My Oneshoot

Another Luna bag.1

Another Luna

Written by:  @MaylisaAzhura dan @Skyzofrenia

Dedicated for: 1st Aurewolf ‘s Event Oneshoot Collaboration. Hope you like it, babe.

Aku post disini.

.◎°˙ Ὼ Another Luna Ὼ˙°◎.

Cinta memiliki dua sisi yang bertolak belakang, sumber kebahagiaan juga kesedihan.

Aku tersenyum membaca sebaris kalimat sederhana dari novel yang kubaca. Tiba-tiba sebuah tangan menyambar novel di atas pangkuanku. Aku mendengus kesal ke arah pria yang berdiri memegang novel di hadapanku. Dia membaca sekilas judul novel itu.

"Kembalikan novelnya, Lucas!" Teriakku kencang dan mencoba merebut novel itu dari genggamannya. Lucas dengan cepat menghindar. Membuat aku kembali mendengus kesal dan terus berusaha merebutnya. Tangan Lucas terulur ke atas menjauhkan novel dari jangkauan tanganku. Aku berdiri dan mulai berjinjit untuk meraihnya. Namun dengan tinggi badanku yang hanya mencapai bahunya membuat aku kesulitan. Dia tersenyum lebar mengejekku.

"Ambil jika kau bisa." Tantang Lucas dengan wajah menyebalkan. Tanganku sudah terulur ke atas , bahkan aku sudah berjinjit tapi tetap saja tak bisa, dengan nekad aku melompat untuk menyambar novel itu. Namun naas, tubuh Lucas oleng karena aku tiba-tiba melompat ke arahnya. Semua terjadi begitu cepat. Mataku terpejam erat karena  terkejut. Kubuka mataku perlahan. Well yeah, aku dan Lucas jatuh terlentang di atas sofa. Dengan tubuhku yang menimpanya.

Mata kami saling bertemu. Mata hitam gelap itu selalu menghipnotisku. Menarikku untuk terhanyut dalam kegelapannyaMata terindah yang pernah kulihat. Lucas begitu tampan dengan alis lebat, hidung mancung, rahang yang tegas dan bibir tebal menggoda. Dia tersenyum lebar membuat detak jantungku semakin kencang. Perlahan tangannya terulur meraih rambut yang menutupi wajahku dan menyampirkannya ke belakang telinga. Tangan hangatnya membelai lembut pipiku. Mataku terpejam meresapi sentuhannya yang begitu lembut bagaikan sutra.

"Kau sangat cantik, Anna," Ucap Lucas pelan. Dia bukanlah pria yang suka menggombal ataupun suka berbohong. Sorot mata Lucas sudah menjelaskan segalanya. Tak ada keraguan atau pun kebohongan disana, membuat aku tersenyum lebar bahagia. Dia mengecup bibirku singkat menyalurkan ribuan rasa penuh bunga di hati. Kedua tangan Lucas memeluk pinggangku erat, mendekapku agar tak menjauh darinya.

"Dua minggu lagi acara pengangkatanku menjadi Alpha. Saat itu aku akan mengumumkan dirimu menjadi Lunaku."

"Benarkah?" Tanyaku dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Tak percaya dia akan melakukan hal itu di hari pentingnya, menjadikanku sebagai Lunanya. Itu artinya kami akan menikah dan saling memiliki.

"Ya, tentu saja. Aku sangat mencintaimu, Anna. Dan aku tak sabar untuk menjadikanmu milikku sepenuhnya seumur hidup." Ucap Lucas sambil mengeratkan pelukannya dan mengecup hangat keningku. Setetes airmata jatuh di pipiku. Penantian panjangku akan segera berakhir. Sudah lebih dari dua tahun kami menjalin kasih dan berbagi cinta. Dan dua minggu lagi kami akan bersatu. Kupeluk erat tubuh Lucas, menyadarkan kepalaku diatas dadanya. Aku sangat mencintainya. Dia pria paling berharga dalam hidupku. Menjadi satu-satunya pria yang mengisi seluruh hatiku. Tak akan kubiarkan dia pergi. Karena dia segalanya, oksigen juga hidupku.

Tangan Lucas terulur menyentuh daguku dan mendongakkan wajah kearahnya. Matanya membesar kaget melihat wajahku.

"Mengapa kau menangis?" Tangannya mengusap kedua pipiku, menghapus airmata.

"Apa kau tak suka dengan keputusanku?" Matanya sendu memandangku.

"Tidak. Aku hanya terlalu bahagia hingga tak bisa menahannya. Aku terharu karena kau mau menjadikanku sebagai Luna-mu. Luna yang akan mendampingimu memimpin Dark Moon Pack ini." Dia tersenyum lebar mendengar perkataanku.