»agustus«

1K 187 9
                                    

Agustus, puncaknya musim panas. Suhu terendah, 26°C dan tertinggi, 33,2°C. Siapapun pasti akan kepanasan.

Termasuk (Name) dan Bokuto.

Dan di bulan agustus ini, (Name) mengingat kencan pertama mereka setelah berpacaran. Tepatnya 3 tahun lalu.

Bokuto baru 3 kali mengajak (Name) kencan, saat melakukan pendekatan dengan (Name), saat Bokuto menyatakan perasaannya pada (Name), dan 3 tahun lalu.

Bukannya segan, hanya saja Bokuto terlalu malu untuk meminta (Name) kencan.

Luarnya saja begitu, dalamnya ya—




12 Months » Himawari project
Bokuto Kotaro version
by : margareth christine


Agustus, 3 tahun lalu,

Kamar (Name) dipenuhi oleh baju, mulai dari mini dress, pakaian casual, kostum superhero, pakaian musim dingin, sampai pakaian musim panas.

Semuanya berantakan. Lantai kamar (Name) sampai tidak kelihatan dasarnya, semuanya ditutupi oleh pakaian.

Power of girl.

Ting, Tong!

Bel apartemen (Name) berbunyi, tanda Bokuto sudah menunggunya.

"Li-lima menit lagi Kou, tunggu sebentar ya." Teriak (Name) dari dalam.

Hari ini kencan pertamanya setelah 2 tahun berpacaran dengan Bokuto.

Akhirnya (Name) memutuskan untuk mengnakan summer dress berwarna pink salem, dipadupadankan dengan flat shoes waran senada.

(Name) berjalan menuju pintu apartemen dan membukanya. "Ah, Kou maaf sudah membuat mu menunggu."

Seketika Bokuto terpesona, semburat merah muncul di pipinya. "Kou?" (Name) memiringkan kepalanya.

"E-eh anu, eh itu apa teh namanya, i-itu uh a-aku eh eta apa, eh apa ya e-eh a-an—"

"Kou ngomong apa sih?" (Name) sweat drop.

"Eh? itu kau, eh anu maksudku kita mau kemana?"

(Name) menaikkan sebelah alisnya, "Maksudmu apa? bukannya kau yang mengajakku ke taman bermain?"

"Eh, Oh iya aku lupa." Bokuto menggaruk tengkuknya.

Pacaran 2 tahun rasa 2 bulan.

Bokuto mengulurkan tangannya pada (Name), "Ayo...?"

(Name) menerima uluran tangan Bokuto.

Akhirnya mereka pergi ke taman bermain, selama perjalanan mereka membicarakan banyak hal. Mulai dari rambut Bokuto yang bisa berdiri seperti itu, sampai Akaashi yang betah saja dengan Bokuto mereka bicarakan.

Mereka sampai di taman bermain, ramai dan pastinya panas.

"Jadi, kau ingin naik apa?" Tanya Bokuto.

"Aku ingin naik roller coaster." Bokuto langsung meneguk salivanya dengan berat.

Akhirnya dengan berat hati Bokuto menuruti permintaan (Name). Setelah roller coaster pun (Name) memilih wahana yang extreme, dan itu membuat bulu kuduk Bokuto berdiri.

Setelah puas bermain, (Name) memilih untuk beristirahat sejenak, ia sungguh kepanasan.

(Name) duduk di bangku taman yang ada di taman bermain itu, menunggu Bokuto yang pergi ke toilet.

"Uh, panas anjir. Bulan agustus sih." (Name) menjadikan tangannya sebagai kipas, lalu mengibaskannya ke mukanya.

"Panas? Nih minum." Bokuto muncul dari belakang (Name) lalu menempelkan sekaleng minuman dingin.

"K-kou? makasih." Semburat merah menghiasi pipi (Name) ketika Bokuto menempelkan minuman ke pipinya.

Bokuto menampilkan senyum khasnya dan itu membuat (Name) semburat menjadi lebih jelas.

Agustus, 3 tahun kemudian,

(Name) senyum-senyum tidak jelas sambil meremas komik yang sedang ia baca.

(Name) sedang bersantai di bawah AC dan di depan kipas angin yang ada dikamarnya sambil membaca sebuah komik.

Suhu hari ini begitu panas, dan entah kenapa itu membuat (Name) mengingat saat-saat ia kencan dengan Bokuto.

Senyuman yang Bokuto tampilkan hari itu, tidak akan pernah (Name) lupakan.

Duak.

Pintu kamar (Name) terbuka, dan menampakan Bokuto yang penuh keringat berdiri di depan pintu.

"Halo, Kou." Sapa (Name)

"(Name)." Nada bicara Bokuto mulai serius.

"Y-ya...?" (Name) memiringkan kepalanya.

"M-I-N-G-G-I-R!!" Suruh Bokuto sambil memberikan tatapan tajam pada (Name).

"Eh?" (Name) mengangkat sebelah alisnya.

"Itu tempatku, jadi M-I-N-G-G-I-R!!" Bokuto menunjuk tempat (Name) duduk.

Butuh 10 detik untuk (Name) mencerna semua itu.

"EH APAAN ANJIR GAK BISA!!"

"MINGGIR (NAMEE)!!!" Bokuto menggeser badan (Name) secara paksa.

"APA-APAAN ANJIR, LU DATENG-DATENG RUSUH!"

"LAH 'KAN GUA KESINI MAU NGADEM!" Bokuto menggeser paksa badan (Name), membuat (Name) jatuh dari singgasananya.

"EH ANJIR, GUA PUNYA COWO SIAL BANGET SI!"

"BODO ANJIR GUA NGAMBEK."

"NAJIS IH MOOD SWING GITU DOANG!" (Name) mengembungkan pipinya.

"Yaudah sih gak suka aja." Gantian, Bokuto yang mengembungkan pipinya.

"Yaudah, maunya apa?"

"Sini, kau aku pangku."

"Ih, apa-apaan itu?! Gak.mau."

"Yakin gak mau?" (Name) hanya mengangguk.

Tiba-tiba Bokuto mengangkat tubuh mungil (Name) lalu mepbawanya ke pangkuan.

Wajah (Name) memerah.

"Eh, maksa ya."

"Suka-suka dong!"

"Tapi 'kan aku gak mau Kou!" (Name) berusaha kabur dari pangkuan Bokuto, tapi itu percuma.

"Yaudah, emangnya kamu bukan pacarku sampe gak mau gitu?"

"Y-ya eng-enggak juga sih, Kou."

"Yaudah, aku punya cara sendiri buat perlakuin kamu."

Bulan agustus, musim panas. Memang berbeda dengan 3 tahun lalu, tapi aku senang saat dipeluk olehnya.

bokuto kotaro ; 12 MONTHSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang