Mine

28.6K 298 3
                                    

Dribble Pemilikku

Annyeong, chingu.
Sebenernya ini salah satu dribble untuk project sebuah blog, project udah lama.
Mungkin ada yang tau. Dan ya, dribble ini gk menang. Hehehhe.. Karena gk menang, dan gk di post di sana. Dari pada ngendep di folder jadi lebih baik aku post aja di sini.

Selamat membaca.

~~~Happy reading~~~

Dipagi hari yang dingin tak membuat seorang namja beranjak dari tidurnya. Tidur terlelap di atas meja kerjanya. Dia itu terlalu lelah karena semalam dia bergadang.
Aku terus menatap wajah tampannya yang terlihat lelah dan letih. Tak pernah melihat wajahnya seperti ini.

Keningnya mengkerut dalam. Ingin rasanya aku menghilangkan kerutan didahinya. Menghilangkan semua kegelisahan dan kebimbangannya.

Dia selalu bercerita kepadaku, menuangkan perasaannya padaku. Ketika dia sedih, dia akan mengatakannya dengan penuh haru dan tetesan air matanya. Air mata yang hanya aku didunia ini yang melihatnya. 
Dan ketika dia bahagia, dia pun mengatakannya padaku. Dia bercerita begitu antusias. Bahkan dia tersenyum dan tertawa ketika dia menceritakannya.
Tapi kenapa...
Kenapa semalam berbeda?
Dia datang dan duduk dihadapanku. Dia hanya termenung dan terdiam melihatku. Apa yang salah? Ada apa dengannya? Mengapa dia bertingkah seperti itu?
Ya tuhan, aku sangat mengkhawatirkan. Peristiwa apa yang kini sedang menimpanya. Masalah apa yang sedang dihadapi hingga dia bersikap tak seperti biasanya. Bahkan aku bisa melihat dia hanya melamun dan tak fokus dihadapanku.
Aku ingin menjerit dihadapannya.
"Kenapa? Ada apa? Ku mohon katakan padaku. Bagilah kegelisahanmu padaku. Karena aku tak ingin melihatmu seperti ini."
" Apa kau bodoh?" Teriak sebuah suara di sampingku.
Aku hanya meliriknya sekilas. Melirik jengah pemilik suara itu.

" Bermimpi saja kau! Kau haruslah sadar diri! Siapa dirimu dan siapa pria itu. Dia memang sering curhat kepadamu tapi bukan berarti kau harus tau segalanya. Dan kau ingin berteriak?! hahahha..." ejeknya dengan tawa yang membahana.
" Sadarlah! walau dunia kiamat, kau tak akan mungkin berbicara kepadanya."
Raut wajahku berubah sedih. Ya aku harus menyadari itu. Aku harus mengerti itu.
" kau bukanlah seorang gadis. Perhatianmu tak akan pernah terlihat olehnya. Kau hanyalah sebuah buku catatan miliknya." Ucapnya kejam dan menyakitkan.
Aku tertunduk semakin dalam dan sedih. Ya, Aku hanyalah buku catatan pria itu. Setiap malam dia menulis keluh kesahnya , baik sedih maupun bahagia.
" sudahlah note book , janganlah sedih. Setidaknya kita adalah miliknya. Aku bahagia bisa menjadi benda berharganya." Ucap tuan pensil menenangkanku. Membuat sebuah senyuman kembali terukir di wajahku.
" ya, kau benar tuan pensil."

Walau aku hanyalah sebuah buku catatan kecil milikmu. Sebuah benda yang tak bernyawa dan terkadang terlihat tak berharga. Tapi aku akan selalu ada untukmu. Jadi Kyuhyun, ingatlah selalu. Aku disini menantimu. Walau susah maupun senang, aku akan selalu ada disini. Menerima semua curahan hatimu, menerimamu apa adanya. Karena aku menyayangimu, wahai pemilikku. Pemilik buku catatan kecil ini.

~~~End~~~

Kau tak pernah tau jika ada yang lain disekitarmu yang menyayangimu.

My OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang