Senin

91 9 1
                                    

Hari ini gue balik lagi kesekolah yang udah gue tinggalin beberapa hari kebelakang ini

Males? Pasti,kenapa? Karena gue males upacara,males liat Laras dan yang terakhir gue lagi coba lupain Kavian.

Mungkin ini emang takdir gue,untuk first love gue berakhir dengan sad.

"Deana!.." teriak Jovanka

"Oh hai.." kata gue sambil nunggu dia jalan ke gue

"Gawat banget..! "

"Emang? " tanya gue penasaran

"Laras sekelas sama lo..! " katanya khawatir

"Trus..gue harus nangis gitu? " tanya gue berusaha tenang

"M maksud gue ka..."

"Nggak ngaruh lagi sama gue, bodo amat sama dia " potong gue

"Bagus kalau gitu.." katanya lega

"Duluan ya " kata gue pamit

                                  ...........

"Unch Deana dedenya kelas kita udah sekolah guys..! " teriak Fero temen kelas gue

"Ha ha ha..." gue cuma ketawa

"Welcome De..! " teriak mereka serempak

Oh ya,gue emang paling kecil umurnya di kelas ditambah lagi mereka panggil De atau Dea jadi mereka slalu panggil gue dede.

"Udah Deananya mau duduk tuh.. " kata si Defan

Gue jalan kebangku gue tapi gue heran kok ada tas merah sih?

"Itu tasnya Laras anak baru..." kata si Sita

"Oh..." kata gue acuh trus jalan kebangku paling belakang yang kosong

Harus ya,tempat duduk aja direbut...hahaha

Saat gue udah mulai duduk dan lagi chat Dinar yang katanya gak masuk sedangkan Ema belum datang,gue denger suara Laras yang masuk kelas sambil tertawa sama temen sekelas gue yang namanya Vita.

"Wah dedenya udah masuk.." kata Vita sambil senyum ke gue

"dede?kok manggil dede kan namanya Deana? " kata Laras gak suka

"Dia itu adik paling kecil dikelas dan paling seru tau " kata Vita menjawab

Hahha, emangya kalau kejahatan gak usah dibales sendiri soalnya nanti dibalesin sama orang lain.

                                 ...........

"Kavian cari aku ya? " gue denger Laras ngomong

"Hmmm, aku mau ke Deana..." jawab Kavian

Good gue seneng liat muka Laras, tapi disatu sisi gue lagi berusaha hindarin Kavian.

"De mau ngomong bentar boleh? " tanya Kavian

"Oh boleh " jawab gue



Gue milih perpus sebagai tempat ngobrol, Kavian nanya kenapa harus perpus gue jawab soalnya perpus gak sepi tapi gak rame kaya kantin, jadi lumayan hening buat ngobrol

"Kenapa gak sama Laras? " tanya gue

"Nggak kok, lagi males aja " jawabnya cuek

"Trus mau ngomong apa? " tanya gue

"Oh nggak ada yang mau diomongin sih, cuma mau kasih ini "

Keju? Oh ternyata dia tau kesukaan gue...

"Makasih Ka "

"De aku mau curhat " kata Kavian lirih

"Aku dengerin " kata gue sambil makan keju

"Kok aku rasa Laras bedaya? "

"Bedanya? " tanya gue cuek

"Dia itu kayak manfaatin aku buat nyakitin kamu "

"Kok kamu bisa mikir gitu? " tanya gue mulai tertarik

"Gini ya, tadi pagi waktu kamu lagi jalan deket parkiran dia kayak langsung sok manis depan aku,tapi waktu kamu gak liat dia dan malah ngobrol sama Jovanka dia kayak kesel gitu trus pergi gitu aja " kata Kavian panjang lebar

"Aku sih no comment ya, tapi kalau kamu rasa kayak gitu kamu berarti harus lebih bisa memilih, tapi tenang aja kok selagi aku disini aku mau denger cerita kamu " kata gue berusaha tegar

Andai lo tau Ka,gue emang sakit karena lo tapi gue gak mau liat lo sakit apalagi sakit gara-gara satu orang yang sama.....

"Makasih De, kalau aku lebih dulu nemuin kamu pasti aku bakal pilih kamu.." kata Kavian enteng

Stop Ka, lo buat gue ngefly

"Tapi sayangnya aku udah terlanjur cinta Laras.." lanjutnya lagi

Berhenti berharap Deana bodoh, sakitkan? Udah tau rasanya jatuh sakit masih aja mau diterbangin..

VOTE+COMMENT pliss...

Happy Ending (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang