6.Care

653 26 5
                                    

Setelah selesai bicara dengan Putri, Salsa langsung menepuk bahunya dari belakang "Drey, ada kumpulan extrakulikuler buat siswa baru"

Audrey spontan langsung menengok ke arah Salsa "Hah? Sekarang? Dadakan banget"

Salsa langsung mengangguk dengan nafas yg tidak teratur, mungkin karena dia lari untuk memberitahu Audrey tentang ini "Ayo udah mau mulai"

Salsa langsung menarik tangan Audrey menuju ruangan yang dipenuhi dengan alat-alat bernyanyi, kebetulan mereka satu extrakulikuler, mereka memilih exskul Band

Kumpulan extrakulikuler band masih beberapa menit lagi, Audrey dan Salsa hanya berdiam diri di kursi sambil sesekali mengobrol, dan tak lama kemudian seorang laki-laki bersama teman-temannya masuk ke dalam ruangan dengan tatapan tajam "Siapa disini yang bisa nyanyi?"

Semua anak-anak diam, tidak ada yang mengangkat tangan, dan wajah kakak kelas yang berada di depan merasa bingung

Bagas-Kakak kelas band- mengangkat alisnya satu "Terus kalian bisa nya apa?"

Krik..

Lagi-lagi hening, Bagas menghela nafas "Gausah malu-malu kucing, kalian bukan Romaria"

"Sekarang siapa yang bisa main gitar?" Lanjutnya

6 orang mengangkat tangan termasuk Salsa

"Drum?"

3 orang mengangkat tangan

"Keyboard?"

1 orang yang mengangkat

"Berarti sisanya nyanyi okey"

Rangga berjalan menuju meja yang ada di dalam ruangan, dia mengambil spidol dan kembali ke dekat papan tulis "Sekarang kita bagi kelompok, kelompok terdiri dari pemain gitar 2 orang, Drum 1 orang, dan kebetulan keyboard hanya ada 1 orang, jadi 1 untuk semua, untuk penyanyi kita akan kumpulkan nama-nama nya"

"Kalo udah selese, kalian kumpulin di Rio-Partner Bagas-"

Bagas pun membagikan selembar kertas kecil untuk mereka isi

Setelah mengisi kertas tersebut Audrey dan anak yang lainnya mengumpulkan nya kepada Rio

"Masing masing kelompok mempunyai 2 penyanyi, dan dikarenakan ada 7 orang, satu orang nya lagi menjadi cadangan"

Bagas segera membacakan kertas yang sudah dilinting dan dikocok dan Rio mulai menulis apa yang di ucapkan Bagas

Bagas mengambil 2 kertas sekaligus "Naira dan Ratna, kalian kelompok 1"

"Citra dan Misa, kelompok 2"

Tersisa 3 kertas, dan Bagas mengambil 2 dari 3 kertas tersebut "Desi dan Fitri, kalian kelompok 3"

Bagas mengambil sisa kertas tersebut "Audrey" Dan dia menatap satu persatu anak-anak yang ada di ruangan

"Mana Audrey?" Audrey mengangkat tangannya ragu-ragu

Bagas menatap Audrey dalam, menatap mata bulat nya "Woy" Ujar Rio menyadarkan Bagas

"Nggg kamu cadangan, jadi kalo ada pentas atau perlombaan dan kelompok penyanyi itu ga masuk, kamu yang gantiin" Jelas Bagas

"Karna berhubung ini udah sore banget, kita lanjut nanti"

Setelah selesai, Audrey dan Salsa berjalan di koridor menuju gerbang sekolah untuk pulang "Pah" tiba-tiba Salsa melambaikan tangan kepada Papa nya yang berada di gerbang sekolah "Drey, gua duluan ya, hati-hati pulangnya"

Audrey tersenyum kepada Salsa "Iya"

Audrey merogoh saku sekolahnya dan mengeluarkan uang sebesar 50 Ribu, lalu dia menghela nafas "Aku jalan kerumah demi liat kamu Kai oppa"

Lalu Audrey berjalan menelusuri Trotoar dan masuk ke dalam gang kecil untuk mempersingkat jalan, tapi dia malah melihat segerombolan laki-laki sedang bertengkar di gang tersebut, dia menyipitkan matanya, sepertinya dia tidak asing dengan style baju dan rambut laki-laki yang sedang dipukuli itu

Tapi seketika, gerombolan itu pergi setelah lawan mereka terbaring lemas tak berdaya, Audrey mulai yakin itu orang yang dia maksud, dia mencoba mendekat untuk memastikan itu benar atau salah, tapi muka Audrey berubah menjadi kaget, dan tak menyangka ternyata itu benar

"RANGGA!" Audrey berlari ke arah Rangga dan menggoyang-goyangkan tubuhnya barangkali dia sadar, tapi hal itu tidak sia-sia, Rangga membukakan matanya perlahan dan dilihat sesosok gadis yang kini tengah khawatir melebihi orang tua nya

"Ga Rangga, r u okay?"

"I'm not okay drey" Sahut Rangga dengan nada bicara lemah

Audrey gelagapan, apa yang harus dia lakukan, Audrey membuka tas nya dan langsung mengeluar ponsel lalu menelpon Taksi "Ga ayo ke luar gang, nunggu Taksinya disitu aja" Ajak Audrey seraya memegang punggung dan menggenggam tangan Rangga sampai Rangga merubah posisi menjadi berdiri

Setelah 15 menit mereka menunggu di depan gang kecil itu, lalu mereka masuk kedalam Taksi dan harus mengorban kan uang Audrey itu yang tadinya untuk menonton konser idola nya tersebut

"Ga rumah kamu dimana?" Tanya Audrey

Rangga terdiam tidak menjawab, dia terbaring lemas di bahu Audrey

"Nggg yaudah deh pak, ke Jl.Satuarah No.04 aja"

"Siap neng"

•°•°•°•°•°•°•

Seorang wanita paruh baya berjalan ke sebuah cafe bersama anak kecil , mereka duduk di sebuah kursi yang berada tepat di samping tembok yang di selimuti kertas untuk menulis apa saja yang ingin dijadikan sebuah kenangan, Lalu wanita paruh baya tersebut menulis 6 kata 'Aku mencintai mu, malaikat kecil ku'

Lalu anak tersebut bertanya kepada Mama nya "Kenapa Mama nulis itu?"

Wanita itu tersenyum seraya mengelus kepala anak tersebut dengan halus "Ini dari Mama buat kamu"

"Nggg Rangga, Mama boleh minta tolong?" Lanjutnya

Rangga mengangguk "Mama mau minta tolong apa?"

"Bisa kamu beliin Mama itu?" Tanya Mama seraya menunjuk ke arah bunga yang berada di luar cafe

"Iya bisa" Rangga turun dari kursi sambil mengambil uang yang diberikan Mamanya dan pergi menuju luar cafe untuk membeli bunga yang di maksud Mama nya

Tapi setelah dia kembali, kursi itu kosong, tidak ada siapa-siapa disana, dia berlari terengah-engah menuju tempat tadi dia duduk, tapi yang tersisa di tempat itu adalah kata-kata yang diberikan Mama nya untuk nya 'Aku mencintai mu, malaikat kecil ku'

Rangga menangis, ini sakit, sangat sakit.

Dia masih menangis dengan bunga di tangannya, apa yang harus dia lakukan sekarang?

Tak lama dari itu, Papanya datang menghampiri Rangga yang masih menangis di tempat nya

"Rangga, jangan nangis dong, ayo pulang sama Papa" Ajak Papanya seraya menepuk nepuk bahu Rangga perlahan

Tidak ada jawaban, Rangga masih menatap mawar itu ditangannya, andai saja dia tidak membeli mawar ini, pasti sekarang dia masih bersama Mama nya

Papanya menghela nafas kasar "MAMA UDAH GA PEDULI LAGI SAMA KAMU!"

Rangga tersentak, emosinya mulai naik "Mama itu masih peduli sama aku, MAMA LEBIH PEDULI DARIPADA PAPA!"

"Mama" Rangga terbangun dari mimpi nya, kejadian itu masih menempel dan menghantui pikiran Rangga














Maaf update nya lama

Jadi aku cuma mau ngasih tau, kalo My Bad Boy update nya setiap hari Sabtu/Minggu, soalnya udah masuk sekolah, Makasih.

Maaf kalo ada typo

18-07

My Bad Boy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang