Special Chap : Who is Me?

16K 906 156
                                    

Special chap for u

.

.

.

.
Taehyung terbangun didalam dekapan Jungkook pagi itu.

Mata bulat dan indah milik Taehyung terpaku dengan ketampanan wajah adiknya. Sejak kapan adik kecilnya menjadi begitu tampan dimata Taehyung?

Taehyung sentuh pipi adiknya itu dengan jari telunjuknya yang lentik. Ia elus permukaan wajah Jungkook yang sedang nyenyak sekali dalam tidurnya. Jari indah milik Taehyung mengabsen seluruh bagian wajah Jungkook. Mata bulat Jungkook yang tertutup, hidung bangirnya, pipinya, rahang tegasnya, lalu berakhir dibibir Jungkook yang sedikit terbuka.

Membayangkan bibir Jungkook yang sedang ia sentuh itu mencium keningnya, lalu mengucapkan selamat pagi untuk Taehyung. Hanya membayangkan saja, hati Taehyung sudah menghangat dan berdegup tidak karuan. Taehyung bahkan tidak sadar, kalau tubuh dan wajah mereka berdua kini terlalu dekat. Tubuh Taehyung didekap erat oleh Jungkook yang tertidur pulas. Wajah mereka berdua juga tak lebih dari 10cm.

Tapi hati Taehyung teriris kembali, kalau mengingat yang mereka lakukan ini tidak benar..

Jungkook itu adikku..

Walau mereka hanya sepupu, tetap saja ini semua terasa salah..

"Selamat pagi, hyungie~"

Suara serak Jungkook menyadarkan Taehyung dari lamunannya tadi. Tubuh mereka semakin merapat, karena Jungkook semakin mempererat pelukannya. Bibir Jungkook yang tadi Taehyung bayangkan untuk mengecup keningnya lama-lama mendekat dengan bibir miliknya sendiri. Namun,Jungkook berhenti begitu saja saat hidunh mereka sudah hampir bersentuhan. Onyx hitamnya menatap mata cokelat Taehyung dengan lembut, penuh dengan kasih sayang.

"Aku masih bau, pasti hyung tidak ingin aku cium dibibirkan?" Tanya Taehyung

Taehyung hanya diam, membeku.

"Ini morning kiss dariku.." kata Jungkook

Jungkook mengecup kening Taehyung dengan lembut. Menyalurkan segala perasaan tulus yang ia rasakan kepada Taehyung. Cintanya, yang hanya diberikan kepada Kim Taehyung.

"Lepaskan aku, Kookie. Sesak tau.." kata Taehyung, sambil meronta dari pelukan erat Jungkook

"Tetap seperti ini, hyung. Kita harus sering-sering latihan."

"Latihan apa maksudmu?"

"Seperti sekarang ini. Hitung-hitung latihan untuk masa depan kita nanti, hyung."

Jungkook memasang wajah jahil dan menaik turunkan alisnya, berniat untuk menggoda Taehyung. Tapi, ujungnya malah pinggang dia yang habis dicubiti oleh Taehyung dengan kesal.

"Masa depan hidungmu besar. Dasar anak bocah, terlalu banyak berfantasi." Gerutu Taehyung

"Aku serius tau, hyung."

"Sekali lagi berbicara melantur, mulut besarmu aku timpuk dengan sandal kayu ya, Jeon Jungkook."

"Hyung~"

Jungkook mendusal-dusalkan kepalanya diceruk leher Taehyung. Wajahnya memasang ekspresi memohon dan sok polos. Rasanya ingin Taehyung lempar dengan bantal saja. Kurang ajarnya bocah itu, membuat Taehyung semakin berdebar lalu membuat geli segala.

"Hyungie.. berkencan denganku, ya?"

"A-apa?"

"Ayo kita berkencan.. kalau kamu masih ragu dengan perasaanku, atau ragu dengan perasaanmu sendiri, bagaimana kalau kita melakukan percobaan."

[Dis Continue] Brother Complex  [KookTae] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang