Karena aku belum nulis oneshoot lagi, jadi ini postingan dari kumpulan my oneshoot yang terakhir ya. Minggu depan gk update lagi. Nunggu aku nulis short story lagi..
**Another Luna**
Sudah seminggu aku tinggal di Packhouse kakakku. Dan sudah seminggu pula aku tak bertemu dengan Lucas. Aku ingin memberikan dia waktu untuk memikirkan semuanya dengan matang. Jujur, ini adalah waktu tersulit sepanjang hidupku. Menunggu adalah hal yang benar-benar kubenci sejak dulu. Dan kemungkinan bahwa dia akan pergi meninggalkanku adalah mimpi buruk yang sering hadir disetiap malamku beberapa hari ini. Aku selalu melamun dan memikirkannya. Memikirkan pilihan apa yang akan dipilih Lucas. Akankah dia memilih untuk tetap bersamaku atau malah pergi meninggalkanku.
Semuanya terasa salah dan kosong. Aku mulai kehilangan semangat hidupku hanya karena memikirkan Lucas. Merindukan dan mengharapkannya datang menemuiku. Merengkuhku dalam dekapan hangatnya. Namun dia tak pernah datang mengunjungiku. Dia juga tertekan dengan semua ini, aku tahu itu. Kudengar dia juga tak nafsu makan. Membuatku semakin gelisah memikirkannya setiap waktu. Aku benar-benar merindukan pria menyebalkan itu.
Derit pintu kamarku yang terbuka terdengar. Suara langkah seseorang perlahan mendekatiku. Namun aku tak memalingkan wajahku dari pemandangan jauh di luar jendela.
"Anna." Suara seorang gadis yang kukenal membuat aku dengan cepat menoleh.
Katherine berdiri di hadapanku. Matanya memandangku lekat. Aku terdiam tak mengeluarkan kata sedikit pun, hanya bisa menatapnya dalam. Dia adalah gadis cantik yang sudah dipilih Moon Goddess sebagai takdir Lucas.
"Maafkan aku, Anna." Ucap Katherine setelah lama terdiam membisu memandangku dengan intens.
Mataku memandang Katherine lekat. Tak percaya dia mengatakan kata maaf kepadaku.
"Maaf telah hadir dalam hubunganmu dengan Lucas. Aku...." Dia terdiam. Menarik napas dalam dan kembali berkata.
"Aku tak bisa menyangkal bahwa Lucas adalah mate-ku. Tapi aku tak ingin membuat dirimu dan juga Lucas terluka. Aku Dia terdiam lagi, seakan begitu sulit dan berat untuk mengatakan kata-katanya.
"Aku akan menjauh." Putusnya.
"Katherine." Mataku membesar seketika. Tak percaya dengan apa yang diucapkannya. Sudut kecil hatiku gembira mendengar ucapannya. Namun sudut hatiku yang lain kecewa dengan keputusannya. Aku tahu itu pasti keputusan yang berat untuknya. Dan aku merasa buruk dengan bersikap egois kepadanya yang begitu tulus dan memperhatikanku. Namun aku juga tak bisa melepaskan Lucas begitu saja. Lalu aku harus bagaimana?
"Tidak, kita harus mendengarkan keputusan Lucas. Siapa yang akan dipilih olehnya? Aku atau dirimu."
"Maukah kau berjanji, apapun keputusan Lucas kita tetap berteman?" Pinta Katherine.
"Ya, kita tetap berteman." Jawabku sambil tersenyum kecil kearah Katherine.
Namun aku tak tahu, masih sanggupkah aku hidup jika Lucas memilihmu. Lanjutku dalam hati.
Katherine tersenyum lebar dan mulai berjalan keluar dari kamarku. Senyumku menghilang. Aku kembali memandang ke luar jendela. Mengapa ini begitu rumit? Tak bisakah gadis yang menjadi mate Lucas adalah gadis yang jahat? Agar aku bisa membencinya.
Oh Moon Goddess, Kau memang yang terbaik dalam memberikan cobaan untukku.
**Another Luna**
Aku berlari menyusuri lorong rumah sakit Pack. Berlari dengan cepat tak perduli dengan keadaanku yang masih memakai pakaian tidur. Menegok ke kanan dan kiri mencari ruangan yang menjadi tujuanku. Hingga aku melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Oneshoot
Short Storykumpulan oneshoot, twoshoot dan short story Sebagian repost ff dari blog, warning , story for young adult , belum di edit ulang. List oneshoot: ~Mine (end) ~My Ignorance (end) ~I'm Backstabber (end) ~Another Luna (end) Onhold nunggu ide nulis onesho...