kangen

137 9 0
                                    

Pagi ini setelah sholat subuh berjama'ah dan tadarus bersama serta muroja'ah, syafa segera bersiap diri untuk memulai kegiatan nya di pesantren ini. Dimulai dari mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan pesantren selama seminggu penuh.

Sekarang syafa sudah berada di dalam kelas. Syafa duduk tidak lain bersama elmira, dan dibelakang mereka ada wardah dan juga indah. Mereka berempat sudah mulai saling bercengkrama walaupun mereka masih merasa canggung.

"Aku haus banget deh rasanya" keluh indah sambil mengusap lehernya dengan tangan kanan.

"Yaelah ndah, belum juga siang udah haus ajah." ucap wardah.

"Yee emang kalo masih pagi gak boleh haus apa?." sesal indah.

"Ya wis, gak usah ribut gitu juga dong. Bentar lagi sepertinya udah mau mulai pelajaran nih." lerai syafa sebelum wardah dan indah benar benar membuat gaduh.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Assalamu'alaikum semua." salam seorang perempuan ketika memasuki ruang kelas sepuluh- santriwati.

"Wa'alaikumsalam warrahmatullah." ucap semua santriwati serempak.

"Kayfa haluq?." tanya umi zahra.

"Bi khoir alhamdulillah." jawab semua serempak.

"Alhamdulillah, nah anak-anak perkenalkan nama umi siti zahra, biasanya santri-santri disini manggil umi, umi zahra." ucap umi zahra. "

Umi zahra langsung memberi pengarahan tentang pondok pesantren, tentang pelajaran bahasa arab dan share tentang hal lain.

Setelah umi zahra selesai masuk kelas dilanjut abi sepuh dan abi yusuf bergantian. Abi yusuf itu suaminya umi zahra.

Abi sepuh dan abi yusuf juga sama-sama melakukan perkenalan, pengarahan tentang pondok pesantren dan materi pembelajaran. Begitupun dengan ustadz atau ustadzah lainnya yang masuk ke kelas sepuluh- santriwati.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sekarang syafa dan teman-temanya sedang bersiap diri untuk melaksanakan sholat maghrib di masjid pondok.

"Ayuk ke masjid. Udah siap semua kan?." ajak syafa.

"Bentar syaf ini susah banget gak bisa rapih." keluh indah karena kerudung yang ia pakai tidak bisa rapih.

"Iya syaf ntar ajah gak usah buru-buru ke masjid." ucap wardah.

"Hehe daripada kita kena sanksi." jawab syafa. "Yaudah sini aku bantu kamu pakai kerudungnya." sambung syafa.

Syafa berjalan kearah indah untuk membantu indah memakaikan kerudungnya.

"Nah, udah rapih deh." ucap syafa tersenyum setelah selesai membantu indah memakaikan kerudungnya.

"Yaudah yuk kita langsung ke masjid." ajak elmira.

"Ayuk." jawab syafa, wardah, dan indah hampir bersamaan.

Mereka berempat berjalan menuju masjid sambil sedikit berbincang, hanya syafa yang diam dan tidak ikut berbincang dengan temannya.

Sampai di masjid, semua santri melaksanakan kewajibannya yakni, sholat maghrib berjama'ah dan dilanjut dengan tadarus al-qur'an bersama atau muroja'ah hafalan sampai waktu isya masuk. Setelah itu seperti biasa mereka juga melaksanakan sholat isya berjama'ah dan mendengarkan pidato atau ceramah setelah sholat isya.

Malam ini yang berpidato adalah abi yusuf. Semua santri mendengarkan dengan baik dan saksama. Setelah 30 menit berjalan, abi yusuf mengakhiri pidatonya dan mempersilakan semua santri kembali ke kamarnya masing-masing.

"Alhamdulillah.. Akhirnya selesai juga. Cape banget deh." ucap indah sembari meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.

"Iya cape banget rasanya." ucap elmira menyetujui omongan indah.

"Yaudah kita balik ke kamar yuk." ajak wardah.

"Ayuk." jawab indah dan elmira berbarengan.

"Kalian duluan ajah ke kamarnya. Aku masih mau disini dulu." ucap syafa membuat temannya heran.

"Lho kenapa syaf? Kamu lagi kenapa sih? Kayak ada yang beda deh dari kamu." duga elmira.

"Gapapa kok. Aku cuma pengen tadarusan ajah disini." jawab syafa tenang.

"Kamu yakin gapapa?." tanya wardah memastikan dan syafa hanya mengangguk memberi jawaban.

"Yaudah kita ke kamar duluan ya." sambung wardah.

Setelah ketiga temannya pergi dan masjid sudah sepi, syafa mulai membuka al-qur'annya dan membacanya. Syafa membacanya dengan tenang dan khusyuk, tetapi tiba-tiba ia berhenti membacanya karena air matanya kini mulai membasahai kedua pipi mulusnya itu.

Kedaan sangat hening, karena memang syafa menangis tanpa suara. Saat ini syafa sangat rindu pada keluarganya. Dia ingin sekali bertemu dengan keluarganya. Maka dari itu, syafa ingin berdiam diri di masjid dan berkeluh kesah pada sang khalik.

"Ya Allah, Kenpa aku ini lemah? Padahal belum ada seminggu syafa tidak bertemu dengan keluarga syafa, tapi syafa sudah sangat kangen dengan mereka. Ya Allah, obatilah rinduku ini, aku mohon. Ya Allah, engkau sebaik-baik pelindung, maka lindungilah keluargaku dari segala keburukan, tolong jaga mereka untukku. Hanya Engkau tempatku mengadu segala apa yang aku rasakan saat ini. Ini adalah pilahanku agar aku bisa menghafal al-qur'an dengan lebih giat lagi, agar aku dapat menambah ilmu agama disini, agar aku tidak bergantung lagi pada keluargaku, agar aku bisa belajar hidup mandiri, maka kuatkanlah aku agar aku tidak menjadi orang yang lemah. Aamiin." do'a syafa disela tangisnya.

Setelah berdo'a, syafa segera pergi ke kamarnya karena ia tidak mau jika ada kaka OPPM melihat dia masih berkeliaran di luar kamar.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di tempat lain..

"Astaghfirullah." ucap mas rahman gusar dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa seharian ini belum ada satu ayat pun yang aku hafal? Padahala biasanya paling sedikit aku mampu menghafal tiga ayat, tapi sekarang?." batin mas rahman.

Mas rahman beranjak dari kursi belajarnya menuju balkon kamar.

"Apa karena aku sedang kangen dengan syafa?."  batinnya bertanya.

"Dek, semoga kamu disana bisa menjaga diri dan meraih cita-cita kamu. Mas harap kamu selalu ingat dengan ucapan mas, dan bisa menjaga diri dengan baik disana. Mas bukannya agresif sama kamu, mas hanya khawatir kamu merasakan sesuatu rasa dihati kamu sebelum waktunya. Mas tidak mau kamu merasakan hal yang sama seperti mas. Cukup mas saja yang merasakan sakit itu walau kamu, umi dan abi tidak ada yang mengetahuinya." ucap mas rahman seakan sedang berbicara langsung pada syafa.

"Rasanya kangen banget sama kamu dek, tidak pernah mas jauh sama kamu selama ini." lanjutnya.

"Ya Allah, Engkau sebaik-baik pelindung, maka jaga adikku disana. Hamba hanya bisa berharap pada-Mu saja." do'a mas rahman untuk syafa.

Setelah do'a singkat itu, mas rahman pergi menuju kamar mandi untuk berwudhu dan beranjak tidur.

Alhamdulillah akhirnya bisa update lagi walaupun updatenya telat.😥

Maafkan aku ya teman-teman bagian ini sebelumnya tidak sengaja sempat aku publikasikan, padahal chapternya belum selesai. Makanya aku hapus. Trus sekarang aku update chapter "kangen" ini. Semoga kalian senang dengan ceritaku ini. Jangan kecewa ya atas ke-amatir-an ku😥😥😞

Happy reading all..😄😄😘😘

Pesantren Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang