"May I have this dance?"
***
Vote dulu lah borDian kaget melihat orang di sebelahnya yang tiba-tiba ada dan terpampang nyata itu.
"Kak Reyhan??" Ucap Dian tidak percaya.
"Ternyata bener lo Dian. Tadi gue hampir ga ngenalin" Ucap Reyhan.
Dian tersenyum tipis.
"Well.. dance?" Tanya Reyhan.
"Emm.."
"Udah gapapa santai ajaa" Ujar Reyhan menarik tangan Dian.
Seriously? Well dia gans juga sih.. , batin Dian.
"Muka lo kenapa kayak gitu?" Tanya Reyhan mengikuti alunan lagu waltz bersama Dian
"Gapapa tuh" Jawab Dian.
"Btw Kakak ngapain disini???" Tanya Dian .
"Ohh orang tua gue di undang ke acara ini. Sekalian ajak adek gue yang bosen di rumah. Jadi ya gue ikut juga deh" Balas Reyhan.
"Ohh." Singkat Dian.
"Lo?"
"Em gu gue tadi sebetulnya pengen ke ulang tahun temen gue tapi nyasar ke sini hehe" jawab Dian ragu. Dan Reyhan hanya terkekeh tanpa merasa curiga sedikitpun. Mungkin berbohong sedikit tidak apa baginya.
"Btw lo inget tawaran gue waktu itu?" Tanya Reyhan.
"Iya inget kak. Emang kenapa?" Ujar Dian berbalik bertanya.
"Gimana jawaban lo? Lo mau?"
"Boleh boleh aja sihh.." balas Dian.
"Serius????"
"Iya kak"
"Sumpah???" Tanya Reyhan
"Iyaaa kakk" ulang Dian.
"YESSS" Ucap Reyhan memeluk Dian sekilas.
Pipi Dian memerah seketika.
"Thanks Dian! Semoga kita menang!" Ujar Reyhan memegang tangan Dian.
"E-eh? I-iya hehe" ucapnDian terbatah-batah.
Acara itu berakhir pukul 10 malam. Bukan pukul 12. Emang Cinderella? Gada ibu tiri juga sih. Mereka pulang dan langsung terlelap. Besok sudah hari biasa dan akan berjalan hari-hari seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Diary Of 3 Nerds
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Menceritakan 3 orang cewek nerd. Tapi, 3 cewek Ini bukan nerd biasa. Banyak rahasia yang ditutupin sama mereka. Cuma orang-orang terdekat yang tau jati diri mereka yang sebenarnya Ancaman terus berdatangan. Pain, sadness,loneliness, me...