Jum'at

99 8 1
                                    

Pagi ini gue bangun mau siap-siap ke sekolah. Gue kesekolah juga mau ngurusin surat pindahan gue,emang tinggal bawa aja sih soalnya kemarin mamah gue udah ngurusin langsung saat gue telpon dia pas pulang sekolah.

LINE

Ema lo kesekolah jam berapa De?

Kayak biasa aja

Ema ok yaudah,gue sama Dinar mau ajak lo main sebelum nanti lo berangkat

Sip,tapi kan kalian pulang sore

Ema kita udah buat surat dispen buat jam istirahat pertama

Ok,gue juga mau kangen-kangenan dulu sama lo

..............

Saat gue baru sampe gerbang gue lihat Kavian baru dateng pake motor hitamnya itu.

"Deana! " teriak Kavian dari parkiran

Tahan De,jangan nangis dulu. Jangan nengok jangan nengok...

"Deana tunggu! " teriak Kavian lagi

Gue jalan terus,gue cepet-cepet masuk ruang guru buat ambil berkas  pindahan di Bu Wati wali kelas gue.

"Pagi bu," sapa gue ke bu Wati

"Oh,Deana mau ambil berkasnya ya? " tanya bu Wati

"Iya bu, "

"Kamu beneran mau pindah? Kamu ada masalah sama temen kamu? " tanya bu Wati lagi

"Nggak ada bu," jawabku

"Yaudah tunggu dulu ya,soalnya ada data yang harus ibu fotocopy dulu "

"Iya bu saya tunggu,saya tunggu di luar aja ya bu "

"Iya,sekalian kamu mau pamitan sama temen kamu "

"Iya bu,permisi dulu "

Gue keluar dari ruang guru,niatnya sih gue mau ke kelas dulu tapi saat baru keluar tangan gue udah ditarik sama Kavian

Kavian bawa gue ke UKS,di sana emang sepi karena udah masuk jam pelajaran pertama

"Jelasin " kata Kavian datar

"Apa? Kenapa gak masuk? " kata gue ngalihin pembicaraan

"ITU GAK PENTING DEANA!" kata Kavian emosi

"TRUS EMANG APA YANG HARUS DI JELASIN? " kata gue juga marah,siapa dia sampe harus marah-marah ke gue

"Kenapa lo gak bilang mau pindah?" Tanya dia datar

"Apa hak lo? " tanya gue nantang

"Lo TEMEN gue Deana! " jawab dia

"TEMEN ya? " tanya gue lirih,kenapa gue masih aja ngarep lebih sih. Gue baru sadar udah gak ada aku-kamu yang ada lo-gue

"Iya Temen "

"Yaudah kenapa harus marah,bukannya lo cuma temen gue, bahkan mantan aja gue gak dianggep" kata gue sambil berjalan pergi ninggalin dia

Kejar Ka,Keajar...lirih gue dalam hati

Gak dia gak bakal ngejar lo Deana,dia malahan bahagia,bangun jangan terlalu banyak bermimpi.

.............


Sekarang gue lagi duduk di cafe tempat janjian gue sama Ema dan Dinar,untung aja pas gue mau pergi dari sekolah bu Wati udah selesai ngurusin berkasnya.

Happy Ending (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang