perempuan mas, dan mas yakin kamu inshaa allah bisa beraktivitas tanpa ada mas disana. Itu pilahan mu kamu harus yakin dengan pilihan mu." jelas mas rahman kepada syafa. "Kalau kamu rindu dengan mas ataupun umi dan abi kamu bisa berdo'a disana untuk kami." lanjut mas rahman yang terus mengusap pelan kepala syafa.
Flshback off

"Dek kamu udah siap belum? Abi dan umi sudah nunggu dibawah, ayuk cepetan." ucap mas rahman dari luar pintu kamar syafa.
"Ehh iya mas aku bentar lagi kok mas tunggu dibawah ajah bareng umi sama abi." jawab syafa yang telah tersadar dari lamunannya.

Setelah syafa selesai bersiap syafa turun kebawah dan mereka pun langsung pergi menuju pesantren.



Jangan lupa vote n komen nya yaa

Pesantren Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang