Ambitions

24.4K 1.2K 162
                                    

KookTae Inside
Dom!Kook Sub!Tae
BxB

Explicite content inside
I've warned U all?!

Enjoyed?!



Terbangun, Taehyung terkejut mendapati bahu bidang dan dada berotot milik seseorang. Beban di pinggang rampingnya, pelukan possesif yang menyadarkannya bahwa mereka sama sekali tak berpakaian membuatnya terkejut. Mendongak, netranya menangkap sosok familiar di hidupnya.

Jeon Jungkook.

Ingatannya tiba-tiba berputar pada kejadian tadi malam. Bagaimana ia menolak dan di siksa selama hampir dua jam dengan vibrator di selangkangannya. Dan berakhir dengan seks yang tak pernah memuaskan Jungkook. Dia mengakui jika stamina pemuda itu di ranjang sangat memuaskan. Pipinya menghangat ketika kejadian tadi malam berputar lagi di ingatannya.

Ingatannya juga berputar pada kenyataan yang terjadi. Ia telah bercinta dengan sepupunya. Sepupu kesayangannya yang seharusnya ia jaga dan lindungi. Ia telah berjanji akan menjaga sepupunya ini. Mengapa ia menjerumuskannya pada lubang dosa?

Perasaan bersalah mulai menyusup di hati dan pikirannya. Terkejut karena kelopak mata itu tiba-tiba terbuka. Menampakkan onyx kelam yang memerangkapnya lagi. Mencoba untuk sekali lagi menyadarkan mereka, Taehyung harus kembali terkejut ketika Jungkook dengan rakus mencium dan menyesap bibirnya. Mengobrak-abrik rongga mulut Taehyung yang terbuka, Jungkook memeluk tubuh ramping Taehyung posesif. Menyudahi acara mereka, Taehyung tak berani menatap onyx kelam Jungkook. Berakhir dengan dirinya yang merunduk dalam-dalam.

Terkekeh pelan melihat reaksi manis dari Taehyung. Jungkook menyesap lagi bibir kemerahan yang manis itu. "Morning kiss ku, Taetae." Dengan suara serak dan dalam khas bangun tidur. "Dan selamat pagi."

Jungkook makin menelusupkan kepalanya di perpotongan leher Taehyung. Menghirup aroma memabukkan mereka.

Mencoba memberi jarak pada mereka dengan mendorong bahu bidang Jungkook. Sialan!. Bahkan ia tak bergerak seinchi pun. Tubuhnya yang berotot lebih banyak menyusahkan Taehyung. Yah, walaupun memberikan kenikmatan-- ok. Hentikan pemikiran itu. Bayangan Jungkook yang berada di atasnya mengukung dan mendominasinya hingga pikirannya kosong kembali menyeruak. Membuatnya mati-matian menahan semburat kemerahan yang menghiasi pipinya.

"Jung--" ucapannya terpotong tatkala bibir Jungkook kembali melumat bibirnya. Menggulingkan tubuh mereka, Jungkook kembali melumat ganas bibir yang membengkak itu. Sebelum Taehyung sempat bereaksi, Jungkook kembali menyudahi ciuman ganas yang singkat itu. Memaku netra Taehyung di kedua onyx kelamnya. Menikmati hembusan napas dan detakan jantung Taehyung yang menggila.

"Jika kau berbicara hanya untuk menyangkalnya. Lebih baik kita kembali melanjutkan kegiatan kita tadi malam, Taehyung." Ujarnya di dekat bibir Taehyung yang membengkak.

"Kau memang sulit." Sadar bahwa usahanya nol bahkan minus. Taehyung menghela napas kesal.

"Aku akan memberitahu kabar ini pada Appa dan Eomma." Ujarnya di tengah pelukan mereka. "Kau hanya perlu menerima ku. Jangan pikirkan hal lain, hyung." Kilat di onyx nya mau tak mau membuat, Taehyung menurut pasrah. Dari pada dirinya kembali di buat mendesah dan mengangkang--

Astaga! Mengapa bisa sampai berfikir ke sana!

Merutuki isi kepalanya yang sedang kacau. Mencoba berpikir bagaimana reaksi orang tua Jungkook mengenai hal ini. Apakah dirinya akan di tendang dari silsilah keluarga. Atau Jungkook yang di suruh pergi atau malah dirinya. Pikirannya secara tidak sadar merancang skenario terburuk bagi mereka.

[Dis Continue] Brother Complex  [KookTae] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang