Oohsehun berantemnya sebulan, beliin cilok langsung baikan ☺
22.345 likes
21.203 comments
Comments
Kangseulgi wasuuuuuu murah kauuuu @vousmevoyez
Real___pcy ^berkata kasar
Real___pcy gampang banget baikannya udang 😑
Kimyerim HUADO BERANTEM NAPA NIH?!
Wendyson oh, pantes ya sebulan ini instastory lo isinya kai doang hun 😂
Parkjoy whaw baikan omegott
Bbaekhyun_ kakak lo nembak ditolak yer @kimyerim
Hermosavidaluna ^sori ngakak dulu
Victoria02_02 ^sori ngakak dulu (2)
Ajol_llama ^sori ngakak dulu (3)
Skuuukzy ^sori ngakak dulu (4)
Jessica.syj ^sori ngakak dulu (5)
Jessica.syj mana mau adik gw sama item burik @kimkaaa
Jeonsomi berantem kenapa kak?
Hunstalmailop ciee baikan
Degem15 KOK MURAH SIH
Degem111 kiyowooo ><
Bae.irene mampusin ga? @kimkaaa
Bae.irene kak jess terbaek @jessica.syj
Kimkaaa babi tai ayam @bbaekhyun_ // ANJU!! @hermosavidaluna @victoria02_02 @ajol_llama @skuuukzy @bae.irene // gw dah ga burik mbak :( @jessica.syj
Kimkaaa sama gw kapan baikannya :(
Chenderella ^jasa free tag @vousmevoyez
Oohsehun susah yeol 😑 @real___pcy // kenapa ya yer? Tanya temsek @kimyerim // hehe @parkjoy // tau aja lu wen @wendyson // kenapa ya som? Hehe @jeonsomi
Leetaemin ^jasa free tag @real___pcy
Vousmevoyez AKU GAK MURAH @kangseulgi selagi ada kesempatan ya takis kan 😂 // ya daripada lo cuk, baikannya jadi babu 😏 @real___pcy // berantem ngerebutin qamu @kimyerim @jeonsomi // omegot omeggle omega3 @parkjoy // apa tag tag bang?! @chenderella
Real___pcy kok kamu tanya2 sehun?! @jeonsomi
Jeonsomi tanya doang kaa @real___pcy
Kangseulgi HAKHAK
Oohsehun ^tawa jahat
Vousmevoyez ^tawa jahat (2)×××
"Anjir, Hun, gue dikatain murah," ujar Krystal, dia cemberut. Ya gue ngakak aja, habisnya emang bener sih, tau gini dari awal gue beliin lo cilok, Tal. "Apa lo ketawa-tawa?!"
Gue mengacak rambutnya. "Nggak papa," ujar gue sambil tersenyum.
Kemarin waktu gue ngantar Krystal pulang sebenarnya nggak ada kejadian spesial. Cuma tiba-tiba di jalan perut Krystal bunyi, firasat gue berkata Seulgi nggak kasih dia makan karena Seulgi nggak bisa masak dan bahan makanannya selalu minim. Ya udah, gue belokin aja motor gue di depan lapak cilok yang ada.
Dia kelihatan kebingungan tapi turun juga waktu gue suruh. Gue sebenarnya mau bicara baik-baik, nawarin dia mau makan cilok apa yang lain, tapi percuma nanti ujungnya ditolak lagi, ya akhirnya tanpa basa-basi gue pesen sama abang ciloknya.
Gue kira dia bakalan marah waktu gue kasih seplastik cilok, ternyata dia langsung ngambil terus makan dengan lahap. Kelaparan apa doyan gue nggak ngerti, yang jelas seplastik cilok habis dalam waktu sekejap. Gue akhirnya ngasih cilok gue yang masih setengah bungkus karena dia kelihatan masih laper, dia nerima gitu aja dan langsung makan. Gue melongo, gue tahu Krystal rakus tapi dalam kondisi berantem kayak gini, siapa yang nggak kaget coba?
Foto yang gue upload itu gue ambil waktu dia udah balik ke Krystal yang gue kenal. Setelah gue bilang, "udah gue traktir satu setengah bungkus cilok. Kita baikan," dan dia bilang "oke bos," gue yang emang lagi pegang HP langsung aja ngefoto ini bocah dengan ekspresi malu-malu sambil minta nambah cilok seporsi lagi. Dasar, bocah.
"Belum baikan sama Kai?" Tanya gue santai. Dia menggeleng. "Kasihan lho, dia bisa depresi ntar," ujar gue asal.
"Dia nggak sesedih itu kali," sahutnya. "Nanti lah, ada waktunya gue baikan sama Kai. Sekarang semuanya terlalu ribet,"
"Paling lo ditraktir martabak sama Kai langsung luluh," gurau gue. Dia berdecih. "Jangan sok ngambek kalau lo nggak ngambek,"
Dia diam. "Gue sama Kai baik-baik aja. Kita udah sepakat bersaing secara sehat," ujar gue lagi. "Baikan ya?"
Dia memutar bola matanya malas. Mungkin menganggap gue terlalu mencampuri privasinya, tapi bor, privasinya yang ini menyangkut gue juga. Mana bisa gue tinggal diam ngelihat dia perlahan menjauh dari Kai.
Gue dan Kai emang bersaing, tapi bukan 'menjauh' yang gue inginkan. Gimana pun juga gue tahu Kai butuh Krystal sama kayak gue butuh dia. Seenggaknya kita berdua tahu kita butuh Krystal, nggak masalah dia jadi pacar gue atau pun Kai, kita tetap sahabatnya.
"Kalau lo nggak baikan, nanti Kai ma-"
"Hm," potongnya. "Kalian berdua bikin gue di posisi yang sulit, tau nggak?"
"Tau kok," jawab gue. "Lo nggak perlu pikirin perasaan gue atau pun Kai. Lo nggak perlu bilang lo suka sama siapa, toh gue udah pernah bilang 'kan, gue sayang ke lo aja udah lebih dari cukup, Tal. Gue juga nggak mau kali ngerusak persahabatan kita,"
"Maaf, Hun," katanya. "Gue yakin lo bakal temuin yang lebih baik dari gue,"
"No way," sahut gue. "Berhenti bilang gue bakal nemuin pengganti lo atau apa lah. Gue nggak ada niatan buat pindah ke lain hati,"
"I hate you," katanya dengan mata berkaca-kaca. Dia menggigit bibirnya, menahan air matanya yang sebentar lagi tumpah ruah. Gue memeluknya sampai dia terisak dalam dekapan gue. Gue mengusap puncak kepalanya lembut. "I really hate you, Sehun," katanya.
Gue tahu seharusnya ucapan itu menusuk relung hati gue. Gue tahu gue seharusnya tanya kenapa dia bilang gitu. Tapi hanya dengan isakannya dan napasnya yang tersengal-sengal, entah kenapa gue merasa gue tahu maksudnya. Entahlah, kalimatnya barusan seolah terdengar sebagai penyangkalan. Gue nggak tahu apakah dia bilang gitu hanya untuk menyangkal perasaannya ke gue, atau memang dia benar-benar benci gue.
Pada akhirnya, gue hanya bisa mengucap beberapa kata sembari mendekapnya lebih erat. "I know. I love you too,"