Setelah Ali berhasil mengancam Prilly.sikap Prilly menjadi berubah.setiap ia mendekati ali ia selalu merasa takut dan gugup.
Ia selalu memikirkan bagai mana caranya ia bisa mengambil foto itu,dan membakarnya.
Pernah Prilly mencoba mencari,alhasil ia gagal,dan ketahuan oleh Ali.
"Prilly".ucapan Ali berasil membubarkan lamunan Prilly,tapi tetap tidak mendongak,ia tetap melipat tangannya diatas meja kerja dan menaruh kepala ditengah lipatan tangan.
"Apaan sih ganggu aja".ucap Prilly tanpa sadar.
Ucapan Prilly membuat Ali geram.dan langsung menarik Prilly untuk keruangannya.sedang kan Prilly kaget dan tersadar apa yg ia ucapkan tadi.
"Ehhh... Ali lepasin tangan aku sakit".rintih prilly.
"Diem lo,lo tau gak kesalahan Lo apa".ucap Ali geram.
"Tapi lepasin, sakit tangan aku sakit".ucap Prilly sambil mengeluarkan air mata.
Sampai di ruangan Ali.ali melempar Prilly kesofa yg ada didalam.
"Lo tau gak apa kesalahan yg baru Lo lakuin".jujur ekspresi emosi Ali sangat menakutkan.
"Lo tuh niat kerja GAK".sambil menekan kata GAK.
"Kalo lagi kerja itu yg bener".ucapnya lagi.
"Pril kalo gue lagi ngomong tatap gue,dan jawab".ucapnya tegas.
"I..ya.li.. ak..ak..aku tau kesalahan yg aku lakuin".jawab prilly,yg sudah berurai air mata.
"Maka dari i..itu aku mi..minta ma...aaf".isakannya semakin kencang.
"Nah tau kan kesalahannya apa".
"Gue gak mau tau besok besok Lo gak boleh kayak gini".tanpa berkata apa-apa lagi Ali langsung menyambar bibir mulus merah muda milik prilly,membuat mata Prilly membelalak lebar.Nafas Prilly memburu,wajahnya merah dan terasa panas.
Mereka berciuman begitu lama Ali tidak memberi kesempatan Prilly sekedar untuk bernafas atau bicara.
Disaat Prilly sudah kesulitan untuk bernafas,prilly memukuli dada bidang Ali,mendorongnya agar tautan bibir mereka terlepas.
Gue gk bisa nafas,gue bisa mati kalau begini terus.aaa! Bibir ku sudah tidak perawan lagi karnanya,gue harus menghentikan semua ini sebelum semua melewati batas..batinnya berkata(ditengah tengah isakkan kok masih ngelawak acuh saja).
Dengan satu dorongan yg kuat,prilly mendorong Ali.Hingga tautan bibir mereka terlepas,dan kesempatan itu Prilly gunakan untuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya.ia kehabisan Oksigen untuk sekedar bernapas,ali memang gila.fikirnya.
"gue kebawa suasana".Ali sebenernya ingin minta maaf,tapi hati nurani nya dikalahkan oleh egonya.
Ada aja orang jaman sekarang,bukannya minta maaf..batin Prilly berkata.
Tanpa sepatah kata pun Ali langsung meninggalkan Prilly.ditengah tengah isakannya Prilly memiliki kebencian kepada bosnya itu.
***
Diam hanya diam saja yg Prilly lakukan.tetapi didalam kediamannya ia sedang memikirkan sesuatu.memikirkan apa yg baru beberapa jam yg lalu ia lakukan bersama bos.ia mengeruguti dirinya sendiri,ia berfikir selama bekerja disini,tidak ada kebahagiaan yg ia dapat,hanya benih kesedihan,kebencian yg di oleskan oleh bos kurang ajarnya itu.
"Pril lu gak balik".Prilly hanya diam dan tidak menjawab,ia masih menatap ke depan.
"Hellow Prilly,yang cantik".sapa sekali lagi tapi kali ini sambil melambaikan tangan di depan wajah Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSKU SUAMIKU [REVISI]
RomanceHargai karya seseorang jika karyamu ingin dihargai. INGATT!!!!