Maaf bila ada typo.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sore ini syafa sedang duduk diatas kasur sambil merapikan pakaiannya dan meletakannya di lemari nya yang baru. Yap syafa sekarang berada di kamar baru nya yang ada di pondok pesantren.
"Syafa?." panggil seseorang pada syafa, yang membuat syafa mengangkat kepalanya.
"Elmira?." ucap syafa yang hampir saja berteriak karena ia terkejut sekaligus merasa tidak percaya karena sahabat smp nya ini bisa ada di pondok pesantren ini.
"Sstt, biasa ajah kalii kamu kayak ngeliat hantu ajah deh." ucap elmira.
"Hehe bukan begitu, aku kaget ajah seorang elmira gitu bisa ada di pondok pesantren?." ledek syafa sambil terkekeh pelan. "Tapi kamu kok bisa di sini ?." tanya syafa melanjutkan.
"Itu mah gampang nanti aku ceritain, tapi ngomong-ngomong kita sekamar nih?." ucap elmira.
"Sekamar? Kamu disini juga? Di kasur yang mana?." tanya syafa merasa senang bisa sekamar dengan sahabat nya ini.
"Itu diatas kasur kamu." jawab elmira.
"Ohh bagus deh kita jadi masih bisa sahabatan kayak bisanya yang tiap hari bisa ketemu." ucap syafa senang. "Kamu udah rapi semua barang nya?." tanya syafa lanjut.
"Udah, tadi aku baru selesai mandi. Kamu gak mandi?." jawab elmira.
"Belum, ini pakaian ku belum rapi semua tinggal dikit lagi nih." ucap syafa.
"Ohh gitu perlu bantuan gak?." tanya elmira menawarkan bantuan pada syafa.
"Udah gak usah, dikit lagi kok selesai." tolak syafa halus
"Ya udah aku ke kasur aku dulu ya." ucap elmira dan langsung naik ke atas kasurnya setelah syafa mengangguk memberi jawaban.Sejak tadi kedekatan dua insan ini terus diamati oleh dua insan lainnya, tetapi syafa dan elmira tidak mengetahuinya mungkin karena terlalu asyik berbicara berdua saja.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waktu sudah memasuki adzan maghrib, semua santri baik yang ikhwan ataupun akhwat wajib sholat berjama'ah di masjid pondok. Kecuali, santriwati yang sedang berhalangan.
Sekarang syafa dan elmira sedang berjalan ke arah masjid pondok, lebih tepatnya sedikit berlari karena jika terlambat ke masjid maka santri akan kena hukuman atau sanksi. Tidak kenal itu santri lama maupun santri baru, karena aturan itu sudah tertempel di setiap kamar santri.
Setelah sholat maghrib semua santri harus bertadarus bersama di dalam masjid sampai waktu isya datang. Setelah itu dilanjut sholat isya berjama'ah dan selalu ada kultum atau pidato yang disampaikan oleh abi sepuh atau ustadz lainnya.
Tapi untuk malam ini tiba-tiba saja ada pengumuman untuk santri kelas sepuluh tidak boleh langsung balik ke kamarnya setelah pidato dari abi sepuh, dan itu membuat elmira yang duduk sampingan dengan syafa terus saja mengeluh dan menggumam yang masih dapat syafa dengar. Sampai akhirnya syafa sendiri gemas dengan sahabat nya ini dan langsung menyuruh elmira untuk diam sebentar.
"Sstt mir, kamu jangan ngeluh trus dong kita kan masih belum tau kenapa kita gak boleh ke kamar duluan. Ntar kalo ada pengumuman lagi kita gak tau kan mau nanya siapa? Udah tunggu bentar lagi." pinta syafa kepada elmira agar ia tidak mengeluh lagi.
"Tapi syaf aku capek banget tau, aku ngantuk." keluh elmira.
"Udah tahan dulu kantuk nya, itu tuh ada yang naik ke mimbar dengerin dulu bentar mir." bujuk syafa sambil menunjuk ke arah seseorang yang sudah naik ke atas mimbar.
"Masya Allah syaf, dia siapa ya? Ganteng bener." bisik elmira pada syafa.
"Hmm. Giliran ngeliat yang bening dikit ajah langsung melek." ledek syafa sambil berbisik pula.
"Hehe kayak gak tau aku ajah sih syaf." kekeh elmira tanpa dosa. Dan syafa hanya memutar bola matanya jengah.Mereka berdua lalu terdiam dan mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh orang itu.
"Assalamu'alaikum akhi wa ukhti." ucap zahran kepada semua santri kelas sepuluh.
"Wa'alaikumsalam.." jawab semua santri serempak.
"Sebelumnya kaka ucapkan ahlan wa sahlan adik-adik di pesantren ini. Perkenalkan saya zahran fatih aidil, saya disini sebagai ketua OPPM di pondok pesantren ini. Kalian bisa panggil saya ka zahran." ucap zahran memperkenalkan diri. "Tenang saja saya berdiri di atas mimbar bukan untuk berceramah, tetapi kaka hanya ingin menyampaikan beberapa hal mengenai kegiatan kalian semua selama berada di ponpes ini." lanjut zahran tegas tetapi tetap dengan senyumnya yang manis."
"Adapun kegiatannya adalah..." ucap zahran lagi memberitahu kegiatan ponpes kepada semua santriwan dan santriwati.Dengan tanpa sadar syafa sekilas memerhatikan wajah ka zahran. Dan tanpa di instruksi sebuah senyum tipis terbentuk di bibir syafa.
"Astaghfirullah.." batin syafa. Syafa sadar bahwa apa yang dia pandangi barusan adalah sebuah kesalahan, karena sudah berani menatap wajah yang bukan muhrimnya.
Syafa teringat dengan apa yang selalu mas rahman katakan padanya kalo ia harus bisa jaga diri apalagi sama orang yang bukan muhrimnya. Entah mengapa setiap kali mas rahman mengatakan hal itu ia tetlihat begitu serius maka dari itu syafa selalu mengingat hal itu.
Syafa kembali mendengarkan apa yang disampaikan oleh ka zahran sampai ka zahran menyudahi pembahasan nya.
"Nah sudah jelas semua kan? Apa ada yang ingin bertanya?." tanya zahran. "Baik jika tidak ada yang ingin bertanya, mungkin itu saja yang kaka sampaikan. Sekali lagi selamat kepada kalian semua yang telah bergabung di ponpes ini. Wassalamu'alaikum warahmatullah. Silakan kalian bisa langsung ke kamar kalian masing-masing." lanjut zahran dan mengakhiri penjelasannya karena sudah tidak ada yang ingin bertanya.
Setelah mendengarkan apa yang disampaikan ka zahran, syafa dan elmira langsung menuju ke kamar mereka. Di pertengahan jalan menuju kamar, mereka pun berbincang sedikit.
"Syafa, kamu udah kenal sama mereka belum?." tanya elmira.
"Mereka siapa?." bukannya menjawab, syafa malah balik bertanya.
"Itu lho yang sekamar sama kita." jawab elmira.
"Ohh mereka, aku belum kenalan. Kamu udah?." jawab syafa dan langsung balik bertanya pada elmira.
"Belum, hehe." jawab elmira. " kita kenalan sama mereka yuk. Siapa tau bisa jadi sahabat, kan bakal jadi lebih seru kalo kita gak cuman berdua doang." lanjut elmira.
" hmm boleh. Kapan? Kayaknya mereka juga orang nya asik." ucap syafa.
"Sekarang syaf biar bisa cepet akrab." jawab elmira bersemangat.
"Ohh boleh boleh, ya udah ayuk kita cepat ke kamar." ajak syafa.Tak terasa mereka berdua pun sudah sampai di kamar. Sesampai dikamar dua orang temanya itu sudah ada di kamar lebih dulu.
Syafa dan elmira terlihat agak canggung ingin mengajak teman sekamarnya berkenalan. Mereka jalan ke arah temannya dengan perlahan, sampai mereka tepat di depan teman nya itu.
"Assalamu'alaikum." ucap syafa canggung.
"Wa'alaikumsalam." ucap dua orang itu bersamaan.
"Aku syafa." syafa memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan nya pada dua orang itu, syafa terlihat bingung harus berkata apa lagi.
"Namaku wardah."
"Aku indah." jawab dua orang itu tersenyum dan membalas uluran tangan syafa secara bergantian.
"Aku elmira." elmira ikut berkenalan.
"Hmm kita tidur yuk, sudah waktunya tidur nanti kalo kaka kaka oppm ada yang tau kita belum tidur bisa kena sanksi kita." ajak syafa yang masih merasa canggung.
"Iya benar, yuk kita tidur." balas indah.Mereka pun langsung berbaring diatas kasur mereka masing-masing.
Syafa pun berbaring di kasurnya. Dalam hati syafa berdo'a. "Ya Allah syafa tau semua ini keinginan syafa berada di pesantren ini, Karena mulai besok baru akan dimulai kehidupan baru hamba di pesantren ini syafa mohon pada-Mu kuatkan hamba agar hamba dapat menjalankan semua aktivitas hamba di pesantren ini dan dapat mencapai cita-cita hamba. Aamiin."
Ya syafa baru akan memulai kehidupan di pesantren nya besok. Dan syafa harus bisa menjalaninya.
Alhamdulillah bisa update juga. Semoga seneng yaa sama lanjutannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren Love Story
EspiritualBanyak remaja jaman sekarang yang sudah terserang virus merah jambu, banyak pula diantara mereka yang tidak dapat mengatasi virus ini dan mengambil langkah yang salah. Tapi bagaimana jika virus ini menyerang beberapa remaja yang menuntut ilmu di pon...