Denying

37.4K 1.6K 268
                                    

Kooktae inside
Dom!Kook Sub!Tae

BxB
Full mature conten and a little bit BDSM (I think)
I've warned you all!




Seorang pemuda nampak berdiri santai dengan celana pendek yang menggantung rendah di pinggul nya. Tangannya memegang gelas berisi cairan ungu gelap beraroma khas, red wine. Menyesapnya perlahan dan menikmati rasa yang tertinggal di mulutnya. Matanya menatap nyalang pada seseorang yang berada tepat di atas ranjangnya.

Mata pemuda itu tak lepas dari seseorang yang tengah tergeletak tak berdaya di ranjang king size itu. Menikmati pemandangan dan suara yang tersaji di depannya.

"Ju-jung- Akhhh Ju-Jungkook. Ughhhhh eumhh hen-hentikan akhh." Seseorang yang tergeletak itu memanggil pemuda yang berdiri sambil menatapnya. Menahan mati-matian suara yang refleks keluar dari mulutnya.

Pemuda yang di panggil Jungkook itu hanya terseyum miring. Dan kembali menyesap red wine-nya. Ia menikmati saat-saat seperti ini. Menelusuri pemandangan yang membuatnya panas. Seseorang itu di atas ranjangnya tanpa sehelai benang pun yang menutupi. Dengan kulit tan menggoda yang mengkilat karena keringat, menambah kesan seksi. Tangan yang di ikat di kepala ranjang. Dan mata yang tertutup oleh blindfold. Di tambah dengan kaki jenjangnya yang di biarkan terkulai terbuka. Ia sangat seksi. Dan jangan lupakan benda yang mengganjal di dalam hole pemuda yang terkapar itu yang menghasilkan suara desahan menghiasi ruangan temaram itu.

"Jung- ughh J-Jungkook eummhhh." Rancau seseorang dengan suara berat dan rendah. "Ku-kumohon, lepas- ughhh lepaskan." Susah payah menahan erangannya. Bergerak gelisah walaupun tangannya pegal luar biasa.

"Teruslah mendesah, Hyung. Hukumanmu belum selesai." Jungkook menekan lagi tombol yang berada di genggamannya. Menaikkan tempo menjadi lebih cepat. Dan mendapat pekikan terkejut dari pemuda yang di panggil hyung itu. Sementara Jungkook semakin menyeringai senang.

Pemuda yang di panggil hyung itu semakin memekik tertahan. Peluhnya semakin bercucuran dan ia menggeliat tak nyaman. Bergerak gelisah, memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menahan friksi yang menggempur tubuhnya. Ujung kakinya menekuk semakin kedalam tanda pelepasan akan menghampirinya. Kegelisahan membuatnya menggigiti bibirnya menahan erangan yang akan keluar.

Sebentar lagi.

Tapi, dirinya harus menggigit bibirnya ketika jemari panjang yang dingin menggenggam kebanggaannya, menghentikan pelepasannya dalam sekejap. Tubuhnya kontan membusur jengkel. Setengah mati menahan erangan tatkala sesuatu yang berada di holenya enggan berhenti. Terus mendesak dan bergetar membuatnya kembali menjatuhkan kepalanya ke bantal. Menggenggam erat seutas tali yang melilit pergelangan tangannya. Blindfold-nya hanpir basah akibat air mata.

Sedangkan jemari panjang yang dingin itu masih setia menggenggam erat kebanggaannya sesekali meremasnya dengan gerakan yang membuat tubuhnya semakin panas dingin.

"Ju-jungkook. Ku-kumohon." Tak tahu apa yang sekarang di inginkannya. Menghentikan semua kegilaan yang nikmat ini atau malah sebaliknya. Meminta lebih. Meminta Jungkook menciumnya sampai kehabisan napas dan menggempurnya dengan liar dan penuh dominasi yang menerbangkan pikiran.

Susah payah menahan erangan yang akan keluar, pemuda itu makin bergerak gelisah, ingin menutup kakinya yang terbuka lebar tetapi tidak bisa. Kakinya telah tertahan sepenuhnya, dan di biarkan mengangkang dengan alat yang terus menggempur hole-nya.

"Mohon apa, hyung?" Jungkook merunduk dan mencium sekilas bibir kemerahan pemuda itu. "Katakan padaku, Taehyungie hyung. Atau Tae saja untuk malam ini." Ujarnya sambil tetap meremas perlahan kebanggaan milik pemuda yang di panggil Taehyung itu. Berbisik tepat di bibir Taehyung.

[Dis Continue] Brother Complex  [KookTae] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang