bab 3 kesabaran

19.8K 609 1
                                    

Pagi ini aku sudah siap dengan pakaian kemeja putih androk selut yang membuat ku ribet dan bagian wajahku natural tanpa polesan mekap rambutku biarkan tergerai dengan indah

Aku berjalan melalu jalan kemari yang tanpa sengaja aku bertemu bosku yang nyebelin tanpa aku tahu ada mobil yang berhenti tepat di sampingku sepertinya aku kenal mobil ini tak lama kemudian orang yang berada di dalam mobil pun membukakan kacany

"Hey casandra cepat lah masuk atau kau mau terlambat"suara seseorang yang mulai familiar di telingaku

"Kok bapak lewat sini bukanya malah jauh  ya kalau jalan lewat sini" jawabku dengan muka bingung

"Naik sekarang atau kamu saya pecat"tanpa basa-basi aku langsung naik mobil itu karena kalau tidak bos ku akan memecat diriku belum lah bekerja sudah di pecat yang benar saja pikirku dalam hati

Tak lama kemudian kami sampai ke kantor dan benar saja banyak karyawan wanita yang iri dengan ku karena bisa pergi bersama bos mereka

Aku langsung masuk keruangan ku dan tak terasa waktu azan zuhur pun berkumandang aku pergi keluar kantor dan mencari masjid didekat kantor sesudah itu aku langsung kekantin dan di telpon bosku yang nyebelin kalian tau gak apa yang dia bicarakan denganku.

"Hallo casandra kamu dimana keruangan saya sekarang"suara si penelpon di seberang sana

"Aku lagi makan siang pak nanti sesudah saya makan siang langsung ke ruangan bapak okey"jawabku dengan nada sedikit takut

"Kamu mau keruangan saya sekarang atau saya pecat"acam si bos

"Baiklah saya akan keruangan bapak dalam waktu 5 menit okey" jawabku sambil berjalan kearah kantor

"Baiklah saya tunggu 5menit lagi tuuuut...." bunyi sambungan telpon langsung di patikan secara sepihak oleh bos songong

Sesampainya didepan pintu akupun langsung masuk karena dia sudah menunggu dan kalian tau apa yang sibos suruh cuma membuat kanya kopi gila gak tuh

"Apa pak saya disuruh keruangan bapak hanya membuat kopi" tanya ku yang tak percaya semua ini

" iya emangnya kenapa kamu gak mau ya sudah kamu saya pecat"jawabku yang kutekan kalimat terakhirnya dan alhasil wanita di depan ku ini langsung membuat kan aku kopi

"Wah casandra enak banget kopi ini"jawab ku yang tak percaya karena buatan wanita yang sedikit agak seram

"Ya enak lah pak kan saya dulu itu tukang penjual kopi di pinggir jalan karena saya butuh uang" jawabku bangga karena dapat pujian

Tak terasa siang telah berganti malam dan aku pun harus pulang.sesampainya aku di rumah langsung merebah kan diri katena capek"baru satu hari aku bekerja di sana dan aku harus ekstra sabar menghadapi bos yang agak gila itu tapi tampan sih"

Mommyku Baby SisterkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang