kenapa harus terjatuh?

100 4 2
                                    

Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"yasudah, kita pulang ya nak, bulan besok inshaa Allah kita kesini lagi." Ucap aisyah—uminya syafa berpamitan.

"Iya umi, do'a kan syafa trus ya mi, bi." Pinta syafa tersenyum.

"Iya dek, kita semua selalu do'ain kamu kok." Ucap aisyah sembari memeluk syafa.

"Yasudah yuk mi kita pulang sekarang." Ajak surya—abinya syafa.

Aisyah dan syafa pun melepas pelukannya.

"Umm.. Abi sama umi duluan ajah ke mobil. Mas mau ngobrol bentar sama adek." Sahut rahman.

"Aduuh anak umi mau ngobrol apa lagi sih sama adeknya." Goda aisyah pada anaknya.

"Mas cuman mau ngobrol bentar ajah kok sama adek, umi sama abi gapapa kan ke mobil duluan?." Tanya rahman sopan.

"Wis toh mi, kita ke mobil ajah. Anak kita kan cuman mau ingetin adeknya supaya bisa jaga diri dari yang bukan mahramnya. Ya kan mas." Ucap surya dengan nada meledek. Surya tahu apa yang ingin dibicarakan anaknya yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah mengingatkan adiknya agar dapat menjaga diri dan pandangannya dari yang bukan mahramnya.

Rahman yang diledek oleh kedua orang tuanya pun hanya memasang muka bete nya hingga orang tuanya pergi menuju tempat mobil diparkir.

"Mas ada apa? Mau ingetin aku supaya bisa jaga diri dari yang bukan mahram?." Tebak syafa.

"Iya dek. Tapi kamu harus benar-benar bisa jaga diri dan pandangan kamu dari laki-laki yang bukan mahram kamu ya dek! Jangan tanya kenapa mas selalu ingetin kamu hal ini, ini semua karena mas sayang sama kamu dan ini juga untuk kebaikan kamu dek." Ucap rahman serius.

"Iyaa mas rahmaan. Inshaa Allah syafa bisa jaga diri syafa dari laki-laki yang bukan mahram syafa." Jawab syafa tersenyum.

"Yaudah, mas pulang dulu ya dek. Kamu jangan lupa mandi baunya udah nyebar nih." Pamit rahman sambil meledek syafa lalu pergi menyusul orang tuanya.

"Ihh mas rahman, aku gak mandi juga udah wangi." Balas syafa agak berteriak.

Syafa menatap kakak satu-satunya itu yang semakin menjauh dari pandangannya. Setelah ia benar-benar tidak melihat kakaknya itu, ia balik ke kamar dan langsung pergi mandi.

Terkadang syafa sendiri bingung kenapa mas nya itu selalu ingetin dia tentang menjaga diri dari laki-laki yang bukan mahramnya. Tidak hanya sekali atau dua kali mas nya itu mengingatkan hal itu, dulu waktu syafa masih smp, setiap pagi sebelum berangkat sekolah syafa selalu diingatkan oleh mas nya tentang hal itu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang syafa dan teman-temanya sedang bersiap diri untuk melaksanakan sholat maghrib di masjid pondok.

"Umm.. Ukhti aku ke masjid duluan gapapa ya?." tanya syafa ragu pada teman-temannya.

"Emang kenapa syaf kok mau duluan?." tanya wardah.

"Iya, kita bentar lagi juga udah siap kok." sahut indah.

"Umm.. Itu, aku mau coba nambah hafalan di masjid siapa tau bisa lebih fokus, kan kalo jam segini masjid belum ramai" jawab syafa.

"Ohh gitu, yaudah gapapa syaf, kamu duluan ajah nanti kita nyusul." ucap elmira yang membuat syafa tersenyum.

"Oke deh aku ke masjid dulu yaa, assalamu'alaikum." ucap syafa bergegas keluar kamar.

Sesampainya di depan masjid, syafa tiba-tiba saja terjatuh karena tersandung gamis yang ia pakai.

"Innalillah." ucap syafa spontan karena ia terjatuh.

Pesantren Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang